A review by cintantyasr
Aroma Karsa by Dee Lestari

4.0

"Tekanan adalah kondisi yang bisa membentuk seseorang, Jati. Bukan cuma gizi. Mereka yang tertekan, mereka yang tertantang sejak awal kehidupannya, bisa keluar jadi pemenang. Seperti kamu." --Halaman 504.

Banyak penulis Indonesia yang menjual mimpi dalam novel mereka, sedangkan apa yang ditawarkan Dewi Lestari adalah imajinasi. Bagaimana membangun sosok Jati yang lahir dari timbunan sampah, sejarah Jawa Kuno menjadi kisah fiksi yang meyakinkan, perusahaan kosmetika nasional dengan kekayaan leluhur, dan semua yang terkandung dalam buku ini penuh dengan imajinasi yang memikat juga berkat riset, yang saya yakin, dilakukan oleh Penulis dengan kesungguhan. Hal itulah yang menjadi buku ini istimewa: memadukan imajinasi liar dengan riset yang mendalam.

Meskipun begitu, saya merasa ada beberapa hal yang kurang halus terjalin sehingga membuat saya bertanya-tanya. Seperti: bagaimana bisa Jati yang hanya lulusan SMA serta merta mengikuti kursus wewangian di Prancis tanpa memiliki keahlian bahasa asing sebelumnya? Apakah Jati diam-diam seorang poliglot? Lalu bagaimana nasib Arya dalam buku ini? Bagaimana masa kecil Raras? Mengapa yang diangkat adalah kerajaan Majapahit? Mengingat Janirah berasal dari keraton Jogjakarta, kenapa kerajaan Mataram Islam sama sekali tidak pernah disebut? Apakah karena keterkaitan dengan Candi Sukuh yang memang peninggalan Majapahit? Kenapa Keraton Jogja bukan Solo yang justru lebih dekat dengan Gunung Lawu? Banyak hal lainnya menurut saya kurang dijelaskan lebih lanjut. Tapi mengingat tanpa penjelasan itu buku ini kadung setebal bantal, jadi bisa dimaklumi jika hal di atas tidak ditulis.

Buku ini berhasil membius saya selama empat hari lamanya dalam menyelesaikan buku ini. Beberapa kali sembari membaca, hidung saya ikut kembang kempis mengendus-endus ketika membaca deskripsi wewangian dalam buku ini saking sangat mendetail dan meyakinkan. Saya juga sampai kepo sejarah Candi Sukuh yang memang dari struktur bangunannya sangat unik ini. Sehabis membaca buku ini pun, saya jadi melihat tanaman asli Indonesia sebagai sesuatu yang lebih istimewa begitu juga dengan Gunung Lawu dan sekitarnya yang kebetulan sekali cukup dekat dari rumah saya, tapi selama ini sudah kadung dianggap biasa saja. Pun menjadi lebih sensitif dalam mencecap aroma, seperti Jati dan Suma.

Membaca buku ini memberikan pengalaman yang sangat menarik dan kesan yang sulit dilupakan.