Reviews tagging 'Gun violence'

Salt to the Sea by Ruta Sepetys

17 reviews

mheffner3031's review against another edition

Go to review page

adventurous sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0


Expand filter menu Content Warnings

celery's review against another edition

Go to review page

dark emotional informative sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75


Expand filter menu Content Warnings

fluture's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0

A heart wrenching book taken from a true tragedy during World War II. I admire how Ruta can depict the situation and horror during the war with her words. Most parts gave me the shivers and goosebumps. It's a really good book to be read for those who like history fiction.

The point of view were taken from four different people with different characteristics yet it wouldn't confuse you to read it. Every chapter flows just like a river and very enjoyable to read. A page-turner book, beautiful yet tragic.

Expand filter menu Content Warnings

taracloudclark's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional informative reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

An excellent story told from four perspectives of one of the most horrific events in history. 

Expand filter menu Content Warnings

clavishorti's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional informative mysterious reflective sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Tahun 1945, langit Prusia Timur terbakar oleh sorotan kejam Perang Dunia II, mengirimkan gelombang jutaan pengungsi yang membawa beban rahasia dan kisah pahit mereka. Di tengah kehancuran, empat nasib terpintal bersama, terjebak di atas kapal itu, sang Wilhelm Gustloff—sebuah keajaiban yang memikat tapi juga membawa petaka. Kapal yang seharusnya membawa mereka menuju pelabuhan harapan, namun sebaliknya, menjadi saksi tragedi besar yang merenggut takdir lebih dari sepuluh ribu penumpangnya. Sebelum cahaya kebebasan menyinari, takdir menghadang, membawa mereka pada ujian terberat untuk melawan bayang-bayang kematian. Akankah keberanian mereka cukup untuk menghadapi badai penderitaan yang mengancam di depan?

Dalam membuka halaman-halaman awal Salt to the Sea karya Ruta Sepetys, musim dingin yang menusuk hingga ke jiwa segera menciptakan atmosfer kengerian dan keputusasaan yang mencekam. Dengan mendalam memadukan unsur sejarah dan fiksi, Ruta Sepetys merinci kisah tragis kapal Wilhelm Gustloff pada masa Perang Dunia II, mengundang pembaca untuk tenggelam dalam kegelapan cerita.

Hal yang pertama kali meraih hati saya adalah kecermatan Ruta Sepetys dalam menggambarkan harapan penumpang kapal untuk mencicipi esensi dari kebebasan. Ironisnya, kebebasan yang seharusnya menjadi hak setiap individu malah menjadi suatu paradoks yang merobek harapan.

Kapal Wilhelm Gustloff, yang semula dianggap sebagai benteng perlindungan, berubah menjadi panggung tragedi besar yang menyaksikan ribuan jiwa merasakan penderitaan dan kehilangan dalam Perang Dunia II. Ruta Sepetys membawa pembaca pada perjalanan mendalam melalui perjuangan pengungsi, menggambarkan tantangan ekstrem baik secara fisik maupun mental. Upaya melarikan diri dari kekerasan dan kehancuran menghasilkan empati yang mendalam, sementara trauma perang dan kesulitan hidup menghadapi ancaman konflik bersenjata dipaparkan dengan kedalaman yang cukup mengesankan.

Selain itu, Salt to the Sea menjelajahi isu-isu rumit mengenai hubungan antar karakter dari latar belakang yang berbeda. Di tengah konteks Nazi, buku ini menggambarkan kebingungan dan ketidaksetujuan masyarakat terhadap rezim otoriter. Ada yang berusaha melarikan diri dari cengkeraman kekuasaan, sementara yang lain menanggung beban kehancuran moral sebagai bagian dari sistem penyebab penderitaan besar.

Serangan militer merebak dalam perjalanan sulit para pengungsi, menciptakan atmosfer tekanan di mana ketidakpastian dan ancaman menjadi bayang-bayang konstan. Para pengungsi tidak hanya harus menghindari serangan musuh, tetapi juga harus bersiap untuk menghadapi ancaman yang tak terduga.

