mueocie's review against another edition
dark
mysterious
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
4.0
Kesanku setelah membaca buku Watersong:
Aku suka dengan cara penulis membangun misteri dalam cerita ini. Sedari awal cerita sudah diberikan potongan misteri yang membuat penasaran dan bertanya "siapa saja perempuan yang dimaksud? Bagaimana nanti mereka bertemu?"
Kemudian, ketika mengikuti perjalanan hidup Shouji dan pertemuannya dengan wanita-wanita berunsur air, aku merasakan setiap tokoh mempunyai penokohan yang kuat. Meski banyak rahasia, tapi emosi mereka terasa.
Emosi yang penuh dengan amarah dan luka. Kedua emosi yang sangat dominan yang dapat aku rasakan dari semua karakter yang ada dalam buku ini.
Perjalanan hidup MC ternyata bertemu dengan para perempuan yang juga menyimpan luka. Bukankah ini semacam tanda bahwa semua orang menyimpan lukanya masing-masing?
Ditutup dengan ending yang bikin menegangkan dan meski aku udah merasa bahwa endingnya akan demikian, tapi tetap tidak mengubah aura menegangkannya.
Dan ketika plot twist disampaikan, seolah-olah kabel yang tadinya terputus menjadi tersambung 👏🏻.
Watersong adalah sebuah perjalanan mengungkap rahasia dan luka dari semua karakter. Paced yang dibangun perlahan malah membuat semakin penasaran dengan ceritanya.
Is it worth to read? Kalau kamu suka dengan buku-buku Kak Claire sebelumnya, kamu pasti akan suka dengan buku ini.
Aku suka dengan cara penulis membangun misteri dalam cerita ini. Sedari awal cerita sudah diberikan potongan misteri yang membuat penasaran dan bertanya "siapa saja perempuan yang dimaksud? Bagaimana nanti mereka bertemu?"
Kemudian, ketika mengikuti perjalanan hidup Shouji dan pertemuannya dengan wanita-wanita berunsur air, aku merasakan setiap tokoh mempunyai penokohan yang kuat. Meski banyak rahasia, tapi emosi mereka terasa.
Emosi yang penuh dengan amarah dan luka. Kedua emosi yang sangat dominan yang dapat aku rasakan dari semua karakter yang ada dalam buku ini.
Perjalanan hidup MC ternyata bertemu dengan para perempuan yang juga menyimpan luka. Bukankah ini semacam tanda bahwa semua orang menyimpan lukanya masing-masing?
Ditutup dengan ending yang bikin menegangkan dan meski aku udah merasa bahwa endingnya akan demikian, tapi tetap tidak mengubah aura menegangkannya.
Dan ketika plot twist disampaikan, seolah-olah kabel yang tadinya terputus menjadi tersambung 👏🏻.
Watersong adalah sebuah perjalanan mengungkap rahasia dan luka dari semua karakter. Paced yang dibangun perlahan malah membuat semakin penasaran dengan ceritanya.
Is it worth to read? Kalau kamu suka dengan buku-buku Kak Claire sebelumnya, kamu pasti akan suka dengan buku ini.
Moderate: Child abuse, Domestic abuse, Grief, Murder, Death, and Child death
blackferrum's review against another edition
dark
emotional
hopeful
lighthearted
mysterious
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? No
3.0
Sudah buku ketiga dari penulis yang kubaca dan tulisannya masih menyimpan banyak misteri. Cara berceritanya juga terkesan kalem, alih-alih menimbulkan ketegangan seperti buku ber-genre misteri atau thriller lainnya.
Buku ini mengisahkan Souji yang harus kabur dari Akakawa setelah melanggar kesepakatan dengan tempat kerjanya. Ketika hendak mengajak serta kekasihnya, Youko, gadis itu menghilang tanpa jejak. Souji hanya mendengar jika Youko pergi ke Tokyo, jadi dia menyusul ke sana. Sembari mencari keberadaan Youko, dia juga mau tidak mau memulai hidup baru. Hari-hari yang digunakannya untuk mencari sang kekasih malah membawanya bertemu kembali dengan dua orang di masa lalu. Satu orang yang bisa dibilang ikut terlibat dengan aksi pelanggarannya, satu orang yang tidak begitu Souji ingat, tetapi membuatnya tertarik. Dua orang wanita yang sudah diramalkan akan ditemuinya di masa depan dan membantunya mencari jejak Youko, meski sangat samar.
