Scan barcode
A review by normnialib
Shatter Me by Tahereh Mafi
adventurous
challenging
dark
funny
mysterious
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
"𝓦𝓱𝓪𝓽 𝓼𝓮𝓮𝓶𝓮𝓭 𝓪 𝔀𝓮𝓪𝓴𝓷𝓮𝓼𝓼 𝔀𝓪𝓼 𝓪𝓬𝓽𝓾𝓪𝓵𝓵𝔂 𝓪 𝓼𝓽𝓻𝓮𝓷𝓰𝓽𝓱."
Kira-kira begitulah inti dari buku ini. Mungkin buku ini menjadi favorit bagi banyak orang, 𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘰𝘵 𝘧𝘰𝘳 𝘮𝘦. Disamping latar tempat distopia, kisah cinta segi tiga di buku ini terlalu menonjol. 𝘐 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵, 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘭𝘰𝘰𝘬 𝘢𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘨𝘦𝘯𝘳𝘦, 𝘪𝘵'𝘴 𝘳𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯 𝘥𝘺𝘴𝘵𝘰𝘱𝘪𝘢𝘯 𝘸𝘰𝘳𝘭𝘥 𝘯𝘰𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘸𝘢𝘺 𝘢𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥. Aku malah berekpektasi ini akan jadi buku berlatar distopia yang kisah romantisnya di-𝘴𝘱𝘪𝘭𝘭 tipis-tipis (kayak kebanyakan buku yang aku baca), 𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘰. 𝘛𝘩𝘪𝘴 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘪𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘳𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦. 𝘏𝘰𝘸 𝘵𝘩𝘦 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘸𝘳𝘰𝘵𝘦 𝘵𝘩𝘦 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺, 𝘪𝘵'𝘴 𝘯𝘰𝘵 𝘳𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘮𝘺 𝘤𝘶𝘱 𝘰𝘧 𝘵𝘦𝘢. 𝘐 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘢𝘥 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘰𝘴, bukan perasaan remaja tujuh belas tahun yang jatuh cinta 𝘵𝘰𝘬! Mana isinya insekyur mulu lagi aduhhh Juliette. Capek gitu baca satu buku isinya orang insekyur, pasrah, nempatin harapan di pundak orang lain. Dan karena itu aku mungkin bakalan lanjutin seri ini sih, soalnya baru di bab-bab akhir Juliette nemuin kekuatan dia. Kekuatan untuk mencoba hidup. Mungkin buku pertama ini baru pengenalan sama sifat tokoh-tokohnya, jadi dibikin kurang 𝘢𝘭𝘭 𝘰𝘶𝘵. Aku berharap sih di buku kedua bisa lebih dijelaskan latar suasana dan tempatnya ya, bukan perasaan si Juliette terhadap si fulan dan si fulan. Kalo aja buku ini lebih mengedepankan 𝘢𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯, mungkin bisa aku kasih bintang 5. 𝘉𝘶𝘵 𝘴𝘪𝘯𝘤𝘦, buku ini isinya bucin, aku cuma kasih 4 aja deh. 𝘐 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘦 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘸𝘢𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘢𝘤𝘵𝘶𝘢𝘭𝘭𝘺, 𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭... 𝘛𝘩𝘢𝘵 𝘸𝘢𝘴 𝘵𝘰𝘰 𝘮𝘶𝘤𝘩 𝘧𝘰𝘳 𝘮𝘦.
Kira-kira begitulah inti dari buku ini. Mungkin buku ini menjadi favorit bagi banyak orang, 𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘰𝘵 𝘧𝘰𝘳 𝘮𝘦. Disamping latar tempat distopia, kisah cinta segi tiga di buku ini terlalu menonjol. 𝘐 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵, 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘭𝘰𝘰𝘬 𝘢𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘨𝘦𝘯𝘳𝘦, 𝘪𝘵'𝘴 𝘳𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯 𝘥𝘺𝘴𝘵𝘰𝘱𝘪𝘢𝘯 𝘸𝘰𝘳𝘭𝘥 𝘯𝘰𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 𝘸𝘢𝘺 𝘢𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥. Aku malah berekpektasi ini akan jadi buku berlatar distopia yang kisah romantisnya di-𝘴𝘱𝘪𝘭𝘭 tipis-tipis (kayak kebanyakan buku yang aku baca), 𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘰. 𝘛𝘩𝘪𝘴 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘪𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘳𝘰𝘮𝘢𝘯𝘤𝘦. 𝘏𝘰𝘸 𝘵𝘩𝘦 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘸𝘳𝘰𝘵𝘦 𝘵𝘩𝘦 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺, 𝘪𝘵'𝘴 𝘯𝘰𝘵 𝘳𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘮𝘺 𝘤𝘶𝘱 𝘰𝘧 𝘵𝘦𝘢. 𝘐 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘢𝘥 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨, 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘰𝘴, bukan perasaan remaja tujuh belas tahun yang jatuh cinta 𝘵𝘰𝘬! Mana isinya insekyur mulu lagi aduhhh Juliette. Capek gitu baca satu buku isinya orang insekyur, pasrah, nempatin harapan di pundak orang lain. Dan karena itu aku mungkin bakalan lanjutin seri ini sih, soalnya baru di bab-bab akhir Juliette nemuin kekuatan dia. Kekuatan untuk mencoba hidup. Mungkin buku pertama ini baru pengenalan sama sifat tokoh-tokohnya, jadi dibikin kurang 𝘢𝘭𝘭 𝘰𝘶𝘵. Aku berharap sih di buku kedua bisa lebih dijelaskan latar suasana dan tempatnya ya, bukan perasaan si Juliette terhadap si fulan dan si fulan. Kalo aja buku ini lebih mengedepankan 𝘢𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯, mungkin bisa aku kasih bintang 5. 𝘉𝘶𝘵 𝘴𝘪𝘯𝘤𝘦, buku ini isinya bucin, aku cuma kasih 4 aja deh. 𝘐 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘦 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘸𝘢𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘢𝘤𝘵𝘶𝘢𝘭𝘭𝘺, 𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭... 𝘛𝘩𝘢𝘵 𝘸𝘢𝘴 𝘵𝘰𝘰 𝘮𝘶𝘤𝘩 𝘧𝘰𝘳 𝘮𝘦.