Scan barcode
A review by ulfahftryh
Lilin by
emotional
medium-paced
4.5
Nemu buku ini secara gak sengaja, karena awalnya mau beli buku “Sylvia's Letters”, udah check out eh dichat sama orangnya kalo bukunya ternyata kosong dan dikirimin foto buku-buku yang lain sebagai gantinya. Akhirnya aku memilih “Lilin”.
Dalam buku ini terdapat 3 author yang menyajikan cerita berbeda;
1. Selar-selir oleh Ferry Triadi Sasono:
Bedjo Manggali seorang koruptor yang selama masa hidupnya masih mendapatkan kenikmatan dan kebebasan bahkan saat Ia di dalam penjara sekalipun. But in the end, Bedjo mati, dikhianati oleh orang sekitarnya yang selama ini Ia percaya.
Dalam buku ini terdapat 3 author yang menyajikan cerita berbeda;
1. Selar-selir oleh Ferry Triadi Sasono:
Bedjo Manggali seorang koruptor yang selama masa hidupnya masih mendapatkan kenikmatan dan kebebasan bahkan saat Ia di dalam penjara sekalipun. But in the end, Bedjo mati, dikhianati oleh orang sekitarnya yang selama ini Ia percaya.
Pg. 10
“Sandal dan skandal dari segi huruf tak jauh berbeda. Hanya berbeda huruf ‘K’ saja. Tapi sudah membedakan kelas. Maling sandal sungguh menderita dalam penjara, tetapi pembuat skandal sungguh menikmati dalam penjara.”
Pg.13
“Banyak manusia di negeri ini selalu menuntut keadilan. Padahal apa yang diberikan Tuhan selalu adil. Mereka membela Tuhan tapi tak sadar melukai hati Tuhan.”
Pg.26
Aku salah satu yang cukup relate dengan kutipan di bawah ini. Mungkin gak semua orang tua seperti ini. Tapi, kebanyakan orang tua sudah menetapkan masa depan anaknya harus seperti apa. Tidak membebaskan mereka untuk memilih apa yang mereka mau. Apa yang aku alami sekarang gak akan aku ulangi ke anak ku nanti. Aku akan membiarkan mereka memilih passion yang sesuai dengan dirinya. Aku gak mau membebankan mereka dengan keegoisan ku. Karena, mereka yang menjalani dan mereka juga yang lebih tau atas kemampuan diri mereka sendiri. Aku sebagai orang tua nantinya cukup mendoakan, support sepenuh hati, dan memberikan perhatian selama mereka berprogress.
2. [Li]Linear oleh Irfan Muhammad:
Anindya sangat mencintai tari tradisional. Sewaktu kakeknya masih hidup, Anindya sering mengikuti pentas. Tapi, setelah perkembangan zaman hiburan tradisional mulai dilupakan oleh masyarakat. Ayahnya yang seorang dubes tidak menyukai dan melarang Anindya untuk menari tari tradisional. Sebagai bentuk pemberontakan atas keotoriteran ayahnya dia menjadi PSK dan bertemu dengan Wisnu yang membantunya keluar dari lingkaran gelap itu.
Pg. 72
“Agar mereka mengingat bahwa dalam hidup ini suka memiliki pasangannya yaitu duka. Pasangan yang sampai kapanpun tak bisa dipisahkan.”
3. Sejuta Lilin Untuk Mey oleh Lintang Bawono:
Sejuta lilin untuk Mey dengan latar belakang kerusuhan antara pribumi dan non-pribumi. Fajar telah menjalani hubungan dengan Mey selama 2 tahun. Namun, hubungan mereka ditentang oleh masing-masing keluarga. Long short story, rumah Mey menjadi target oleh oknum warga pribumi. The saddest part is, tepat di hari ulang tahunnya, ayah Mey dan juga Mey meninggal di rumahnya. Dan, siang itu menjadi kenangan terakhir Fajar bertemu dan berkunjung ke rumah Mey untuk memberikan kejutan di hari specialnya.