Aku masih sering terkesima dengan cara penulis menyebut suatu istilah (dalam hal ini, pekerjaan Youko dan Souji sewaktu di Akakawa). Dalam cerita ini pun banyak hal-hal yang masih terasa familier dengan dua buku sebelumnya, diantaranya; kota Akakawa, Hotel Katsuragi, dan Jin (agak lupa siapa nama belakangnya).
Meskipun Watersong mengambil latar tempat (sebagian besar) di kota besar, misteri yang mengikuti setiap kemunculan karakter-karakternya masih sangat terasa.
Walaupun begitu, masih banya pertanyaan muncul setelah mencapai kalimat terakhir di buku ini. Banyak hal yang masih belum mendapat pencerahan. Entah karena aku kurang fokus saja atau bagaimana, rasanya flow yang sejak awal sudah menanjak, mendadak melandai di seperempat akhir cerita. Tensinya jelas sedikit menurun. Jika dibandingkan dengan dua buku sebelumnya, Watersong jelas menjadi urutan bontot dalam memantik rasa penasaran serta mengoyak emosi di sepanjang 300 lebih halamannya. Mungkin hanya aku yang merasa jika penyelesaian ceritanya terasa sedikit mengganjal, seolah-olah ada yang belum selesai.
But still, appreciate for Clarissa's works! Buku ini mungkin bukan jadi favoritku dari penulis, tetapi bakal menjadi buku paling romantis kedua buku lainnya.
Buku ini mengisahkan Souji yang harus kabur dari Akakawa setelah melanggar kesepakatan dengan tempat kerjanya. Ketika hendak mengajak serta kekasihnya, Youko, gadis itu menghilang tanpa jejak. Souji hanya mendengar jika Youko pergi ke Tokyo, jadi dia menyusul ke sana. Sembari mencari keberadaan Youko, dia juga mau tidak mau memulai hidup baru. Hari-hari yang digunakannya untuk mencari sang kekasih malah membawanya bertemu kembali dengan dua orang di masa lalu. Satu orang yang bisa dibilang ikut terlibat dengan aksi pelanggarannya, satu orang yang tidak begitu Souji ingat, tetapi membuatnya tertarik. Dua orang wanita yang sudah diramalkan akan ditemuinya di masa depan dan membantunya mencari jejak Youko, meski sangat samar.
Aku masih sering terkesima dengan cara penulis menyebut suatu istilah (dalam hal ini, pekerjaan Youko dan Souji sewaktu di Akakawa). Dalam cerita ini pun banyak hal-hal yang masih terasa familier dengan dua buku sebelumnya, diantaranya; kota Akakawa, Hotel Katsuragi, dan Jin (agak lupa siapa nama belakangnya).
Meskipun Watersong mengambil latar tempat (sebagian besar) di kota besar, misteri yang mengikuti setiap kemunculan karakter-karakternya masih sangat terasa.
Spoiler
Terlebih identitas Liyun yang muncul mendadakWalaupun begitu, masih banya pertanyaan muncul setelah mencapai kalimat terakhir di buku ini. Banyak hal yang masih belum mendapat pencerahan. Entah karena aku kurang fokus saja atau bagaimana, rasanya flow yang sejak awal sudah menanjak, mendadak melandai di seperempat akhir cerita. Tensinya jelas sedikit menurun. Jika dibandingkan dengan dua buku sebelumnya, Watersong jelas menjadi urutan bontot dalam memantik rasa penasaran serta mengoyak emosi di sepanjang 300 lebih halamannya. Mungkin hanya aku yang merasa jika penyelesaian ceritanya terasa sedikit mengganjal, seolah-olah ada yang belum selesai.
But still, appreciate for Clarissa's works! Buku ini mungkin bukan jadi favoritku dari penulis, tetapi bakal menjadi buku paling romantis kedua buku lainnya.
Spoiler
Ps: Potongan berita soal wisatawan tenggelam itu bahas siapa, ya? Kakaknya Liyun, kah?Minor: Child abuse
pleasureoftheclouds's review
dark
mysterious
sad
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? N/A
Graphic: Toxic relationship, Child abuse, and Fire/Fire injury
More...