Lebih dari itu, Salt to the Sea juga menyelami ketidakpastian moral dan etika di tengah-tengah perang, menggambarkan pertempuran batin karakter. Dalam narasi yang kompleks, Salt to the Sea mengungkap bagaimana perang tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menggoyahkan nilai-nilai kemanusiaan.

Pendekatan penyampaian yang unik melalui bab-bab pendek dengan sudut pandang empat karakter utama—Joana, Florian, Emilia, dan Alfred—merupakan daya tarik utama Salt to the Sea. Ruta Sepetys dengan penuh kecerdikan membawa saya masuk ke dalam pikiran dan perasaan masing-masing karakter, menciptakan keterlibatan emosional yang mendalam.

Keempat karakter ini, dengan rahasia dan perasaan pribadi yang kompleks, bersatu secara dramatis di kapal Wilhelm Gustloff, membawa beban emosional yang beraneka, mulai dari rasa bersalah hingga ketakutan yang mencekam. Dinamika ini tidak hanya menghiasi pengalaman membaca, tetapi juga merajut lapisan emosi yang memperdalam dan memperkaya kisah ini, menciptakan ketertarikan dan keingintahuan yang sulit untuk dilewatkan.

Namun, dalam beberapa bagian cerita, terutama saat rahasia kelam terungkap, saya menemukan kekurangan dalam eksekusi yang menghadirkan kekurangan kepuasan. Mungkin karena bab-bab yang singkat, adegan pembongkaran rahasia kadang terasa seperti tergesa-gesa, menahan potensinya secara penuh. Meskipun begitu, kelemahan ini tidak merusak daya tarik utuh buku. Buku ini tetap mengundang ketertarikan meski terdapat elemen-elemen yang mungkin bisa ditingkatkan.

Di samping itu, melalui tangan cermat Putri Septiana Kurniawati, alih bahasa Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia, kekuatan dan keindahan cerita ini berhasil dipertahankan dengan apik. Terjemahan ini tidak hanya mentransmisikan kata-kata, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam kepada para pembaca yang memilih mengeksplorasi penuh warna sejarah di tengah tantangan pengungsi di kapal Wilhelm Gustloff. Dengan penuh apresiasi, terima kasih kepada Putri Septiana Kurniawati yang telah mengantarkan keindahan dan makna Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia dengan penuh keahlian.

Dengan kekuatan yang memukau, Salt to the Sea tidak hanya mewujudkan kisah bersejarah di kapal Wilhelm Gustloff, tetapi juga menjadi simbol kuat tentang keberanian, ketahanan, dan kewajiban kita untuk merawat kenangan sejarah. Dalam kata-kata Ruta Sepetys yang menggema, “Saat para penyintas telah tiada, kita tidak boleh membiarkan kebenaran hilang bersama mereka.” Terhubung dengan esensi memahami dan menceritakan sejarah, karya ini melampaui batas menjadi panggilan untuk menjaga api kebenaran tetap menyala. Sebagai pembaca, saya merasa terhormat dan terinspirasi oleh perjalanan emosional yang telah saya alami melalui halaman-halaman Salt to the Sea. Karya ini bukan hanya sebuah buku; ini adalah panggilan untuk menjaga abadi sejarah yang tak boleh dilupakan, memelihara makna kemanusiaan, dan merayakan kekuatan manusia dalam menghadapi ketidakadilan.

Expand filter menu Content Warnings

erebus53's review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional informative reflective sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.25

I had difficulty writing a review for this book because I got to the end of it and realised that it was a historical fiction piece based around a real life maritime incident. As such that shook me up a bit and it was a little hard to get my feelings about it clear. It was yet another case of reading something for book club without having looked it up first. I think that's a pretty valuable experience because it means you see things with fresh eyes, but sometimes you don't want to reread it with the knowledge of the outcome. I don't have the tenacity to reread this.

The book was slow. It was the first time that I have ever noted the similarity between the stories of apocalyptic zombie survival, and those of refugees. There is a lot of cross country wandering.. hoping you are going in the right direction, not knowing if anyone you run into is going to be friend or foe, not knowing if you will find food or shelter, and coming up with a Plan to hold a ragtag bunch of travelers, of different ages and backgrounds, together long enough that they might get someplace safe.

