Reviews

Dimsum Terakhir by Clara Ng

ariani15d's review

Go to review page

4.0

Ceritanya padat. Membahas tentang keluarga sebuah Cina di Indonesia dengan empat orang anak kembar. Keempatnya memiliki kepribadian berbeda, keempatnya memiliki rahasia hidup masing-masing yang perlahan terkuak setelah mereka kembali hidup bersama demi sang Papa yang kritis.

rwidiani's review

Go to review page

3.0

Jaman sekolah dari TK sampe SMA, teman2 dekat saya kebanyakan dari suku "keturunan". Dari awal saya bisa lihat kalo orang di sekitar menganggap mereka "berbeda". Ada hal2 yang mengingatkan saya tentang mereka, salah satunya ketika satu teman ingin menjadi Katolik tapi tidak diperbolehkan baptis. Setelah baca buku ini, saya jadi tau kenapa.

Buku yang menarik, menampakkan budaya keluarga keturunan Cina, berguna untuk yang belum pernah sama sekali bersentuhan dan yang ingin tahu sedikit banyak tentang saudara setanah air kita.

itzdiyann's review

Go to review page

4.0

Aku suka gimana buku ini nunjukin rasa kekeluargaan yang erat, dengan dibalut premis yang unik; 4 saudara kembar yang tentunya sering kali terdapat perdebatan. Aku juga suka gimana mereka bisa kembali dekat dengan banyaknya perbedaan pendapat mereka. Buku ini juga ngebahas tentang rasisme yang ada pada etnis tionghoa di Indonesia pada masa itu, dan salah satu tokohnya ada yang queer—tentu ditulis dengan representasi yang bagus.

peterrr's review

Go to review page

4.0

Empat perempuan kembar yang mempunyai empat kehidupan berbeda. Empat masa depan yang membingunkan. Empat rahasia masa lalu yang menghantui, dan satu usia biologis yang terus menerus berdetik.
Siska Yuanita, Indah Pratidina, Rosi Liliani, dan Novera Kresnawati terpaksa harus pulang untuk mendampingin ayah yang diprediksi tidak punya harapan lagi. Mereka tidak menyangka bahwa kesempatan berkumpul ternyata mengubah segalanya. Pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan bermunculan, termasuk ketakutan, kecemasan, dan keangkuhan mengakui bahwa kehidupan dan kematian hanyalah sekedar garis tipis.
Buku ini sarat akan suasana kekeluargaan yang kental. Problem pribadi Siska, Indah, Rosi, dan Novera digambarkan sangat baik . Saya sangat salut dengan Clara yang berani menulis buku dengan permasalahan setiap tokohnya yang kompleks, apalagi masalahnya nggak bisa dibilang ringan. Tidak hanya drama keluarga, novel ini juga menyuguhkan berbagai cerita menarik seperti perlakuan rasis yang didapatkan masyarakat China yang menetap di Indonesia pada era pemerintahan Soeharto. Pencarian agama yang di yakini paling benar juga salah salah satu tokohnya, Rosi yang mencoba memahami identitas dirinya sebagai anak lelaki yang tumbuh dalam fisik permpuan, jiwanya lelaki tapi tubuhnya perempuan.

“Seperti itukah hidup ini?
Yang berjumlah besar menjajah mereka yang minoritas. Kata mereka : alienansi adalah tindakan yang tepat daripada alkulturasi

ossyfirstan's review

Go to review page

4.0

Saya suka.

dreeva's review against another edition

Go to review page

3.0

208 - 2019

Punya bukunya versi yang gambar pohon, tapi gak ada logo Metropop-nya. Eh pas diterbitkan ulang tahun ini ada logo Metropop-nya nih. Untuk memenuhi tantangan GRI dan sekalian tantangan baca fiksi metropop, jadilah baca versi ebooknya aja.

Clara Ng memang banyak menulis hal-hal yang gak biasa, dalam buku ini semua hal jadi numplek dalam Dimsum Terakhir. Buku ini menguliti banyak tentang budaya Cina. Tentang keluarga keturunan Cina yaitu Nung Atasana yang punya anak perempuan kembar empat. Iya, banyak betul ya sampe kembar empat. Tapi, walaupun kembar tetap aja beda walau muka sama. Siska yang mengejar karirnya hingga tinggal di Singapura, Indah yang penulis novel, Rosi si petani mawar dan Novera guru Tk di Jogja.

