A review by annisanurisman
Art of Listening by Erich Fromm

4.0

Saya baca terjemahan Bahasa Indonesianya. Kebetulan anak psikologi juga, penasaran karena tergaet judul terjemahannya "Seni Mendengarkan". Buku ini mungkin lebih mudah dicerna kalau kamu punya satu-dua pengetahuan dasar tentang psikologi klinis dan aliran-alirannya serta tokoh-tokohnya. Kalau kamu awam, kemungkinan harus meluangkan waktu lebih banyak untuk menelaah lebih lanjut beberapa istilah dan tokoh yang disebutkan di dalamnya karena penulis beberapa kali tidak menerangkannya lebih lanjut.

Saat pertama kali membaca, saya cukup kaget karena untuk setengah buku beliau memaparkan teori yang cukup banyak—mainly tentang psikoanalisis milik Freud dan apa yang beliau tentang maupun setujui dari teorinya. Saya menemukan bahwa gagasannya masuk akal, mudah dipahami, 'relatable' untuk saya yang berusia 20-an dan (yang saya cukup kaget) adalah anti 'sugar coating'. Erich Fromm berhasil menyiratkan teorinya yang membumi dan menampar saya berkali-kali dengan baik. Buku ini berhasil beresonansi dengan saya.

Dari hal ini bisa kita sama sama simpulkan bahwa buku ini memberikan saya fasilitas untuk mengenal Erich Fromm dan penghayatannya mengenai psikoanalisis lebih dalam. Buku ini memang tidak cocok untuk semua orang, tetapi akan sangat bagus jika kamu ingin memperdalam pengetahuan akan teori psikologi klinis dan memperluas pandangan mengenai konseling dan menjadi seorang terapis.