Scan barcode
blackferrum's review against another edition
adventurous
challenging
dark
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Actual rating: 4,5
The Plotters sering seliweran di timeline, entah di media sosial atau lokapasar. Premis dan sinopsisnya menarik; seorang pembunuh bayaran bernama Reseng membeberkan operasinya. Singkat, jelas, dan padat. Sukses mancing rasa penasaran lalu dapat kesempatan baca gratis (thanks to Rakata), tuntaslah semua rasa penasarannya.
Narasi yang dibawakan nggak terlalu muluk. Memang, kesannya banyak metafora dan agak bling-bling, tapi sama sekali nggak menyulitkan pembaca buat paham artinya. Reseng yang dibesarkan di perpustakaan punya ilmu yang luas. Keterampilannya sebagai pembunuh bayaran yang punya nama nggak muncul hanya karena dia adalah tokoh utama.
Seperti yang kusebut di awal, Reseng membeberkan operasinya. Dari permintaan yang masuk, lalu berlanjut ke si perencana, si makelar, berakhir di eksekutor. Reseng sendiri sebagai eksekutor. Sebelum menjalankan misi, sudah ada tas dari si perencana yang isinya alat dan bahan untuk membunuh sasaran.
Yang paling bikin merinding adalah si pembunuh bayaran atau bahkan kontraktornya bisa aja jadi korban. Kalau memang sudah waktunya disingkirkan. Mungkin karena dulu banyak menonoton drama Korea bergenre thriller, suasana dan motif yang ada di buku ini nggak lagi asing buatku. Siklus si pemburu yang ganti diburu juga rasanya sudah jadi semacam hal lumrah. Tapi, meski merasa siklus ini biasa dalam bisnis semacam ini, tetap ikut frustrasi dengan usaha Reseng mencari apa dan kenapa ekornya diburu.
Novel ini dari ilustrasi sampul dan mood cerita yang dibangun sukses membuat nuansa "gelap"-nya terasa pekat. Dunia bawah dan bisnis "menyingkirkan" semacam ini memang nggak common dibahas.
Bintangnya nggak bisa penuh karena ending-nya entah kenapa kurang nendang bagiku. Walaupun, kalau diangkat jadi film (kalau series malah ragu ending-nya nggak diubah) ending begini kayak biasa banget. After effect-nya memang ... hampa.
Terus, ini TMI, TP jadi progres Roro Jonggrang-ku selama jadi pembaca fiksi aktif. Maksudku, halaman di buku ini nggak kurang dari 200 dan selesai dengan waktu kurang dari 24 jam itu prestasi banget. Pokoknya, thanks to Rakata!
The Plotters sering seliweran di timeline, entah di media sosial atau lokapasar. Premis dan sinopsisnya menarik; seorang pembunuh bayaran bernama Reseng membeberkan operasinya. Singkat, jelas, dan padat. Sukses mancing rasa penasaran lalu dapat kesempatan baca gratis (thanks to Rakata), tuntaslah semua rasa penasarannya.
Narasi yang dibawakan nggak terlalu muluk. Memang, kesannya banyak metafora dan agak bling-bling, tapi sama sekali nggak menyulitkan pembaca buat paham artinya. Reseng yang dibesarkan di perpustakaan punya ilmu yang luas. Keterampilannya sebagai pembunuh bayaran yang punya nama nggak muncul hanya karena dia adalah tokoh utama.
Seperti yang kusebut di awal, Reseng membeberkan operasinya. Dari permintaan yang masuk, lalu berlanjut ke si perencana, si makelar, berakhir di eksekutor. Reseng sendiri sebagai eksekutor. Sebelum menjalankan misi, sudah ada tas dari si perencana yang isinya alat dan bahan untuk membunuh sasaran.
Yang paling bikin merinding adalah si pembunuh bayaran atau bahkan kontraktornya bisa aja jadi korban. Kalau memang sudah waktunya disingkirkan. Mungkin karena dulu banyak menonoton drama Korea bergenre thriller, suasana dan motif yang ada di buku ini nggak lagi asing buatku. Siklus si pemburu yang ganti diburu juga rasanya sudah jadi semacam hal lumrah. Tapi, meski merasa siklus ini biasa dalam bisnis semacam ini, tetap ikut frustrasi dengan usaha Reseng mencari apa dan kenapa ekornya diburu.
Novel ini dari ilustrasi sampul dan mood cerita yang dibangun sukses membuat nuansa "gelap"-nya terasa pekat. Dunia bawah dan bisnis "menyingkirkan" semacam ini memang nggak common dibahas.
Bintangnya nggak bisa penuh karena ending-nya entah kenapa kurang nendang bagiku. Walaupun, kalau diangkat jadi film (kalau series malah ragu ending-nya nggak diubah) ending begini kayak biasa banget. After effect-nya memang ... hampa.
Terus, ini TMI, TP jadi progres Roro Jonggrang-ku selama jadi pembaca fiksi aktif. Maksudku, halaman di buku ini nggak kurang dari 200 dan selesai dengan waktu kurang dari 24 jam itu prestasi banget. Pokoknya, thanks to Rakata!
Content Warnings
Graphic: Cursing, Murder, Gun violence, Physical abuse, Violence, and Trafficking
tungstenmouse's review against another edition
dark
emotional
mysterious
reflective
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
I found this very intense. Sometimes it was like watching a movie. My only issues were that it was occasionally slow and unfortunately extremely violent. If you like action and thrillers I highly recommend this.
Content Warnings
Graphic: Abandonment, Animal cruelty, Addiction, Animal death, Blood, Child death, Toxic friendship, Toxic relationship, Torture, Suicidal thoughts, Gore, Murder, Medical content, Cursing, Violence, Suicide, Physical abuse, Injury/Injury detail, Alcohol, Gun violence, Grief, and Death
Minor: Stalking and Cannibalism
livvyofthevalley's review against another edition
dark
funny
mysterious
reflective
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.25
This was a fun read, but it never really felt like it was going anywhere. Maybe some of the impact got lost in translation.
Content Warnings
Graphic: Blood, Gore, Injury/Injury detail, Abandonment, Alcohol, Gun violence, Murder, Alcoholism, Cursing, Violence, Classism, Death, and Addiction
Minor: Animal death, Cancer, Police brutality, Suicidal thoughts, Car accident, Child death, Chronic illness, Body horror, Kidnapping, Sexual content, and War
More...