A review by febrfebrfebr
Skandal by Shūsaku Endō

4.0

Suguro, tokoh utama buku ini, mengingatkanku sosok Shusaku Endo sendiri. Ia adalah seorang penulis buku sastra berlatar agama Katolik yang karya-karyanya bernuansa kelam. Berpembawaan serius dan lumayan kaku, tidak disangka-sangka ia dihampiri seorang perempuan yang mengaku mengetahui kegiatan cabulnya di distrik lampu merah. Lebih jauh lagi, perempuan itu menarik perhatian seorang wartawan tabloid sensasional yang berambisi menjatuhkan Suguro melalui liputan skandalnya. Beberapa saat setelah kejadian dihampiri perempuan tersebut, Suguro mengetahui bahwa ada seseorang yang mengaku sebagai dirinya dan sering melakukan kegiatan mesum di distrik lampu merah pilihannya. Kegiatan Suguro gadungan ini mulai mencemaskan Suguro asli dan orang-orang yang bekerja dengannya, dan menciptakan pandangan miring dari orang-orang yang berinteraksi dengan Suguro gadungan tersebut.

Sementara menelusuri jejak Suguro gadungan, ia berkenalan dengan Nyonya Naruse yang banyak berinteraksi dengan Suguro gadungan serta perempuan-perempuan yang terlibat dengannya dalam kegiatan-kegiatan berbau BDSM. Pribadi Nyonya Naruse yang penuh kontradiksi menggelitik jiwa kepengarangan Suguro yang ingin menggali sisi-sisi tersembunyi manusia. Di satu sisi, Nyonya Naruse adalah pribadi yang penuh kasih sayang terhadap anak-anak berpenyakit kronis yang dijaganya dalam kegiatan sukarela di rumah sakit. Di sisi lain, ia juga adalah seorang perempuan yang memiliki kecenderungan sadisme dan dapat terangsang oleh ide-ide yang keji.

Misteri Suguro gadungan makin lama semakin membuat merinding seperti membaca cerita hantu. Di sisi lain, buku ini memaparkan berbagai sisi manusia yang meskipun kontradiktif namun mungkin saja termuat bersamaan dalam satu tubuh. Buku ini juga mengeksplorasi beberapa hal lainnya seperti rasa bersalah yang dirasakan Suguro karena reaksi dan mimpi-mimpinya yang melibatkan seorang remaja perempuan, anatomi perkawinan Suguro yang rukun dan langgeng namun tidak transparan, hingga perbedaan persepsi terhadap seks dari mata penganut agama Katolik dan masyarakat Jepang pada umumnya.

Setelah menyelami kebingungan Suguro dan eksplorasinya mengenai relung jiwa manusia yang sarat sudut-sudut tersembunyi, aku mengira bahwa misteri Suguro gadungan akan menguap begitu saja dalam akhir yang bersifat terbuka. Namun, kemudian terungkap pula jawaban mengenai misteri tersebut. Meskipun ada sedikit hint yang mengarah pada jawaban tersebut, mungkin beberapa pembaca masih akan terguncang dengan bagaimana jawaban tersebut terkuak.