Scan barcode
febnalae's review
adventurous
emotional
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
4.5
WHAT A GREAT RETELLING STORY OF KEN DEDES, THE MOST AMAZING, SMART, GATEKEEP, GASLIGHT, GIRLBOSS 🤘
Satu hal yang sangat aku suka dari buku ini adalah penulisannya yang sangat ringan dan mengalirㅡwhich is something that i rarely find in historical-fiction books. Selama baca ini bener-bener rasanya nggak mau berhenti karena seru banget dan nggak bingung sama sekali!
and that quote tentang perempuan itu seperti air, omg i love that sooooo much!
i need more retelling books like this. please write more retelling books, Kak Amalia!
Satu hal yang sangat aku suka dari buku ini adalah penulisannya yang sangat ringan dan mengalirㅡwhich is something that i rarely find in historical-fiction books. Selama baca ini bener-bener rasanya nggak mau berhenti karena seru banget dan nggak bingung sama sekali!
and that quote tentang perempuan itu seperti air, omg i love that sooooo much!
i need more retelling books like this. please write more retelling books, Kak Amalia!
krammedshelf's review
adventurous
challenging
informative
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.5
"Hukum, di negeri ini, hanyalah pajangan. Orang bisa melakukan apa saja yang mereka mau, terutama para pembesar."
Reading Tutur Dedes is such an exciting experience. Gimana ngga exciting kalau karakter utamanya adalah seorang pendekar yang juga pintar calculating her move? Seru juga rasanya mengingat kembali kisah yang sudah pernah didengar semasa sekolah; Kisah Ken Dedes dan Ken Arok.
Tutur Dedes menceritakan kembali kehidupan Ken Dedes dari ia lahir sampai moksa. Berlatar di Jawa Kuno, Mba Amalia Yunus membawa kita kembali menyusuri sejarah yang dibumbui dengan politik, mitos, dan dongeng dengan bahasa yang ringan. Apik banget sih gaya penulisannya, to the point I was easily immersed with the story (something that I found it hard when reading historical fiction). Tutur Dedes benar-benar definisi buku yang kepengen dibaca terus karena seru, but I didn't want it to end quickly because I still want to read Dedes' journey. By the way, aku rasa teman-teman yang terbiasa membaca buku young adult ngga akan kesulitan membaca buku ini!
Ada satu kutipan di buku ini tentang kekuatan perempuan yang diibaratkan air; tampak tidak bahaya, tapi tetesannya yang terus menerus bisa melubangi batu sekeras apapun. Tampak tenang, tetapi bisa menghanyutkan bahkan kereta kuda pun. This quote sums Dedes' whole personality. Ia pintar melihat situasi, tau kapan harus bertindak di waktu yang tepat, mampu memilih sekutu yang mengutungkan untuk dirinya, juga menimbang keputusan dengan bijak. Ia juga mampu memanipulasi Tunggal Ametung selama masih menjadi selirnya.
Apalagi saat Perang Ganter, di saat inilah karakter Dedes ditonjolkan banget! Salut dengan taktik perangnya meskipun pasukan Kerajaan Singasari lebih sedikit ketimbang pasukan Kerajaan Kediri.
Enjoy banget bacanya. Kayanya kalau Mba Amalia nulis buku retelling lagi, aku langsung baca deh tanpa babibu!
Reading Tutur Dedes is such an exciting experience. Gimana ngga exciting kalau karakter utamanya adalah seorang pendekar yang juga pintar calculating her move? Seru juga rasanya mengingat kembali kisah yang sudah pernah didengar semasa sekolah; Kisah Ken Dedes dan Ken Arok.
Tutur Dedes menceritakan kembali kehidupan Ken Dedes dari ia lahir sampai moksa. Berlatar di Jawa Kuno, Mba Amalia Yunus membawa kita kembali menyusuri sejarah yang dibumbui dengan politik, mitos, dan dongeng dengan bahasa yang ringan. Apik banget sih gaya penulisannya, to the point I was easily immersed with the story (something that I found it hard when reading historical fiction). Tutur Dedes benar-benar definisi buku yang kepengen dibaca terus karena seru, but I didn't want it to end quickly because I still want to read Dedes' journey. By the way, aku rasa teman-teman yang terbiasa membaca buku young adult ngga akan kesulitan membaca buku ini!
