Reviews

White Wedding by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

libraries_of_juju's review

Go to review page

emotional medium-paced

5.0

bibliokies's review

Go to review page

emotional inspiring lighthearted sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

springdazzle's review

Go to review page

3.0

2.75 rounded up, I’m all for fantasy or magical realism (whatever you name it) but this book didn’t work for me. I also wish the main characters were older than that though, aku agak terganggu aja dengan pernikahan yang ada, biarpun pernikahan di sini hanya simbolis, bukan yang sebenarnya.

chaconne's review

Go to review page

emotional sad slow-paced

2.75

aphrochilds's review

Go to review page

emotional hopeful lighthearted relaxing fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.5

seryuginan's review

Go to review page

5.0

Cantik.

Buku ini cantik banget.

Dari segi penokohan, seperti biasa dengan ciri khas Kak Ziggy, semua nama pemerannya selalu punya arti dan filosofinya sendiri. Biasanya saya memang suka dengan POV tokoh utama, tapi baca ini jadi benar-benar sayang sama Elphira. Ikut merasakan kesedihannya sebagai anak sebelas tahun yang bingung, kalut, merasa tidak diinginkan, dan takut ditinggalkan.

Lalu,
"Kalau malaikat sedang enggak duduk di pelangi, mereka ada di mana?"

"Di atas bintang, tentu saja. Kamu pikir kenapa ada bintang jatuh?"


Ambyar.

kalawasana's review

Go to review page

emotional inspiring lighthearted mysterious sad fast-paced

5.0

librinania's review

Go to review page

4.0

The fairy tale that feels so close

Keseluruhan kisahnya benar rasa seperti dongeng. Ada hal-hal magic tetapi dekat karena masih berisi les matematika dan fisika.

Aku suka penjabaran warna-warna, nama dan trivia. memang as always dari Ziggy tulisanya berisi hal-hal menarik.

bookwormdaily's review against another edition

Go to review page

adventurous lighthearted mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Loveable characters? Yes

3.75

 
"Kalau malaikat sedang enggak duduk di pelangi, mereka ada di mana?

"Di atas bintang, tentu saja. Kamu pikir kenapa ada bintang jatuh?"

Selalu suka sama gaya penulisan Ziggy. White Wedding mengingatkan ku sama Jakarta Sebelum Pagi. Pemikiran karakternya yang abstrak dan polos bikin aku nggak bisa berhenti baca buku ini saking seru dan randomnya percakapan mereka, aku jadi pengen baca terus dialog antara Elphira dan Sierra.
 
Main characters-nya adalah anak-anak, dan cara Ziggy menyampaikan maksud dan pesan dari bukunya lewat perspective anak-anak itu lebih terasa dekat di hati. Dengan masalah yang mereka hadapi menurut ku cukup berat tapi aku suka penyelesaian konfliknya. Ada sprinkle fantasy element juga yang menyenangkan banget buat dibaca.
 
The only thing yang bikin aku nggak ngasih full rating, adalah menurutku beberapa aspek sebenarnya bisa di stretch dan dijelasin lebih lagi, soalnya waktu udah mau akhir cerita seakan beberapa peristiwa itu tiba-tiba terjadi secara bersamaan. Ada beberapa plot hole juga yang sampe akhir cerita belum terjawab.
 
Tapi overall, aku suka banget sama buku ini.
 

thirtiethchive's review

Go to review page

4.0

4.3 ⭐
Berkisah tentang Elphira, gadis albino berusia 11 tahun yang sangat membenci warna putih. Di tengah kekalutan dirinya membenci warna putih, hadirlah sosok Sierra, bocah laki-laki berambut merah terang yang penuh dengan pemikiran ajaibnya. Sierra berusaha agar Elphira menyukai warna putih, karena menurutnya warna putih juga melambangkan banyak hal yang baik. Mampukah Sierra menghilangkan pemikiran buruk Elphira tentang warna putih?


"Sierra," potongku. "Sierra, jawab aku. Kenapa kamu ingin sekali aku menyukai warna putih?"

Dia tersenyum dan bangkit. "Karena aku ingin kamu menyukai dirimu sendiri. Karena, aku ingin kamu tahu betapa cantiknya kamu. Karena, aku ingin kamu memahami kenapa aku mengagumimu."

-hal. 215

Ini adalah buku kedua karya ka Ziggy Z. yang aku baca. Aku rasa, aku sudah jatuh cinta dengan karyanya.
Agak mirip dengan Di Tanah Lada, White Wedding juga dituliskan dengan sudut pandang orang pertama bocah perempuan berusia 11 tahun.
Dengan keadaan tokohnya yang spesial, aku rasa ka Ziggy berhasil membuat kita mampu menyelami pemikiran anak perempuan penderita albino yang berumur 11 tahun.
Dengan diksi yang indah, hal-hal yang dirasa sulit, digambarkan dengan cara yang sederhana dan sarat makna.
Aku suka penjelasan setiap obrolan yang dilakukan para tokoh. Tentang pelangi, bintang, malaikat, dan berbagai jenis nama warna putih.
Sungguh indah dan istimewa!
Banyak kalimat yang relate dan quotable.
Kejutan kecil di tengah juga dieksekusi dengan baik.
Awalnya aku merasa bingung, namun jika diingat, sebenarnya ka Ziggy sudah memberikan hint kecil tentang siapa Sierra sebenarnya.
Endingnya sangat indah dan menyentuh.
Semua tokoh dapat berdamai dengan keadaannya.

Jika kamu ingin bisa memaafkan, merelakan kematian, dan bisa mencintai dirimu sendiri, aku rasa buku ini cocok untuk dijadikan rekomendasi.