For such a small book it gives you so much to ponder. It is one of those books that needs to be read over and over.

Intéressant 
fast-paced
informative reflective medium-paced

Not very clear explanation of terrorism in my opinion. It definitely is a difficult topic. The effort to try and explain it to an adolescent is certainly a great idea. But my impression is that some aspects were not very well explained or that the examples given were contradictory on occasion.

DNF

Libricino parecchio semplice nella forma e nella struttura: un padre e la figlia dialogano tra di loro sul tema del razzismo.
L'elemento che più colpisce è l'ingenuità e la purezza di una bambina; elementi che cozzano fortemente con la tematica approfondita.
Sicuramente una lettura innocua che aggiunge molto poco a quello che sappiamo già, però merita una buona valutazione soltanto per i buoni propositi sulla quale il libro viene costruito.

Amazingly written and taught me a lot, but I was reading it for a French class and had to come to terms with the fact that I just was not going to finish it in my spare time once the course was over. It’s been a year, I think it’s safe to give up on now.

ternyata,
ini bukan sebuah buku dari tangan satu penulis, tapi suatu kumpulan beberapa esai yang menanggapi tulisan utama dari tahar sendiri. ada beberapa penulis lain yang menjelaskan, menambahi, merefleksikan tulisan tahar yang ikut dihimpun dalam buku ini.
tulisan tahar sendiri diletakkan di urutan paling depan, dirupakan sebagai sebuah wawancara atau tanya jawab dengan satu nara sumber dan satu penanya.
diandaikan penanyanya adalah anak perempuannya sendiri, yang entah bagaimana nampak begitu cerdas mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar definisi dan penerapan rasisme dalam hidup sehari-hari.
buka-buka sekilas, saya kurang begitu yakin kalau ini adalah wawancara asli, apa adanya, dengan putrinya. mungkin ini semacam bentuk narasi yang dipilih oleh tahar untuk menyajikan secara sederhana tapi komprehensif mengenai isu rasisme tadi.
sederhana dan mudah dicerna serta mengambil contoh sehari-hari. itu sebabnya [ini dugaan saya] ia membuat bukunya ini "seolah-olah" wawancara dengan anaknya sendiri.
anak [dan perempuan lagi!] dijadikan representasi dari orang yang lugu, murni, ingin tahu tapi harus dikasih tahu secara sederhana... digambarkan sedang menghadap orang tua, pria dan terkenal...
strategi narasi ini sendiri sudah mencurigakan bagi saya.
tapi ya sudahlah.... saya selesaikan dulu membacanya...
semoga gak males nyelesaiin..:-(

A very powerful read, this book was deliciously simple while confronting a very complex topic. I found myself thinking honestly about my own behaviors, beliefs, and principles.