Reviews

Daerah Salju by Yasunari Kawabata, A.S. Laksana

aisai's review

Go to review page

2.0

Not my cup of tea.

Baca karena terpaksa buat referensi kelas kajian prosa. Narasinya emang cantik, tapi saya beneran nggak bisa menemukan spesialnya buku ini yang bikin dia jadi salah satu karya paling terkenal punya Kawabata Yasunari. Kalau boleh pinjam kata-kata dosen, bukunya Kawabata memang bernapaskan 'kejepangan' banget. Saya jadi lumayan mikir apakah saya memang kurang nyantol sama sastra klasik Jepang, berhubung saya masih menikmati novel kontemporernya.

ipehalena's review

Go to review page

5.0

Daerah Salju memang bercerita tentang sebuah daerah di Jepang yang saat itu sering tertutup salju yang sangat tebal. Penggambaran tentang kondisi saat itu dimana teknologi belum canggih, Yasunari membawa pembaca bersama Shimamura melakukan perjalanan menggunakan kereta menembus salju yang sangat tebal.

Barulah diketahui bahwa pada masa itu terdapat lebih dari dua ribu pekerja yang dibagi tugasnya untuk memastikan bahwa rel kereta tidak akan tertutup salju yang tebal. Juga memastikan terowongan tetap bisa dilewati demi menjaga keamanan. Tidak bisa dibayangkan betapa kedinginannya para pekerja tersebut yang harus bekerja keras di tengah badai salju yang membekukan.

Selain itu, yang saya suka dari karya-karya Jepang adalah perayaan atau festival yang dikisahkan dengan detil, tujuannya, hingga membuat saya ingin sekali melihat langsung perayaan Pengusiran Burung.

Jika pada Rumah Perawan sang Eguci ditemani remaja yang kondisinya sedang tidur. Kali ini Shimamura ditemani oleh seorang Geisha bernama Komako. Darinya, banyak hal dikisahkan, entah itu dari kehidupannya sejak kecil. Maupun tentang banyak hal yang dia ketahui. Geisha memang diwajibkan memiliki kemampuan dalam seni, musik hingga harus memiliki pengetahuan yang luas.

Semakin luas pengetahuannya, semakin nyaman para pelanggan mereka untuk berbincang dengan mereka. Karena kebanyakan dari para lelaki yang datang, mereka menyukai Geisha yang mudah nyambung saat berbincang tentang segala hal. Dalam kisah ini, Komako pun tetap mempertahankan tubuhnya dan melayani Shimamura selayaknya Geisha lainnya. Meski sebenarnya Komako bukanlah seorang Geisha.

hisyamhartp05's review

Go to review page

3.0

Finally, Done!

ini pertama kalinya aku baca karya sastra peraih penghargaan nobel, dan perasaan setelah membacanya kek kosong gitu, ga begitu paham sama isi ceritanya. tapi yang aku suka dari novel ini adalah karakternya. Shimamura sama Komako jadi ikonik bgt karena tingkah mereka. selain itu, unsur salju yg begitu kuat juga menjadi hal unik dalam ceritanya.

novel ini sama seperti tipikal karya sastra jepang lainnya, mengisahkan tentang kesendirian para tokohnya. Kesendirian menjadi unsur yang kuat mendominasi dibalut oleh dinginnya latar salju yg ada dalam ceritanya.

Kawabata sejak kecilnya memiliki trauma akan kehilangan keluarganya sehingga dapat tergambarkan dari karya-karyanya. Beberapa kritikus menilai bahwa trauma awal membentuk latar belakangnya akan rasa kehilangan yang tergambar dalam tulisannya.

setelah membaca pertama kali karyanya Yasunari Kawabata-sensei, aku jadi penasaran sama judul novel beliau lainnya. kebanyakan sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia juga, next on my wishlist!

cindyc3689's review

Go to review page

3.0

Novel ini memotret sebuah hubungan kompleks antar manusia, Yoko-Yukio-Komako-Shimamura. Semua yang terjadi di antara mereka tidak sejelas adanya. Masing-masing membawa bebannya sendiri2. Cinta? Pengorbanan? Kesetiaan? Dengan setting wilayah bersalju yang putih bersih, dingin, cerita bergulir dengan aneh, berputar-putar, sepi namun juga indah.

sudah tahu karya kawabata mesti kayak gini, kok ya gak kapok2 mbacanya

marinazala's review

Go to review page

3.0

Thanks a lot Gramedia.com for the 70% discount from IDR 50.000 into IDR 15.000! Happy Harbolnas!
----------------------------------------
** Books 14 - 2017 **

Buku ini untuk memenuhi Tsundoku Books Challenge 2017

3 dari 5 bintang!


Review menyusul :)
More...