A review by nisah_books
Sang Pemimpi by Andrea Hirata

4.0

'Tiga tahun penuh kami menghambakan diri pada pekerjaan paling kasar di pelabuhan. Menahan kantuk, lelah dan dingin. Bertahan karena meraupi seluruh tubuh dengan hangatnya mimpi-mimpi. Betapa kami adalah para pemberani, para patriot nasib. Kaki kami tenggelam dalam lumpur sampai ke lutut, namun tak pernah surut menggantungkan cita-cita di angkasa:ingin sekolah ke Prancis, ingin menginjakkan kaki-kaki miskin kami di atas altar suci almamater Sorbonne, ingin menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Tak bisa ditawar-tawar.'

Sang Pemimpi ialah buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi oleh penulis Indonesia, Andrea Hirata. Laskar Pelangi menceritakan kisah Ikal dan rakan-rakan SD Muhammadiyah yang berjuang menemukan persahabatan dan pendidikan di sebalik kemiskinan hidup di Pulau Belitung. Sang Pemimpi pula menceritakan kisah Ikal bersama dua rakan iaitu Jimbron dan Arai dalam usaha mereka menamatkan pelajaran di SMA Negeri dan seterusnya melanjutkan pengajian ke peringkat yang lebih tinggi, setinggi cita-cita mereka sebagai sang pemimpi.

Ini adalah buku ke-5 oleh Andrea Hirata yang telah dibaca dan sejujurnya setiap satu karya beliau realistik dan tak kurang mengesankan. Kisah anak muda seperti Ikal dan rakan-rakan yang miskin harta namun kaya jiwa, mampu membuat pembaca tersentuh dan ikut sama beremosi. Karakter-karakter yang lucu seperti Arai dengan teori bingung dalam cinta atau seperti Jimbron dan obsesinya ke atas kuda pula membuatkan kita tidak kering gusi membaca. Namun, di sebalik karakter mereka yang esentrik, tersimpan sejarah kehidupan yang memilukan.

Kepentingan pendidikan masih lagi ditekankan dalam buku ini. Ikal, Arai dan Jimbron menabung demi kelangsungan hidup dan pendidikan masing-masing, di mana mereka bekerja sebagai buruh pengangkut ikan di pelabuhan sebelum bergerak ke sekolah setiap pagi. Para pendidik di SMA seperti Pak Mustar yang tegas dan Pak Balia yang sentiasa menyokong juga memainkan peranan penting dalam menerbitkan sekali gus mengukuhkan semangat anak didik untuk mencapai cita-cita mereka.