Reviews

Scandal by Shūsaku Endō, Van C. Gessel

mariam_mik's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

heliana's review

Go to review page

challenging medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes

5.0

cindyc3689's review

Go to review page

2.0

Loh, katanya bagus, kok bintangnya 'cuma' 2??!? Yah kalo bintang di sini mencerminkan bagus tidaknya sebuah buku, siapalah saya untuk menilai buku-buku itu. Untunglah, bintang di atas itu hanya nilai untuk my rating, apakah saya suka atau tidak. Dan untuk buku ini, saya sungguh-sungguh merasa bahwa ini buku Bagus (dengan B besar) tapi bernilai 'it was ok' untuk saya, I really don't - or should I say can't - 'liked it'.


Temanya bermain-main di ranah doppelgänger-pribadi ganda-penyamar gadungan, dipadu dengan psikoanalisis Freud tentang Ego dan Id-nya. Tentang kesadaran diri dan nafsu-nafsu dasar seseorang yang dipendam dalam-dalam. Antara keinginan untuk mencintai dengan lemah lembut dan hasrat akan kekerasan hingga pembaintaian. Antara keinginan untuk hidup dan mimpi akan kematian. Semuanya diceritakan dengan halus, datar, tanpa riak-riak plot yang mendebarkan. Bahkan hingga akhir kisah, masih terliputi kesan samar-samar.

Ceritanya sendiri bertutur tentang Suguro, seorang pengarang yang sudah beranjak tua. Meski karya-karyanya telah diakui luas di masyarakat, tetapi dalam dirinya sendiri muncul kegelisahan yang tidak terjelaskan. Kehidupan tenang tentram bersama istrinya kadang kala terasa telalu tenang, tidak lagi menggairahkan. Ia mulai mengingat-ingat tentang arti kelahirannya sekaligus mempertanyakan kematiannya. Sementara itu, seorang yang 'mirip' dirinya terlihat di berbagai tempat di kawasan lampu merah Tokyo. Sebagai pengarang yang selalu mengetengahkan aturan-aturan moral, ini dapat dikatakan aib dan sikap munafik tak termaafkan.

Dari titik ini, pembaca diajak untuk menyelami hasrat-hasrat tersembunyi yang ada pada diri setiap manusia. Sebuah naluri yang selalu disembunyikan dalam kehidupan sadar, namun datang mengetuk dalam kondisi ketidaksadaran. Insting dasar tentang seksualitas, kebutuhan asasi bahkan kekejaman pribadi. Semua yang selalu terkekang dalam kerangkeng abstrak berupa moral dan pengertian akan dosa. Saat batas-batas antara sadar dan tidak, hidup dan mati begitu tipis, si pengarang harus menghadapi pengalaman barunya. Dan untuk lebih mengeneralisasikan kondisi itu terhadap keadaan yang terjadi pada tiap manusia, beberapa karakter lain dimunculkan sebagai narator pengakuan. Seperti Nyonya Naruse yang sehari-hari bekerja sukarela di bangsal anak-anak di RS, memvisikan pembunuhan masal sebagai alat dalam mencapai kepuasan seksual. Atau Makoto Itoi, artis yang berusaha melihat keindahan pada semua kejelekan, mendapatkan kesenangan dalam penyiksaan. Meski demikian, ada pula tokoh yang dimunculkan sebagai pembanding, seperti istri Suguro sendiri, yang benar-benar normal sebagai manusia. Atau mungkin hanya begitu tampaknya??!? Bukankah Suguro, si pengarang, juga tampak sangat normal dan terhormat di masyarakat.....

***

Terus terang, untuk mengerti jalan pikiran buku ini saya agak kelabakan. Membaca sekelumit telaah Freud banyak membantu, tapi tetap saja merasa asing. Itu sebabnya, rating sedemikian yang diberikan. Mungkin kelak, jika kesadaran dan pengetahuan sudah menjadi lebih, saya akan bisa lebih menghargai apa yang diberikan karya besar Shusaku Endo ini.

Beberapa link referensi psikoanalisis yang sempat terbaca:
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Ego_and_the_Id
http://allpsych.com/psychology101/defenses.html
http://psychology.about.com/od/theoriesofpersonality/ss/psychosexualdev.htm

****
notes, yg saya baca itu [b:Skandal|7936413|Skandal|Shusaku Endo|http://photo.goodreads.com/books/1269938961s/7936413.jpg|3167685] terbitan GPU, tp gambar covernya saya lebih suka yng ini, maap... :p