Scan barcode
A review by headliner
Wajah Abu-Abu by Mita Vacariani, Mita Vacariani
emotional
inspiring
lighthearted
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
5.0
Huh... aku bisa selesaiin buku ini dalam sekali duduk karena ceritanya yang unik, menyenangkan, sekaligus mengharukan.
Alin mesti beralih jadi perias jenazah dari pekerjaannya sebagai MUA untuk public figure maupun jasa WO karena skandal yang menimpanya. Ia bekerja sebagai perias jenazah di biro kedukaan bernama Hope2Hope yang dimiliki Yudis. Sayangnya, pekerjaan Alin sebagai MUA kerap ditentang sama keluarganya. Sampai akhirnya saat ketahuan jadi perias jenazah, Alin dipaksa untuk kembali ke kota Sukabumi - tempatnya berasal.
Pekerjaan Alin yang menjadi perias jenazah tersebut akhirnya membawaku untuk beli buku ini. Aku sering dibikin amazed dengan bagaimana para perias tersebut bekerja dan melayani mereka yang telah berpulang. Lewat buku ini aku juga jadi dapetin insight tentang tata cara kepengurusan mereka yang sudah tiada; serta kehidupan adulting yang pelik. Jujur berulang kali dibuat terharu, sesegukan, gemes, dan gregetan sama apa yang terjadi dalam buku ini.
Banyak sekali nilai pelajaran yang bisa kuambil seperti menghargai apa yang kita miliki, tidak asal gegabah dalam menilai orang, dan melewati duka atas kehilangan yang terkasih. Dibahas juga tentang bagaimana kita menyikapi duka yang dialami orang lain; it teaches us in so many ways by the story written here.
Terus juga disajikan laman berupa screenshotan portal berita yang menjelaskan apa yang terjadi dan turning point kehidupan Alin; juga klarifikasi yang dilakukan Alin. Menurutku hal tersebut bikin buku ini terasa fresh gak hanya tulisan sebab diselipkan ilustrasi juga. Kita juga akan menemukan dialog dalam bahasa Sunda yang merepresentasikan bagaimana keluarga Alin; khususnya sang ayah dalam bertutur kata. Dialog tersebut juga dilengkapi footnote untuk artinya, tapi sayangnya sebagian dialog ada yang gak ada.
Meskipun begitu, aku sangat menikmati bagaimana cerita dalam buku ini dikemas! Character development yang bisa kita rasa, nilai-nilai yang bisa kita ambil, juga covernya yang bagus.
Alin mesti beralih jadi perias jenazah dari pekerjaannya sebagai MUA untuk public figure maupun jasa WO karena skandal yang menimpanya. Ia bekerja sebagai perias jenazah di biro kedukaan bernama Hope2Hope yang dimiliki Yudis. Sayangnya, pekerjaan Alin sebagai MUA kerap ditentang sama keluarganya. Sampai akhirnya saat ketahuan jadi perias jenazah, Alin dipaksa untuk kembali ke kota Sukabumi - tempatnya berasal.
Pekerjaan Alin yang menjadi perias jenazah tersebut akhirnya membawaku untuk beli buku ini. Aku sering dibikin amazed dengan bagaimana para perias tersebut bekerja dan melayani mereka yang telah berpulang. Lewat buku ini aku juga jadi dapetin insight tentang tata cara kepengurusan mereka yang sudah tiada; serta kehidupan adulting yang pelik. Jujur berulang kali dibuat terharu, sesegukan, gemes, dan gregetan sama apa yang terjadi dalam buku ini.
Banyak sekali nilai pelajaran yang bisa kuambil seperti menghargai apa yang kita miliki, tidak asal gegabah dalam menilai orang, dan melewati duka atas kehilangan yang terkasih. Dibahas juga tentang bagaimana kita menyikapi duka yang dialami orang lain; it teaches us in so many ways by the story written here.
Terus juga disajikan laman berupa screenshotan portal berita yang menjelaskan apa yang terjadi dan turning point kehidupan Alin; juga klarifikasi yang dilakukan Alin. Menurutku hal tersebut bikin buku ini terasa fresh gak hanya tulisan sebab diselipkan ilustrasi juga. Kita juga akan menemukan dialog dalam bahasa Sunda yang merepresentasikan bagaimana keluarga Alin; khususnya sang ayah dalam bertutur kata. Dialog tersebut juga dilengkapi footnote untuk artinya, tapi sayangnya sebagian dialog ada yang gak ada.
Meskipun begitu, aku sangat menikmati bagaimana cerita dalam buku ini dikemas! Character development yang bisa kita rasa, nilai-nilai yang bisa kita ambil, juga covernya yang bagus.
Graphic: Death and Grief
Moderate: Suicide and Death of parent