A review by alfath
Life as Divorcee by Virly K.A.

4.0

Sebenarnya, label apapun pada perempuan, saya tidak ambil pusing. Saya sudah berada pada tahap berupaya mengurangi berbicara tentang orang lain. Hanya saja, saat status divorcee disandang salah satu kerabat saya, dua keluarga besar termasuk saya jelas shock setelah mendengar kabar itu.

"Let's normalize being divorcee!"

Kalimat itu mendorong saya untuk membeli buku ini. Saya ingin tahu apakah buku ini mampu meredakan kejengkelan saya atas perubahan status satu kerabat saya menjadi divorcee. Hanya saja... setelah saya baca² kondisi penulis dengan kerabat saya tidak sama. Kerabat saya jauh lebih tua, anak² sudah lebih 12 tahun, dan memiliki alasan bercerai berbeda.

Setelah membaca buku ini wawasan saya bertambah. Perjalanan hidup penulis ditambah pandangan²nya tentang hal² tertentu cukup memberikan gambaran bahwa "oh solusi seperti itu bisa ada" atau malah mencukupkan diri berkomentar "oh begitu ya...tapi tidak bisa dipakai karena bla..bla..bla.." Paling tidak, apa yg tertulis dalam buku ini bisa mereduksi kejengkelan saya pada seorang divorcee. Dari sekedar "saya merasa jengkel" menjadi "ya sudahlah... itu sudah keputusan dia."

Apapun sebabnya, seorang divorcee sudah secara sadar untuk berpisah dengan pasangannya. Kita orang lain...ya cuma memaklumi saja. Harus lebih realistis dalam memandang apa yg kita lihat baik belum tentu baik di mata para pasutri.