A review by supdankosmos
Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi by Theoresia Rumthe

4.0

Aku sangat menikmati buku ini!

Sebelumnya aku sudah membaca buku mereka sebelum ini yang berjudul Tempat Paling Liar di Bumi. Sudah juga baca karya Theoresia Rumthe yang berjudul Selamat Datang, Bulan. Kedua buku tersebut termasuk buku ini kupinjam melalui ipusnas.
Menurutku buku ini adalah buku terbaik dari kedua penulis.
Mereka saling bersautan di setiap lembar halaman, puisi-puisi nya indah nan mudah dipahami, banyak puisi yang memiliki makna yang dalam, mencakup kehidupan, kematian, cinta, kerinduan, dan banyak hal lain.

Terlalu banyak favorite ku jika harus disebut satu persatu, namun yang paling berkesan antara lain adalah

- Mencari Mata (pg.29)
- Lambung Kapal (pg.79)
- Tiap-tiap Rahasia (pg.93)
- Belajar Menjumlahkan (pg.102)

-
Beberapa kalimat yang ngena banget di aku:

kejujuran membuat pulas.
mungkin pula benar,
kejujuran membuat takut
-takut dihakimi massa, karena tak sama.

from SUSAH TIDUR (WJ / 22 Oktober 2019)
-
betapa hidup adalah rahasia.
tak tertebak hari dan jam,
tak tertebak panjang jalan
menuju ketiadaan atau keabadian.
o, semesta yang agung
kami ini cuma makhluk kecil
yang tak pandai menghitung.
keberanian terbesar yang kami punya
adalah bermimpi.

from K A W A N (WJ / 24 Oktober 2019)
-
tinggal-meninggalkan-ditinggalkan-meninggal

kau tak harus patuh, semua berubah,
tetapi yang terakhir tak mungkin meleset.

from T I N G G A L (WJ / 17 Maret 2020)
-
semua yang muda akan pudar,
semua yang tumbuh pernah tumbang,
semua yang berjalan akan berhenti.

from TERTIDUR (TR / 17 Juli 2020)
-
perlahan aku mengerti
mengapa kata lain dari pergi
adalah meninggalkan.
kepergian bukanlah persoalan besar.
hanya saja selalu ada
yang tak bisa kaubawa serta
kau pergi
meninggalkan separuh kita di dalam aku
yang perlahan mengerti
mengapa kata lain dari mengingat
adalah usaha sia-sia untuk melupakan.

from USAHA SIA-SIA UNTUK MELUPAKAN (WJ / 29 Juli 2020)