This is the second story I have read recently with a blind girl in a world war. It was hard to read this book and not be occasionally reminded of "All The Light We Cannot See" by Anthony Doerr. This is also because in both stories there is a viewpoint of a German soldier as counterpoint to what is going on with those fleeing. The depiction of the main German character is interestingly unsympathetic, as he turns out to be a jumped up coward, universally disliked by his fellows, and radiating hot waves of obsessive, sociopathic Incel Energy. I'm sure this jab is a lot more meta, than useful for building the story, but he is certainly a part of this book that I won't forget in a hurry.

The story was ..ok. I didn't dislike it, but it's not something that would bob to the top of my recommendations list.

Expand filter menu Content Warnings

corriejn's review against another edition

Go to review page

emotional informative reflective sad medium-paced

4.75


Expand filter menu Content Warnings

katrinaburch's review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

Wow.... I don't know what to make of this book. The last quarter sped by (that's not to say that the first part of the book was slow, it wasn't, Sepetys is very good at that) but I have to say, I HATED the format. I did finally get used to it but it was really hard keeping track of who's who and what everyone's back story was. And to be honest, I wish Sepetys had fleshed those out more because they were what kept me going, what was everyone running from, I needed more! 

It's sad, I've read a lot and studied a lot of World War 2 history and I've never heard of this disaster! So I'm glad Sepetys used it. 

I'm also glad Alfred died... Holy moly, I've never had someone creep me out in a book so much before. Also, again, I wish that Emilia had survived and lived to help her baby grow up. I know the daughter had a happy ending and I'm happy the little boy survived (though I wish it would have told what happened to his family) but still. She suffered though so much (like so many).

Expand filter menu Content Warnings

gladys_enmarte's review against another edition

Go to review page

informative sad fast-paced

4.0

Al igual que "Tonos de gris", el primer libro de la autora, este también está basado en un hecho real del que poco se habla y ocurrido a fines de la Segunda Guerra Mundial: el hundimiento del gran barco Wilhelm Gustloff que transportaba refugiados y militares alemanes. En alta mar fue emboscado por submarinos rusos, que lanzaron torpedos al estómago del barco, y se hundió con más de 10.000 pasajeros. Solo unos pocos sobrevivieron a las bajas temperaturas e hipotermia y fueron los que ayudaron a la autora a recrear lo sucedido para que lo pudiera plasmar en este libro y no quedara en el olvido. 

La historia se narra en primera persona por los cuatro personajes principales: Joana, enfermera lituana; Florian, soldado prusiano; Emilia, una joven polaca de quince años y Alfred, un marino alemán. El libro comienza con varios de ellos huyendo juntos por el nevado bosque. Tratan de sobrevivir compartiendo la poca comida que tienen. Cada uno tiene sus motivos para huir y embarcarse en el Gustloff. Vamos conociendo sus historias y secretos poco a poco a medida que se van alternando los breves capítulos. Llegado un punto de la historia los caminos de todos estos personajes se cruzan. No logré conectar con todos ellos pero sí con varios, como Joana, Emilia, Florian y Heinz. Tanto los personajes principales como los secundarios están muy bien construidos. 
Me gustó mucho la historia lograda por la autora, el libro está bien escrito, no obstante, sentí el final muy apresurado, en muy pocas páginas se resuelve uno de los misterios que habían quedado inconclusos y te deja además con otros interrogantes. Me gustó también cómo la autora logró intercalar muy bien ficción con hechos verídicos, como la Operación Aníbal y la Cámara de Ámbar, uno de los tesoros perdidos de la SGM y que se vio por última vez en el año 1944. 

Resumiendo, este es un libro ideal para las personas que recién comienzan a leer ficción histórica. Tiene capítulos cortos y hasta incluye al inicio la lista de los cuatro personajes principales y sus características, lo que facilita la lectura. 

Expand filter menu Content Warnings

juliamb's review against another edition

Go to review page

emotional informative sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.25


Expand filter menu Content Warnings