A review by iraboklover
The Infinity Cage by Alex Scarrow

4.0

Membaca blurb-nya, haduh, saya jadi teringat ending menyesakkan di buku sebelumnya. 

Terus pas membaca halaman persembahan penulis, saya kaget ternyata buku ini adalah buku terakhir dari seri Timerider. Whuaaaah, saya jadi deg-degan bacanya. Galau endingnya bakalan kayak gimana.

So, setelah kejadian tragis di petualangan mereka sebelumnya, Liam dan Rashim memaksa Maddy untuk berjalan-jalan keliling dunia. Sedikit bisa mengobati kesedihan untungnya. Namun, setelah kembali ke markas mereka di London, Maddy dan Liam kembali berselisih paham mengenai apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

Maddy yakin mereka harus ke masa depan dan menemui Waldstein, sedangkan Liam yakin mereka harus mencari transmiter satunya di Yerusalem abad pertama. Dan karena Liam bukan Sal, Liam terus mengotot meskipun keputusan seharusnya ada di tangan Maddy sebagai pemimpin tim. 

Akhirnya misi pun dibagi 2, Maddy, Rashim, dan Becks pergi masa depan sedangkan Liam dan Bob pergi ke masa lalu. Kedua misi memilih waktu yang berbahaya. Maddy dan kawan-kawan terancam bertemu virus Kosong-ni sedangkan Liam harus menghadapi peristiwa sejarah besar yang berkaitan dengan seorang nabi di abad pertama.

Apakah resiko yang harus mereka hadapi layak dengan jawaban yang ingin mereka cari? Berhasilkah Timerider menemukan alasan kenapa mereka harus menjaga sejarah yang berakhir dengan kehancuran? Siapa sebenarnya yang membangun transmiter? Well, semua jawabannya ada di buku ini. 

At last, menurut saya, ending-nya...errrr...lumayan lah. Tidak sampai membuat saya baper tapinya. Tidak juga membuat saya kangen dengan Liam dan kawan-kawan. Untuk ketegangan oke lah. Terutama di bagian petualangan Liam yang sepertinya terus menemui masalah yang tidak terduga, bikin gregetan. Petualangan Maddy dan kawan-kawan bersama virus Kosong-ni juga sanggup membuat saya menahan napas. So, 4 dari 5 bintang deh untuk akhir dari seri TimeRiders ini. I really liked it.