Reviews tagging 'Miscarriage'

Mein Jahr der Ruhe und Entspannung by Ottessa Moshfegh

7 reviews

chickaboogawah's review against another edition

Go to review page

dark slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

0.25

This book was horrible. The end epiphany that I expected didn't happen. The main character was still unlikeable. It was predictable and dumb. 

Expand filter menu Content Warnings

spooderman's review against another edition

Go to review page

challenging dark funny reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75


Expand filter menu Content Warnings

aliciachauhan_'s review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional funny reflective sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.25


Expand filter menu Content Warnings

petraabrn's review against another edition

Go to review page

dark funny reflective slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.75

PLOT DAN CERITA

Buku ini lucu dan cukup relatable bagi sebagian orang. Cocok bagi para penyuka tidur, khususnya perempuan karena kesan feminisnya sangat terpancar, namun tersirat (ngerti ga maksudnya? :P). Ceritanya aneh, tetapi saya suka hal yang bizarre

tapi...
Sebenarnya buku ini tidak punya plot karena cerita mengalir saja, penuh dengan percakapan tak menentu. Ceritanya terkadang membosankan dan kebanyakan hanya menceritakan kisah keseharian si narator. Buku ini slow-paced dan banyak pengulangan. Dalam beberapa bagian, terlalu absurd dan ini merupakan tipe buku dimana tidak ada “hal besar” yang terjadi. 


GAYA PENULISAN DAN BAHASA

Gaya bahasanya frontal dan to the point. Saya sangat suka perspektif orang pertama yang digunakan dalam buku ini. Gaya penulisannya pun sangat khas, menggunakan kalimat yang pendek-pendek dan over-descriptive. Memang gaya penulisan seperti ini membuahkan kontroversi karena preferensi setiap pembaca berbeda. Banyak yang berpendapat bahwa ini merupakan penggunaan tata bahasa yang kurang tepat. Namun, saya pribadi menggemari gaya penulisan ini. Ada yang sadar saya mengetik review dengan gaya ini? Hehe! Mirip dengan karya Albert Camus, khususnya “The Stranger”. 


KARAKTER

Karakter utama, si narator, pada dasarnya adalah karakter yang tidak mudah untuk disukai. Pemikirannya kompleks, namun cuek dan narsistik di waktu bersamaan. Penuh rasa cemas dan kesepian, namun rasa percaya diri bisa muncul secara tiba-tiba. Ia punya kemampuan observasi yang luar biasa, namun penuh dengan rasa denial terhadap hal-hal tertentu. Bisa dibilang semacam anti-hero. Buku ini juga character-driven dan hanya berpusat pada tokoh yang itu-itu saja. 


ET CETERA.

Tidak ada judul bab—yang cukup banyak ditemukan di buku-buku modern. Hal ini bukan kekurangan yang signifikan, tetapi saya pribadi rindu dengan bab yang diberi judul. 


KESIMPULAN

Saya bisa mengapresiasi buku ini dari berbagai sudut, namun tetap mengandung hal-hal kecil yang kurang cocok dengan saya. Ada perasaan aneh, bahkan sedikit resah saat menyelesaikannya terutama di bab terakhir. Buku ini membuat penasaran, walau ada kalanya membuat bosan. Untuk saat ini, saya tidak tahu bagaimana perasaan saya terhadap buku ini. Tetapi mungkin akan saya baca ulang saat umur saya 20-an dan sedang mengalami quarter-life crisis untuk pemahaman yang lebih dalam (wkwk). 

Bagi kalian yang sedang di fase yang sama dan butuh buku yang beresonansi dengan kalian secara mendalam, ini cocok untukmu! Demi kesehatan mentalnya, si narator rela beristirahat dari dunia supaya bisa “terlahir kembali”. Walaupun hal ini ada sisi positif dan negatifnya… Moralnya? Sulit dijabarkan. 


KUTIPAN FAVORIT

  • I’d be punished if I showed signs of suffering, I knew. So I was good. I did all the right things. I rebelled in silent ways, with my thoughts.

  • Having a trash chute was one of my favorite things about my building. It made me feel important, like I was participating in the world. My trash mixed with the trash of others. The things I touched touched things other people had touched. I was contributing. I was connecting.


Ciao!

Expand filter menu Content Warnings

eviltwin_com's review against another edition

Go to review page

dark sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75


Expand filter menu Content Warnings

taylorroseship's review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional funny sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5


Expand filter menu Content Warnings

clarmentine's review against another edition

Go to review page

dark emotional funny reflective sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0


Expand filter menu Content Warnings