Keempat saudara kembar tersebut harus kembali ke Jakarta karena Nung kena stroke. Keempat bersaudara ini punya sifat yang berbeda lalu harus berusaha tinggal bersama kembali untuk menemani sang ayah. Keempatnya diceritakan satu per satu. Cerita soal kehidupan keturunan Cina di Indonesia pada saat orde baru selalu kedapatan gak enaknya ya, termasuk harus tetap masuk sekolah ketika imlek dan keluarga ini punya kebiasaan makan dimsum saat pagi hari saat imlek.

Budaya Cina kental sekali diceritakan dalam buku ini, gak cuma itu Clara Ng juga menambahkan isu lesbian dalam cerita ini. Menarik karena dalam satu keluarga bahkan kembar pun kita bisa melihat ada hal yang berbeda tapi mereka tetap saja kembaran yang selalu punya tempat untuk saudaranya satu sama lain.

concreads's review against another edition

Go to review page

4.0

Dimsum Terakhir karya Clara Ng menceritakan tentang kehidupan empat kembar bersaudara yang berasal dari keluarga etnis Tionghoa. Masing-masing memiliki permasalahan hidup yang dihadapi baik dari internal maupun eksternal diri mereka. Perihal itu semakin menjadi masalah saat Nung menginginkan mereka semua segera menikah.

Melalui buku ini, Clara Ng mengangkat isu rasisme, pandangan terhadap pernikahan dan memiliki keturunan, kekeluargaan, serta seksualitas. Semua diangkat dan dikemas dalam cerita dan percakapan yang ringan dan menarik.

Tidak hanya isu, tetapi tradisi dan budaya yang dilakukan oleh keluarga etnis Tionghoa terasa sangat kental dituliskan dalam buku ini. Hal paling menarik yang baru aku ketahui setelah membaca buku ini adalah filosofi kue bulan.

Setelah baca buku ini, aku jadi pengin baca buku Clara Ng yang lainnya! :D

destinugrainy's review

Go to review page

4.0

Novel ini bercerita tentang empat orang anak kembar, semuanya anak perempuan. Nung dan Anas memberikan nama Cina layaknya orang Cina yang tinggal di Indonesia kepada anak- anaknya. Tan Mei Xia (Siska), Tan Mei Yi (Indah), Tan Mei Xi (Rosi), dan Tan Mei Mei (Novera). Walaupun kembar, kepribadian mereka tidak ada yang sama. Siska adalah seorang yang berpendirian kuat, mandiri, nyaris tidak mempertimbangkan perasaan dalam mengambil keputusan. Indah orangnya paling serius di antara mereka berempat, semua hal harus dipikirkan olehnya. Rosi yang tomboy, jagoan, tidak pernah tampil layaknya seorang perempuan. Novera si bungsu yang paling kecil perawakannya, lembut, dan perasa.

review lengkap ada di http://destybacabuku.wordpress.com/2012/03/22/53-dimsum-terakhir/

theearthisfrog's review against another edition

Go to review page

emotional hopeful lighthearted reflective relaxing medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

4/5⭐
Oh a really late review cuz I'm a forgetful person, but late is better than never.

THIS BOOK IS MY NEW FAVOURITE BOOK! But sadly I don't think this review would not be as long as my other reviews, cuz IDK WHAT ELSE TO TALK ABT THIS BOOK?  

Shortly, this book tells about the life of quadruplet sibling. Each siblings have their own conflicts, but their conflicts are what reconnect them. Stories like this (family themed) gives me sooo much comfort and this book just give me THAT exact comfort that I'm looking for. And the amount of conflicts that gave comfort, happiness, sadness, etc. are what makes this book so special to me. 

Okay but all of that praises, why did I gave this book 4/5 stars? It's that I just think there are some unnecessary parts that's unrelated to the plot and seemed forced, but I'm not bothered with those parts because this book is such a page turner and sooo enjoyable!!! I think everyone should read this book!!!! PLEASE!

Expand filter menu Content Warnings

satriafii's review against another edition

Go to review page

emotional hopeful lighthearted medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.75

Waktu bikin review ini udah agak lama dari waktu bacaku. Ada beberapa bagian yang aku lupa, tapi kalau boleh merangkum dalam satu kalimat, cerita ini adalah:
Tentang kembar-kembar yang punya keunikan, masalah, pemikiran, dan tujuan masing-masing.