A review by moilady
Pasta Kacang Merah by Durian Sukegawa

emotional hopeful inspiring reflective relaxing sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.75

Salah satu buku yang heartwarming yet full of sorrow menurutku. Baca buku ini tuh sebenarnya bisa dibilang bikin aku merasa cukup santai. Bukan buku yang bikin aku merasa kayak lagi dikejar-kejar sama alur yang penuh plot twist, walaupun sebenernya buku ini masih ada plot twistnya sedikit. Ya, tapi bukan sesuatu yang bikin bengong terkaget-kaget.

Waktu baca buku ini aku dibuat merenung banyak-banyak. Rasanya kayak baca sesuatu yang sangat realistis. Hangat, tapi sedih. Mungkin kalau bacanya bukan pas malam-malam, aku akan nangis. Hehehe.

Buku ini lebih banyak bercerita tentang Sentaro si penjual dorayaki, dan Tokue si nenek yang ternyata seorang penyintas penyakit Morbus Hensen atau di Indonesia kayaknya lebih sering disebut kusta. Awalnya aku gak ngeh ke penyakit itu, lebih menduga ke arah penyakit peradangan tulang walaupun udah dikasih hint di awal cerita. Tapi, setelah baca hampir lebih dari setengah akhirnya dikasih penjelasan mengenai masa lalunya Tokue.

Aku seperti dikasih gambaran gimana perlakuan kejam dan tersiksanya orang-orang yang saat itu menderita penyakit tersebut, dan hal itu juga sukses bikin aku bener-bener sedih dan banyak-banyak bersyukur karena hidup di masa sekarang. Tapi, ada satu hal yang bikin aku merenung, soal apa yang dibilang Nenek Tokue soal kehidupan di mana mau seberubah apapun situasi dan kondisi di dunia, hal tersebut gak serta-merta akan mengubah pandangan atau sifat manusia itu sendiri terhadap sesuatu yang sudah dianggap seperti sebuah kemalangan.

Membayangkan Nenek Tokue yang saat itu masih belum genap menginjak dewasa harus menjalani kehidupan yang sebegitu susah dan menyayat, membuat aku rasanya pengen nangis. I'm weak for things like this, indeed.

Kayaknya, aku akan sedikit susah buat move on dari buku ini. Worth to read if you need something that can make you grateful for what you have now.Â