A review by sophiamega
Love in the Kingdom of Oil by Nawal El Saadawi

3.0

Sebab novel ini bergenre satir surealis, jadi aku tak berharap banyak paham atas alur yang berantakan, potongan cerita yang enggak dijelaskan detail, dan segala kepelikan hidup perempuan, laki-laki, polisi, Baginda Raja.

Kepelikan utamanya sebenarnya perihal:

Perempuan yang tak memiliki jatah cuti dan upah, tetapi laki-laki tetap saja membohongi dengan 'gajimu dari Tuhan' atau 'perempuan bekerja untuk hal yang lebih besar dari gaji'.

Serta perempuan yang berjuang untuk lepas dari ketidakmerdekaan tetapi seperti tak punya jalan lain. Saking menyedihkannya hidup perempuan, ia seringkali menganggap keledai, sapi, dan kodok lebih pintar dari perempuan mana pun.

Aku tidak paham ceritanya, tetapi sangat menikmari dialog-dialog satir di dalamnya seperti:

"Laki-laki itu lelaki teladan, ia semata-mata mematuhi perintah langit agar ia menempeleng perempuan." (hal 235)