Ada satu kutipan di buku ini tentang kekuatan perempuan yang diibaratkan air; tampak tidak bahaya, tapi tetesannya yang terus menerus bisa melubangi batu sekeras apapun. Tampak tenang, tetapi bisa menghanyutkan bahkan kereta kuda pun. This quote sums Dedes' whole personality. Ia pintar melihat situasi, tau kapan harus bertindak di waktu yang tepat, mampu memilih sekutu yang mengutungkan untuk dirinya, juga menimbang keputusan dengan bijak. Ia juga mampu memanipulasi Tunggal Ametung selama masih menjadi selirnya.
Apalagi saat Perang Ganter, di saat inilah karakter Dedes ditonjolkan banget! Salut dengan taktik perangnya meskipun pasukan Kerajaan Singasari lebih sedikit ketimbang pasukan Kerajaan Kediri.
Enjoy banget bacanya. Kayanya kalau Mba Amalia nulis buku retelling lagi, aku langsung baca deh tanpa babibu!
khansaafathima's review
adventurous
challenging
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
5.0
Tutur Dedes menceritakan ulang kisah Ken Dedes & Ken Angrok, tapi dari sudut pandang perempuan. Kalau dari blurb-nya, penulis tidak menggambarkan Dedes sebagai perempuan yg pasrah, tapi seorang pendekar yang bersiasat. Bayangin cerita tentang perempuan yg dianggap jadi korban patriarki, tapi berusaha melawan sekuat tenaga. Latar di kerajaan, lumayan ngingetin sama The Red Palace - June Hur. Gak pingin spoiler jadi ga bisa kasih tau lebih banyak, but this book give that badass woman vibe.
Uniknya badass bukan tipe yg fierce gitu, tp lebih ke perempuan yg calculated every move carefully 👌🏻 Pinter membaca keadaan, tau kapan harus “ngalah” dan mengidentifikasi celah. Baca buku ini berasa didongengin, tapi malah ga tidur2 karena ceritanya seru.
Bagus banget 👏🏻👏🏻👏🏻 Pingin tepuk tangan standing ovation guling2 lebay. Cerita sejarah yang bener2 seru buat diikutin & tokoh perempuan yang menolak ramalan dan patriaki. Perempuan bisa punya pilihan dan tetap berkarya, ga didefinisikan pasangannya siapa. KEREEEN.
Biasanya kurang suka sama hisfic karena antara terlalu lambat, atau terlalu sedih (looking at you, Pachinko😂). Tutur Dedes ini heroik, penuh politik & intrik. Pembunuhan, kekuasaan, kerajaan2 ada semua di sini. Yang bikin spesial emang karena dari sudut pandang perempuan ❤️
Aku bener2 merekomendasikan buku ini ke siapa pun, apalagi yg suka cerita2 berlatar kerajaan dan sejarah. Medium-fast paced, lovable character, isu yg diangkat juga menarik banget: inequality access for women & how education can change your life
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Uniknya badass bukan tipe yg fierce gitu, tp lebih ke perempuan yg calculated every move carefully 👌🏻 Pinter membaca keadaan, tau kapan harus “ngalah” dan mengidentifikasi celah. Baca buku ini berasa didongengin, tapi malah ga tidur2 karena ceritanya seru.
Bagus banget 👏🏻👏🏻👏🏻 Pingin tepuk tangan standing ovation guling2 lebay. Cerita sejarah yang bener2 seru buat diikutin & tokoh perempuan yang menolak ramalan dan patriaki. Perempuan bisa punya pilihan dan tetap berkarya, ga didefinisikan pasangannya siapa. KEREEEN.
Biasanya kurang suka sama hisfic karena antara terlalu lambat, atau terlalu sedih (looking at you, Pachinko😂). Tutur Dedes ini heroik, penuh politik & intrik. Pembunuhan, kekuasaan, kerajaan2 ada semua di sini. Yang bikin spesial emang karena dari sudut pandang perempuan ❤️
Aku bener2 merekomendasikan buku ini ke siapa pun, apalagi yg suka cerita2 berlatar kerajaan dan sejarah. Medium-fast paced, lovable character, isu yg diangkat juga menarik banget: inequality access for women & how education can change your life
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️