A review by ossyfirstan
The Perfect World of Miwako Sumida by Clarissa Goenawan

4.0

Setelah membaca dan menyelesaikannya, aku jadi mengerti kenapa ada kata perfect di judul. Karena sebenarnya, nggak ada satu orang pun yang punya hidup sempurna, termasuk Miwako sumida.
Aku membaca ini lambat-lambat meskipun buku ini page turner. Ini kali pertama membaca tulisan Kak Clarissa Gunawan, dan meskipun berbeda tetapi rasanya sama seperti ketika aku membaca tulisan-tulisan Alicia Lidwina. Terasa melankolis, sendu-sendu membiru, ada hangat-hangatnya. Tipe-tipe buku yang memang cocok dibaca di musim hujan, yang karena terlarut di dalamnya, kopi yang dibuat untuk menemani membaca menjadi dingin.

Miwako Sumida meninggal. Bunuh diri. Setiap ada bunuh diri, kita pasti bertanya mengapa? Ada apa di baliknya? Atau jika kita orang terdekat, berusaha mencari tahu apakah selama ini dia meminta bantuan?

Miwako Sumida terlihat sempurna untuk memutuskan bunuh diri. Namun, pelan-pelan potongan-potongan puzzle apa yang terjadi sebelum kematian Miwako terjawab. Meski dituturkan lewat gaya bercerita orang ketiga, tetapi gambaran sudut pandang Chie, Gini dan Ryu terasa menyenangkan. Kurasa ini tidak hanya menyoal kematian Miwako, ada cerita persahabatan, persaudaraan, dan keluarga di sini.

Sukses untuk penulisnya!