A review by whimsicalona
Mismatch by Arata Kim

4.0

4/5 bintang.

Bagiku yang jarang baca romansa, apalagi trope friends to lovers, buku ini cukup menyenangkan buat dibaca. Nggak perlu mikir banyak, tinggal dinikmati saja.

Bercerita tentang Gio, yang tiba-tiba saja melamar bestienya, Kenizia aka Ken, di pernikahan teman akrab mereka juga, Risa dan Adit. Ken tentu saja bingung, tapi memilih untuk melanjutkan arus yang telah terjadi. Namun, di tengah jalan, ada sesuatu yg menggoyahkan hati Ken. Di situlah, hubungan Ken dan Gio diuji.

Seperti yang kubilang, aku bukan penikmat romansa. Ini membuatku kurang bisa menilai apakah buku ini merupakan buku romansa yang akan disukai orang yang memang suka genre romansa. Menurutku, buku ini slow-paced di awal, tetapi mengalir cepat di 1/3 akhir. Konfliknya khas kisah cinta ala orang dewasa muda ibukota. Bahasa yang dipakai juga khas Jakarta banget, lo-gue dan perpaduan antara bahasa Indonesia kasual dan Bahasa Inggris. Menggunakan dual PoV, buku ini mengupas satu per satu masalah yang ada dari dua sudut pandang tokoh utama, membuat kita mengetahui cerita dari masing-masing pihak.

Menyambung poinku sebelumnya, laju alur buku ini di 2/3 awal terasa pelan. Membuatku bingung di saat tertentu, apa sih yang jadi titik balik atau konflik sebenarnya dari buku ini? Apa yang bikin buku ini 'memanas' dan engaging? Dan ternyata aku hanya perlu sabar dan akhirnya menemukan jawabannya di menjelang akhir buku. Hint untuk jawabannya: judul buku ini.

Menurutku, ending dari buku ini sangat masuk akal dan nggak terasa dipaksakan. Aku secara personal suka sama endingnya, karena tidak terkesan memaksa agar pembaca terpuaskan dengan ending mainstream. Tokoh Ken dan Gio juga terasa banget relate sama kehidupan. Apalagi dengan Gio sebagai dokter yang dunianya nggak asing bagiku. Penulis tentu menuangkan risetnya pada buku ini dengan baik dan sungguh-sungguh dan aku sangat senang akan hal tersebut.

Namun, aku nggak bisa memberikan bintang lebih dari empat untuk buku ini. Menurutku, buku ini bisa dipotong sedikit di bagian tengah agar langsung menuju konflik utama. Foreshadowing tentang konflik tersebut kurang terasa karena nggak banyak momen Gio atau Ken merenungi perasaannya. But nonetheless, I did enjoy reading this book so much. Bukunya ringan dan membuatku kembali semangat membaca.


Nb. Aku suka banget sama covernya. Perpaduan warnanya cantik dan elegan. Dan satu lagi. Aku menemukan Easter Egg di buku ini yang berhubungan dengan buku author sebelumnya, Asmaraloka.