A review by didahilman
Namaku Sita by Sapardi Djoko Damono

4.0

buku ini berisi lakon yang dialog dan narasinya disajikan dalam bentuk puisi, mirip seperti drama-drama karya Shakespeare. Namaku Sita menceritakan kisah hidup Sita, tokoh Ramayana yang umumnya dikenal sebagai Sinta dalam versi SDD.

aku suka bahwa buku ini mengutamakan perasaan dan pengalaman Sita. SDD juga menunjukkan kontras antara sudut pandang Sita dan Rakyat. Rakyat hanya peduli dengan adegan perang dan—tentu saja, kesucian Sita, sementara Sita sendiri menyebut bahwa api yang membakarnya untuk membuktikan kesuciannya adalah sia sia belaka.

teks ini menarik karena nada monolog Sita cenderung cuek, getir bahkan. berbeda dengan Sita dalam versi-versi lain yang seingat saya amat mencintai Rama.

teks ini justru menyorot penderitaan-penderitaan Sita akibat laki-laki, seperti:
- dijadikah hadiah sayembara oleh ayah angkatnya
- diculik/hampir diperkosa ayah kandung
- dibakar untuk membuktikan kesuciannya
- diusir saat hamil tua demi martabat suaminya

hal yang juga menarik adalah bait terakhir yang berbeda jauh dari bait-bait lain di buku ini yang menurut saya mengindikasikan bahwa keadaan yang dialami Sita masih dialami oleh perempuan-perempuan lain di masa kini.