Scan barcode
A review by anotasiku
Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang by Luis Sepúlveda
5.0
Pertama-tama, AKU SUKA!!!!! Novel ini menceritakan tentang kucing yang berusaha untuk menepati janjinya kepada seekor burung camar betina sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Ia berjanji untuk mengurus anak burung camar hingga ia bisa terbang tanpa sosok sang Ibu. Perjalanan Zorbas pun akhirnya dimulai.
Bacaan ringan yang ditargetkan untuk anak dan remaja ini mengandung banyak makna dan amanat yang dapat dipetik, seperti Zorbas yang berusaha keras untuk menepati janjinya, kekuatan pertemanan, pencarian jati diri, saling menghormati perbedaan, renungan tentang perbuatan manusia terhadap lingkungan, dan banyak lagi. Narasinya cantik! Terjemahannya bagus banget! Sangat memuaskan. Terima kasih kepada Kak Ronny Agustinus yang sudah menerjemahkan dengan baik dan apik, juga kepada Marjin Kiri yang telah menerbitkan bukunya. Terima kasih kepada Luis Sepúvelda yang telah menulis karya satu ini!
Aku suka sekali dengan keberagaman sifat karakter kucing-kucing pelabuhan, seperti Zorbas yang terlihat sangar dan menakutkan namun aslinya ia memiliki hati yang baik. Lalu, Profesor yang gemar membaca buku dan sering menyerukan 'Gawat! Gawat!' di setiap kalimatnya. Juga, pasangan Kolonel dan Secretario yang tak kalah gemas, sering berseteru sebab Secretario dianggap selalu mencuri meongan Kolonel, kendati Kolonel yang sudah pelupa karena faktor umur. Kemudian, Banyubiru yang merupakan kucing pelaut yang sering menceritakan kisah petualangannya selama mengarungi lautan, serta kebiasaannya dalam menambahkan kata sumpah pada tiap kalimatnya membuat ia memiliki suatu ciri khas. Terakhir, karakter burung Camar, Fortuna yang menjadi kesayangan para kucing pelabuhan juga memiliki kisah yang dapat menginspirasi pembaca untuk merangkul perbedaan dengan hangat serta sikapnya yang pantang menyerah dalam perjalanan meraih impian.
Overall, buku yang dapat dinikmati oleh segala usia ini merupakan buku yang tipis dan ringan dan bisa dibaca sekali duduk. Aku sangat menikmati bacaannya, juga berusaha memahami makna serta pesan yang terkandung di dalamnya.
Bacaan ringan yang ditargetkan untuk anak dan remaja ini mengandung banyak makna dan amanat yang dapat dipetik, seperti Zorbas yang berusaha keras untuk menepati janjinya, kekuatan pertemanan, pencarian jati diri, saling menghormati perbedaan, renungan tentang perbuatan manusia terhadap lingkungan, dan banyak lagi. Narasinya cantik! Terjemahannya bagus banget! Sangat memuaskan. Terima kasih kepada Kak Ronny Agustinus yang sudah menerjemahkan dengan baik dan apik, juga kepada Marjin Kiri yang telah menerbitkan bukunya. Terima kasih kepada Luis Sepúvelda yang telah menulis karya satu ini!
Aku suka sekali dengan keberagaman sifat karakter kucing-kucing pelabuhan, seperti Zorbas yang terlihat sangar dan menakutkan namun aslinya ia memiliki hati yang baik. Lalu, Profesor yang gemar membaca buku dan sering menyerukan 'Gawat! Gawat!' di setiap kalimatnya. Juga, pasangan Kolonel dan Secretario yang tak kalah gemas, sering berseteru sebab Secretario dianggap selalu mencuri meongan Kolonel, kendati Kolonel yang sudah pelupa karena faktor umur. Kemudian, Banyubiru yang merupakan kucing pelaut yang sering menceritakan kisah petualangannya selama mengarungi lautan, serta kebiasaannya dalam menambahkan kata sumpah pada tiap kalimatnya membuat ia memiliki suatu ciri khas. Terakhir, karakter burung Camar, Fortuna yang menjadi kesayangan para kucing pelabuhan juga memiliki kisah yang dapat menginspirasi pembaca untuk merangkul perbedaan dengan hangat serta sikapnya yang pantang menyerah dalam perjalanan meraih impian.
Overall, buku yang dapat dinikmati oleh segala usia ini merupakan buku yang tipis dan ringan dan bisa dibaca sekali duduk. Aku sangat menikmati bacaannya, juga berusaha memahami makna serta pesan yang terkandung di dalamnya.