moose2k00's review against another edition
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
1.75
jennalea_'s review against another edition
4.0
I loved this little read! I have read Angela Carter’s re-tellings of some of Charles Perrault’s fairytales and was interested to see how Marianne Moore retold them. They were wonderful and the perfect quick read to pick up. Definitely recommend!
abbeysbookshelf's review against another edition
adventurous
lighthearted
medium-paced
- Plot- or character-driven? N/A
- Strong character development? N/A
- Loveable characters? N/A
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? N/A
2.5
aleena123's review against another edition
lighthearted
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
2.0
the_bookshoplady's review
adventurous
dark
funny
lighthearted
relaxing
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
5.0
hzboy's review
4.0
I read in English but this review is in Bahasa Indonesia
Melengkapi Faber Stories itu seru juga meskipun kali ini aku hanya bisa melakukannya melalui Kobo.com. Kali ini aku memilih Fairy Tales berkat sinopsisnya yang membuatku tertarik. Sebab katanya, Marianne Moore melakukan penceritaan ulang yang membuat tiga dongeng (anak) menjadi lebih ramah pembaca segala usia.
Sejak bagian pendahulua, Moore mengatakan bahwa beberapa dongeng yang dituliskan oleh Perrault sepertinya agak aneh. Wajar saja, eranya berbeda dengan era Moore ketika itu. Maka ia pun mengadaptasinya dan menuliskan ulang menjadi dongeng yang tidak terlalu "berdarah-darah" atau kejam.
Tiga dongeng tersebut adalah Puss in the Boots, Sleeping Beauty, dan Cinderella. Bagi pembaca yang lebih familiar dengan versi Disney, jangan khawatir, versi Moore masih berbeda kok. Hanya persamaanya terletak pada ide besar.
Untukku pribadi, Fairy Tales versi Marianne Moore masih jauh lebih baik daripada milik Disney. Terlebih, punya Moore juga lebih singkat. Konflik tidak kompleks dan penyelesaiannya yang tidak bertele-tele. Wajar saja. Namanya juga dongeng, kan?
Melengkapi Faber Stories itu seru juga meskipun kali ini aku hanya bisa melakukannya melalui Kobo.com. Kali ini aku memilih Fairy Tales berkat sinopsisnya yang membuatku tertarik. Sebab katanya, Marianne Moore melakukan penceritaan ulang yang membuat tiga dongeng (anak) menjadi lebih ramah pembaca segala usia.
Sejak bagian pendahulua, Moore mengatakan bahwa beberapa dongeng yang dituliskan oleh Perrault sepertinya agak aneh. Wajar saja, eranya berbeda dengan era Moore ketika itu. Maka ia pun mengadaptasinya dan menuliskan ulang menjadi dongeng yang tidak terlalu "berdarah-darah" atau kejam.
Tiga dongeng tersebut adalah Puss in the Boots, Sleeping Beauty, dan Cinderella. Bagi pembaca yang lebih familiar dengan versi Disney, jangan khawatir, versi Moore masih berbeda kok. Hanya persamaanya terletak pada ide besar.
Untukku pribadi, Fairy Tales versi Marianne Moore masih jauh lebih baik daripada milik Disney. Terlebih, punya Moore juga lebih singkat. Konflik tidak kompleks dan penyelesaiannya yang tidak bertele-tele. Wajar saja. Namanya juga dongeng, kan?
More...