Reviews

Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi by Theoresia Rumthe

literautres's review

Go to review page

emotional sad slow-paced

4.0

 
sembunyi,
barangkali abadi.

ke dalam gua-gua paling keriput; sembunyi
berdendang pada nada dan lirik; sembunyi
di dalam hitam putih lembaran napas; sembunyi
antara sinar pohon tua; sembunyi
antara bayangan masa muda yang rapuh; sembunyi
pada oleng perahu di lautan; sembunyi
ke puncak gunung-gunung; sembunyi
meliuk bagai debu di ventilasi jendela; sembunyi
mampir di kehijauan nadi; sembunyi

barangkali
a b a d i.


kumpulan puisi yg banyak sedihnya (atau mungkin krn aku gampang sedih? haha) banyak puisi2 mengenai kehilangan, mengenai duka, pencarian diri, dll. sedihnya semakin kerasa dekat karena banyak puisi yg ditulis di tengah-tengah badai covid 19. formatnya unik karena ditulis oleh dua orang, jd kayak balas-balasan, tapi transisinya halus bgt as if they are writing them with their hands intertwined holding one pen. i believe that's physically impossible but anyways. ada beberapa puisi yg romantis jugaa. aku jadi pengen baca kumpulan puisi mereka yang satu lagi, 'tempat paling liar di muka bumi'. semoga inget untuk beli wkwk (anaknya pelupa) 

luzbella's review

Go to review page

4.0

Buku ini mengambil format percakapan antara Theo dan Weslly, yang menciptakan kontinuitas dari awal hingga akhir. Sangat menyenangkan
More...