A review by clavishorti
Confessions by Kanae Minato

adventurous challenging dark emotional mysterious reflective sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0

Di balik kedamaian permukaan, tersembunyi kegelapan yang tak terbayangkan dalam kisah Moriguchi Yuko, seorang guru SMP yang kehilangan anaknya dalam sebuah peristiwa tragis. Namun, di tengah kesedihan yang mendalam, kecurigaan mulai menghampirinya. Moriguchi yakin bahwa kematian anaknya bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan sebuah tindakan keji yang harus diungkapkan. Dengan tekad bulat, dia bersumpah untuk menemukan kebenaran dan memastikan bahwa pembunuh anaknya tidak akan lepas dari keadilan. Namun, apa yang akan terungkap dalam pencariannya?

Perjalanan panjang akan bermula di sini, menuntunnya pada kebenaran yang mengejutkan.


Dalam karya fenomenalnya, Confessions, Minato Kanae membawa pembaca melalui perjalanan yang penuh intrik dan ketegangan. Dengan keahliannya yang luar biasa, Minato Kanae mempersembahkan sebuah cerita yang menggugah dan memikat, merambah ke dalam lanskap gelap dari keadilan yang terdistorsi, balas dendam yang membara, dan psikologi manusia yang rumit.

Dikenal sebagai “Ratu Iya-misu”, Minato Kanae tidak hanya menulis, tetapi menciptakan karya-karya yang meresap ke dalam jiwa pembaca dengan kekuatan dan ketajaman yang luar biasa. Iya-misu, sebuah aliran misteri yang tumbuh subur dalam sastra Jepang, mempersembahkan pengalaman membaca yang membawa pembaca ke dalam labirin kegelapan dan konflik batin dari kemanusiaan.

Dalam iya-misu, pembaca dihadapkan pada suasana yang gelap dan perasaan tak nyaman hingga mempertanyakan fondasi moralitas dan kebenaran. Di sini, kekerasan, ketidakmampuan manusia, dan pertarungan batin menjadi pemandangan yang umum, menciptakan suasana yang tak tertandingi dalam sastra misteri dan menggugah para pencinta sastra yang haus akan tantangan intelektual dan emosional.

Sejalan dengan itu, saat menyelami Confession karya Minato Kanae, pembaca akan disuguhi dengan narasi yang tajam dan mendalam, membawa mereka dalam perjalanan yang memaksa untuk merenungkan ulang konsep-konsep moralitas dan esensi manusia. Setiap halaman membawa nuansa ketegangan, menuntun pembaca melalui labirin konflik psikologis yang kompleks dan menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang sifat kemanusiaan.

Saya pribadi, sangat terkesan dengan keunikan penyampaian cerita yang disajikan dalam buku ini. Penulis dengan cermat menempatkan setiap detail, membangun misteri secara perlahan tanpa terburu-buru menuju akhir. Pembaca diajak untuk meresapi setiap konflik psikologis yang rumit, sambil mengikuti jejak pencarian kebenaran yang semakin rumit.

Tak hanya itu, kejutan-kejutan yang tersebar di sepanjang cerita memperkaya pengalaman membaca. Saya secara pribadi merasa terkejut oleh putaran-putaran tak terduga dalam plot, yang menyajikan kejutan-kejutan yang menggetarkan. Kemampuan penulis untuk menggiring pembaca pada petualangan yang penuh ketidakpastian membuat setiap halaman menjadi lebih menarik dan menggugah rasa ingin tahu.

Saya juga sangat terkesan dengan cara Confessions menggali isu peradilan remaja, sebuah ranah yang kompleks dan sering kali menghadirkan tantangan moral yang mendalam. Sistem ini, yang dirancang untuk menangani pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak-anak atau remaja, sebenarnya bertujuan untuk mendidik dan merehabilitasi mereka, namun realitasnya seringkali jauh dari harapan.

Di tengah kisah yang menegangkan, Minato Kanae berhasil memperlihatkan ketidakpastian yang melingkupi penentuan batas usia antara anak-anak dan dewasa dalam sistem hukum. Perbedaan batas usia di berbagai negara juga merupakan salah satu hal yang memperumit pemilihan sistem peradilan yang tepat, menciptakan dilema yang membingungkan.

Namun, lebih dari sekadar kompleksitas hukum, Confessions juga menggugah kesadaran tentang realitas kejam di balik sistem peradilan remaja. Di dalamnya terungkap bagaimana sistem yang seharusnya melindungi anak-anak sering kali disalahgunakan oleh pihak berwenang.

Terlebih lagi, beberapa anak mungkin “dengan sengaja” melakukan kejahatan karena merasa diri mereka akan dilindungi oleh sistem peradilan remaja. Keyakinan bahwa konsekuensi dari tindakan mereka akan lebih ringan atau bahwa mereka akan mendapatkan perlakuan yang lebih ramah oleh sistem tersebut dapat mendorong perilaku yang merugikan dan merusak. Hal ini tidak hanya menggugah kesadaran kita akan kelemahan dalam sistem peradilan remaja, tetapi juga menyoroti urgensi untuk melakukan perubahan yang mendalam guna melindungi hak-hak dan kesejahteraan bersama.

Tidak hanya itu, kisah ini juga menyoroti dampak media terhadap persepsi kita tentang kejahatan. Melalui narasi yang menggugah, kita disuguhkan gambaran tentang bagaimana media sering kali mempermainkan berita kejahatan untuk mendongkrak peringkat, tanpa memikirkan dampaknya pada pandangan masyarakat. Hal ini menambah dimensi moralitas yang mendalam dalam cerita, membuat pembaca terdorong untuk merenung tentang peran dan tanggung jawab media dalam menyajikan informasi kepada publik.

Andry Setiawan dan Clara Canceriana juga berhasil menghadirkan alih bahasa yang halus dan mudah dipahami dari Confessions ke dalam bahasa Indonesia. Dengan keahlian mereka dalam menangkap nuansa dan makna asli setiap kalimat, mereka menjaga kualitas dan keutuhan cerita, sambil memastikan agar pembaca dapat merasakan alur cerita dengan lancar dan tanpa hambatan. Terjemahan mereka tidak hanya mentransfer kata demi kata, tetapi juga menggali esensi dan emosi yang tersembunyi di dalam teks asli, sehingga pembaca dapat merasakan kedalaman cerita tanpa kehilangan pesan yang disampaikan.

Dengan setiap halaman yang memikat dan setiap adegan yang memukau, Confessions karya Minato Kanae membawa pembaca dalam perjalanan yang mendalam ke dalam labirin moralitas, keadilan, dan kompleksitas manusia. Melalui jalinan cerita yang penuh teka-teki, buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran pembaca dengan pertanyaan-pertanyaan yang meresahkan tentang dunia di sekitar kita. Dari isu-isu moralitas yang membingungkan hingga dampak media yang mempengaruhi, setiap lapisan cerita mengundang pembaca untuk merenungkan peran mereka dalam membentuk masyarakat. Saya sangat merekomendasikan Confessions karya Minato Kanae ini kepada siapa pun yang ingin menikmati pengalaman membaca yang memikat dan menegangkan.

Expand filter menu Content Warnings