A review by curseofachilles
ACC, Pak!! by Rara Rachel

2.0

*cries in lost dignity*

I don't usually read, much less review YA Indonesian books. There was a specific reason why I fell into this hellhole in the first place. But as a token of appreciation to myself for finishing this, I'm going to try my damnedest to articulate my thoughts in the most comprehensible manner as possible.

Jadi... gimana ya.

Satu hal yang menurut aku menjadi "pemenang utama" dari buku ini adalah diksi dan penggunaan kata yang digunakan Penulis. Penulis menggunakan kata-kata yang mudah dicerna, dan cukup refreshing untuk melepaskan penat, sehingga walaupun menurut saya pribadi plot dari novel ini "muluk-muluk", enjoyment saya sepertinya tidak sampai terkuras habis karena gaya penulisan yang santai. Penulis dapat mengartikulasikan momen, dialog, dan perasaan yang dialami karakter Yaya dengan sangat bagus menurut saya, sehingga membaca novel ini agak mirip dengan mendengarkan teman sendiri berbicara. Relatable, apalagi untuk saya yang hanya beberapa tahun lebih muda dari Yaya. Sebuah effort yang solid menurut saya, apalagi novel ini bermula dari Wattpad.

Jujur, pengalaman saya membaca novel ini ibarat menemukan kembali fosil yang mengingatkan saya pada masa-masa cilik membaca fanfiction Wattpad dibawah selimut dengan handphone Blackberry pukul 12 malam pada hari sekolah. Novel ini merupakan perpaduan dari klise novel remaja yang khas: mulai dari perjumpaan kebetulan antara dua karakter utama yang terjadi lagi dan lagi dan... lagi (sampai tidak masuk akal rasanya) dan love interest yang gantengnya sampai nembus atap dan PERFECTTTT SEKALI.

Novel ini menceritakan kisah Olivia, seorang mahasiswa semester akhir yang sedang berkutat dengan skripsi dan harus berhadapan dengan dosen muda, Danial (yang aku bacanya Daniel mulu), yang ganteng tapi killer. Untuk plotnya sendiri menurut saya tidak "heavy" sekali, pas untuk novel remaja yang memang dibaca untuk senang-senang saja. Konflik yang ada pun sebenarnya bukan fokus utama dari cerita dan bahkan selesai cukup cepat dan relatif mudah. Malahan yang menjadi fokus utama adalah karakter utama yang somehow gak pekanya kelewatan, love interest yang perfect sekali sampai punya fanbase sendiri dan kebetulan-kebetulan yang gak masuk akal.

Karakter Yaya dan Danial sendiri menurut saya tidak memiliki karakteristik tersendiri yang "khas" dan bahkan hanya memenuhi stereotipe "cewek ga peka" dan "cowok ganteng tapi bucin". Beberapa tindakan dari dua tokoh ini juga tak jarang membuat saya mengernyit seperti "gini kok lolos editing sih?". Contohnya, Danial gak suka Olivia pakai gincu, scenes dimana kedua orang ini posesifnya gila bahkan ngomong ke orang lawan jenis aja yang satunya langsung cemburu, dan ada pula bagian dimana Danial ini sampai
Spoilermengancam Olivia menggunakan alasan anaknya agar Olivia tidak kuliah di Singapore sebelum menikah dengan dia terlebih dahulu. Like that's so fucked up. You only knew her formally for THREE MONTHS
.

Tapi ah yasudahlahya. Menurut saya, novel ini cukup entertaining. Dan terutama bagi saya yang saat ini juga sedang menangisi skripsi, novel ini merupakan hiburan yang saya rasa saya butuhkan saat ini daripada novel-novel berat yang memaksa saya untuk berpikir. (Kasian banget kan ya udah mikir disuruh mikir lagi).