A review by goldenelegy
Tangerine Green by Cho Nam-joo

reflective relaxing medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Ibu pernah berkata bahwa jeruk-jeruk yang kita beli di pasar swalayan dipetik ketika jeruk itu masih hijau, lalu dibiarkan matang sendiri selama tahap distribusi. Sedangkan jeruk-jeruk ini terus mendapatkan gizi dari pohon dan matahari sampai akhir.

Buku ini mengisahkan dinamika empat orang sahabat, So-ran, Da-yun, Hae-in, dan Eun-ji yang memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda-beda. Tiap dari mereka punya porsi ceritanya sendiri, mulai dari masalah keluarga, finansial, perundungan, dan perpisahan dengan teman masa kecil. Nah, suatu hari, mereka bikin kesepakatan untuk masuk ke SMA yang sama.

Penyajian dalam buku ini termasuk ringan, konfliknya seputar pertemanan remaja jadi nggak terlalu complicated dan nggak menegangkan. Masalah pertemanan utama mereka kurasa cukup sering kita jumpai. Salah satu dari mereka merasa tersisihkan dan yang lainnya merasa iri sama temannya. Inilah yang bikin ceritanya terasa dekat dan apa adanya, dengan sikap-sikap remaja yang masih berproses menuju kedewasaan. Kayaknya ini juga alasan buku ini diberi judul Tangerine Green; terkadang buah yang belum masak dipetik duluan dan dibiarkan matang sendiri sedangkan yang lain terus dibiarkan matang di pohonnya, menggambarkan proses pendewasaan.   

Aku nggak merasa ini buku yang wah, tapi menurutku buku ini cocok untuk dibaca kalau kita lagi pengin baca yang ringan-ringan.