Scan barcode
A review by moilady
Heartwarming Chocolate by Prisca Primasari
lighthearted
relaxing
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
WARGH. Gemas, gemas, gemas, gemaaaas!!!
Selalu suka sama buku-bukunya Kak Prisca. Gak terkecuali buku yang satu ini.
Seperti biasa, buku ini dimulai dengan cerita yang ringan. Tentang dua orang pecinta cokelat yang menghadapi bahwa toko yang menjual minuman cokelat kesukaan mereka tutup sampai akhirnya membawa mereka buat bertemu sama si pemilik toko. Tantangan untuk membuat cokelat sendiri pun akhirnya diberikan oleh si pemilik toko, yang pada akhirnya mereka terima.
Dari sini Auden sama Viola semakin lama semakin dekat, karena cokelat.
Tapi, selain manisnya cokelat dan manisnya interaksi Auden sama Viola, ternyata mereka punya kesedihan dan luka masing-masing, yang menurutku cukup berat. Persoalan keluarga.
Buat permasalahan Viola, mungkin menurutku closurenya bukan yang gimana-gimana, tapi buat permasalahan Auden jujur aja bisa buat aku rasanya ingin menangis. Menangis haru buat aku yang juga punya adik. Belum lagi pesan-pesan yang secara tidak langsung terselip dalam buku ini bikin perasaan jadi hangat, cocok dengan judulnya Heartwarming Chocolate.
Sebuah kisah roman yang sangat aku suka, nggak cringe dan manis tipis-tipis. Auden sukses sih bikin aku senyum-senyum sendiri. Tipikal brondong menyebalkan tapi ya ... gitu deh.
Baca buku ini sampai akhir, aku rasanya ikutan merasa senang.
4.5/5 ⭐ untuk buku ini.
Selalu suka sama buku-bukunya Kak Prisca. Gak terkecuali buku yang satu ini.
Seperti biasa, buku ini dimulai dengan cerita yang ringan. Tentang dua orang pecinta cokelat yang menghadapi bahwa toko yang menjual minuman cokelat kesukaan mereka tutup sampai akhirnya membawa mereka buat bertemu sama si pemilik toko. Tantangan untuk membuat cokelat sendiri pun akhirnya diberikan oleh si pemilik toko, yang pada akhirnya mereka terima.
Dari sini Auden sama Viola semakin lama semakin dekat, karena cokelat.
Tapi, selain manisnya cokelat dan manisnya interaksi Auden sama Viola, ternyata mereka punya kesedihan dan luka masing-masing, yang menurutku cukup berat. Persoalan keluarga.
Buat permasalahan Viola, mungkin menurutku closurenya bukan yang gimana-gimana, tapi buat permasalahan Auden jujur aja bisa buat aku rasanya ingin menangis. Menangis haru buat aku yang juga punya adik. Belum lagi pesan-pesan yang secara tidak langsung terselip dalam buku ini bikin perasaan jadi hangat, cocok dengan judulnya Heartwarming Chocolate.
Sebuah kisah roman yang sangat aku suka, nggak cringe dan manis tipis-tipis. Auden sukses sih bikin aku senyum-senyum sendiri. Tipikal brondong menyebalkan tapi ya ... gitu deh.
Baca buku ini sampai akhir, aku rasanya ikutan merasa senang.
4.5/5 ⭐ untuk buku ini.