Reviews

Rembulan Tenggelam di Wajahmu by Tere Liye

capybaren's review against another edition

Go to review page

4.0

Rembulan Tenggelam di wajahmu. Saya agak tidak suka membaca novel ini karena dua alasan yang pertama adalah alur yang pada tiap bab berbeda, yang satu maju dan yang satu mundur secara bergantian. Dan yang kedua adalah penggambaran hidup yang begitu menyedihkan dari tokohnya yang menciptakan sikap pesimistis bagi para pembaca.

khlarissa's review against another edition

Go to review page

adventurous emotional inspiring mysterious sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

muffinreadsthis's review against another edition

Go to review page

5.0

Dari 5 buku karya Tere Liye yang sudah saya baca, menurut saya ini karyanya yang paling bagus! Pesan-pesan tentang kehidupan dapat tersampaikan secara jelas dan sangat mengena. Bahwasanya ternyata hidup ini saling berkaitan satu sama lain dan menyebabkan sebab-akibat tanpa kita sadari. Cerita tentang kehidupan Ray mengajarkan kita dari mulai kesuksesan, pahit-getirnya kehidupan, sampai arti dari kehilangan itu sendiri. Tere Liye juga berhasil meyakinkan para pembaca untuk terus berbuat baik kepada setiap orang karena sekecil apapun pasti akan ada sebab-akibat dan balasannya entah itu di dunia maupun di kehidupan setelah kita meninggalkan dunia.

purging's review against another edition

Go to review page

5.0

keren bnget bukunyaaa sangat menginspirasi

marinazala's review against another edition

Go to review page

4.0

** Books 88 - 2015 **

4,3 dari 5 bintang!

1. Kenapa aku dilahirkan dengan kondisi begini?
2. Kenapa aku tidak pernah diizinkan bahagia?
3. Apa itu cinta? Apa itu keluarga?
4. Kenapa aku tidak diizinkan bahagia? Bukankah Tuhan menyayangi semua makhluknya?
5. Kenapa orang yang kita sayang selalu pergi meninggalkan kita?

Ada 5 pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Rey.. Seorang pemuda yang berasal dari panti Asuhan yang hingga pada akhirnya terbaring kritis di suatu rumah sakit. Yaa.. lima pertanyaan itu menghantam ingatannya kembali seperti apa kehidupannya dahulu?

Bagaimana kehidupannya di Panti Asuhan dahulu bersama Diar.. sahabatnya yang selalu tampak ringkih dan lemah tetapi selalu ada disisinya

Bagaimana kehidupannya di Rumah Singgah yang menemukannya dengan Natan, Ilham dan teman-teman yang dianggap saudaranya

Bagaimana kehidupannya dengan pedagang Plee yang menyibak takdir gelap dalam hidupnya..

Bagaimana kehidupannya bertemu dengan si jelita Gigi Kelinci yang tidak ingin apapun di dunia ini kecuali Rey..

Bagaimana kehidupan Rey yang serba gemerlapan penuh cahaya namun di suatu titik ia merasa kosong dan hampa?

Ketika semua pertanyaannya terjawab dengan suatu rangkaian cerita.. kisah yang ia tidak pernah tahu sebelumnya atau kisah yang ia tidak pernah ingin ketahui kebenarannya..

Ketika semuanya berakhir menyakitkan dan tidak ada kata telat untuk bisa memaafkan dan menerima itu semua..

Ahh! Buku ini bagus banget! Hahaha sangat intens membuat emosi saya rasanya dibuat diaduk2 naik turun silih berganti dan berusaha untuk menyelesaikan buku ini.. kisah yang rumit dan sarat akan pesan moral patut untuk buku ini dikoleksi..

Kalo dipikir-pikir sebelumnya saya pernah membaca buku kisah serupa dimana seseorang yang sedang kritis/mati berjalan-jalan dengan malaikat melihat kembali frase kehidupan di masa lalunya seperti karya Mitch Albom yang berjudul [b:The Five People You Meet in Heaven|3431|The Five People You Meet in Heaven|Mitch Albom|https://d.gr-assets.com/books/1388200541s/3431.jpg|2561472] terus ada lagi karya Arswendo Atmowiloto yang berjudul [b:Kau Memanggilku Malaikat|5602805|Kau Memanggilku Malaikat|Arswendo Atmowiloto|https://d.gr-assets.com/books/1226457482s/5602805.jpg|5774168] tapi saya akui Tere-Liye piawai meramu semua konflik, ending yang klimaks dengan apik dibandingkan novel-novel yang saya sebutkan diatas.. *Kasih applause dulu

Last but not least, Terima kasih untuk seseorang yang sudah berbaik hati mengirimkan buku ini sebagai kado ulangtahun saya.. ditambah ada tandatangan asli Tere Liye.. it really surprise me! Kalo kamu gak ngasi buku ini.. mungkin bacaan tere-liye saya hanya berkutat di [b:Hafalan Shalat Delisa|1376220|Hafalan Shalat Delisa|Tere Liye|https://d.gr-assets.com/books/1303475676s/1376220.jpg|1489929] dan [b:Bidadari Bidadari Surga|3971237|Bidadari Bidadari Surga|Tere Liye|https://d.gr-assets.com/books/1303476056s/3971237.jpg|4016996] .. Sekali lagi thank you untuk bacaan berbobot yang membuat saya jadi merenung kembali frase-frase hidup yang saya lalui sekarang.. >__<

dreeva's review against another edition

Go to review page

4.0

http://nike.rasyid.net/2009/10/review-buku-rembulan-tenggelam-di-wajahmu.html

alifanr's review against another edition

Go to review page

5.0

this makes me in love with reading for the second time.

museofbibliophile's review against another edition

Go to review page

reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.25

Yang ada di benakku selama baca adalah: "wah, dunia sempit sekali. Kayaknya Ray terlalu banyak bertemu dengan 'kebetulan' selama hidupnya."

Bukan buku favoritku, masih dipegang oleh Tentang Kamu, tapi tetap suka cara penyampaian dan pesan yang disampaikan di sini. Karakter utama seperti manusia pada umumnya, punya sisi "jahat" dan juga sisi "baik"

hasnanrftr's review against another edition

Go to review page

emotional lighthearted sad slow-paced
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes

4.75

juliana17's review against another edition

Go to review page

5.0

Salah satu buku Bang Tere terfavorit saya, mengubah pandangan hidup banget dan munculah kebiasaan melihat bulan sambil baca buku, apapun, mau ada atau tidak ada bulannya.