Reviews

Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub

febrfebrfebr's review

Go to review page

adventurous funny mysterious
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

5.0

yuliyono's review against another edition

Go to review page

3.0

butuh dua kali pinjam (dengan dua-duanya mesti perpanjang), akhirnya kelar juga. tapi, aku merasa kosong. ini buku apa sih? ini tentang apa sih? sudah bosan di hal. 500-an, lanjut biar selesai saja. ini memang pengarangnya slenge'an atau dialog-cacian antartokoh tertentu yang vulgar dan agak m*sum ini hanya untuk menegaskan karakternya?

"Umat manusia hanya akan tunduk di hadapan kekuatan dan keberanian juga kecerdikan yang pada akhirnya akan sulit dibedakan dari keculasan, serta rasa percaya diri dan ketenangan yang sempurna... milik seorang durjana."
--pg.95-96

"...beberapa tahun lagi aku akan memasuki usia empat puluh tahun, yang mana seluruh impian dan tujuan dalam hidup akan mencapai babak akhir. Apakah keluar sebagai seorang pemenang atau pecundang."
--pg.158

itzreibrary's review against another edition

Go to review page

5.0

Alkisah Si Ujud yang sedang bersekolah di Istamboel mendengar bahwa di negara asalnya, Kesultanan Lamuri, telah terjadi revolusi dan kedua orang tuanya menjadi korban pembantaian sultan baru, Sultan Nurrudinsyah. Bertekad untuk membalas dendam, ia memutuskan untuk pulang ke Lamuri melalui jalan panjang berliku, bergabung dengan bajak laut Tata Sifr dan memimpin pasukan Bumbu Hitam, sampai akhirnya ia malah menjadi mata-mata sang sultan. Di lain pihak, kelompok persaudaraan rahasia Kura-kura Berjanggut juga menginginkan leher sang sultan yang terkenal dengan kekejaman dan keserakahannya.
Buku ini brilian, itu jelas. Perpaduan kisah petualangan (pertempuran?) bajak laut, konflik kongsi-kongsi perdagangan, dan pergolakan perebutan kekuasaan kesultanan yang mengambil latar belakang tahun 1500-1600an. Begitu banyak tokoh yang bercerita tentang tokoh lain yang kemudian juga bercerita tentang tokoh lain, berlapis-lapis seperti lapis legit. Kalimat-kalimatnya yang panjang-panjang cukup membutuhkan konsentrasi untuk dicerna, pada beberapa bagian saya sempat merasa jenuh karena masih belum bisa membayangkan ke mana semua cerita-cerita itu akan mengarah.
Namun, luar biasa sekali bahwa sekian banyak tokoh dan konflik yang begitu rumit dan centang perenang dapat dipadankan dengan apik. Selain blurb di atas, masih banyak kejutan dan peristiwa bizzare nan ajaib yang membuat pengalaman membaca buku setebal 900 halaman lebih ini sepadan;  puas sekali rasanya berhasil menamatkan buku ini, walau saya masih merasa terombang-ambing di antara dunia nyata dan fiksi #tsaaah.  Walau tidak sesegar Raden Mandasia dan humornya yang menyebalkan (saya dengar banyak yang membandingkan kedua buku ini) tapi Kura-kura Berjanggut juga sangat istimewa dengan gayanya sendiri.
 
Oya, tips untuk yang sedang atau baru mulai membaca, di bagian belakang ternyata ada glosarium! I DID NOT KNOW THAT! Seandainya tahu, pengalaman membaca mungkin bisa jadi lebih mudah dan lebih cepat!
 
 

 

nicetomeetsya's review against another edition

Go to review page

5.0

I give it a 5 stars, but not because I enjoyed it.....
The fact is, the book confused the hell out of me, dan membuatku sangat-sangat overwhelmed

dapatako's review against another edition

Go to review page

3.0

Menarik untuk menyelami bagian pertama yakni petualangan Si Ujud dalam misi untuk menunaikan dendam di dunia Kerajaan Lamuri yang memiliki kisah-kisah ramai konflik dan bobot yang semakin memperkaya cerita dan kenikmatan membaca.

Masuk ke bagian kedua yakni apa yang diwariskan dari bagian pertama. Cerita menegangkan yang lahir dari warisan generasi-generasi terdahulu. Dikisahkan secara misterius, tapi pembaca tentu sudah dibekali konteks. Kelihaian penulis adalah ketika pembaca sudah mengenal konteks, kemudian tetap terlahir sebuah cerita baru yang masuk akal.

Bagian ketiga adalah apa yang tersisa dari bagian sebelumnya. Ibarat sisa dari sisa, apa yang tertinggal tetap menghidupi cerita sampai paling akhir.

Karya brilian dalam keutuhannya. Semakin jauh jarak waktu sebuah warisan maka semakin terkikis bahkan hampir punah, pemahaman itu yang menjadi benang merah dan kehebatan penulis merangkainya untuk tetap hidup.

puterica's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

EPICCCCC

tsaniyatulhusna's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

⭐️4.5/5


Sampai halaman terakhir saya masih ga percaya klo buku ini fantasi sejarah, ga habis fikir. Azhari Aiyub ini daya imajinya patut di museumkan, harus tetap ada dan abadi ini. Buku dengan tebal 960 halaman (ngalahin Farmakope pokonya) adalah buku his-fic yang setidaknya harus dibaca sekali seumur hidup. 12 tahun penulisan dipoles sangat apik adalah karya yang patut di apresiasi. 

Terbagi atas 3 bab utama: Buku si Ujud, Buku Harian Tobias Fuller dan Lubang Cacing. Hikayat Lamuri yang penuh pesona, perebutan kekuasan, perdagangan rempah, kisah Anak Haram dan Kamaria yang cerdas, adu gajah sampai mati, ulat merica, agama yang memuja kerang, tarekat burung pingai, pertapa 33 tasbih dan tentu saja, Kura-kura berjanggut.

Bab awal sepanjang 600 halaman, berkisah tentang banyak hal, banyak tokoh, konflik kongsi perdagangan, muslihat, cerita yang berlapis-lapis tapi tidak membuat pembaca bingung (ini sih hebat banget). Pertanyaan-pertanyaan hampa di sempurnakan di Buku Harian Tobias Fuller (ini juga langkah cerdas sekali) dan di jembatani oleh Lubang Cacing, buku ini tebal tapi mampat dan memuaskan. Perjuangan 14 hari menamatkan ini tidak sia-sia wkwkw.

safaracathasa's review

Go to review page

5.0

Rasanya mau narik nafas panjang setelah berhasil baca buku setebel ini. Review menyusul pas liburan~
More...