Scan barcode
A review by renpuspita
How to Train Your Dragon: Bagaimana Cara Melatih Nagamu by Cressida Cowell
adventurous
funny
lighthearted
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.5
Major spoilers, terutama bahas beda antara film animasi dan bukunya
BEDA BANGET sama filmnya!
Atau bisa dibilang filmnya sendiri emang ngakuin kalau loosely based on books. Aspek yang sama mungkin hanya nama dan karakterisasi Hiccup. Sisanya ya banyakan beda. Kayak ga ada Astrid (walau kalau gue cek Wiki baru ada di buku 3. Itu juga namanya bukan Astrid tapi Camicazi), lalu Fishleg orangnya nerd alih2 gendut gemesin dan ternyata ibunya Hiccup masih ada serta namanya Valhallarama. Tapi yg lebih mengejutkan ya...Toothless. Di film Toothless itu naga Night Fury yang unyu gemesin, masih punya gigi dan ga bisa ngomong sama sekali. Tapi di buku ini sangat kebalikannya. Kalau Toothless versi film bak kucing jinak, maka Toothless versi buku adalah kucing garong yg bahkan oyen sendiri pun takluk sama keculasan Toothless.
Karena orang Inggris asli, maka joke orang gendut atau gembrot juga sering dipakai di buku ini. Gue kadang ga ngerti sama humor author2 British ini yg kayaknya hobi banget bikin karakter mereka untuk setidak menarik mungkin. Salah satu PERBEDAAN BESAR antara film dan buku adalah Hiccup bisa bahasa naga dan itu yang bikin dia bisa ngobrol sama Toothless dan naga2 lain. Bahkan penduduk pulau Berk ga ada yang musuhan sama naga. Mereka hanya menganggap naga itu ya dibawah mereka dan lebih cocok jadi tunggangan atau hewan peliharaan selama mereka bisa menaklukkan naganya. Penaklukan naga ini yang jadi tema utama cerita karena Toothless dan kawan - kawannya harus bisa menangkap naga untuk kemudian melatih mereka (yang hanya perlu "BERTERIAK" menurut buku How to Train Your Dragon karya Prof Yobish) agar bisa diterima menjadi anggota suku Hooligan. Kegagalan tidak akan diampuni karena yang gagal akan dibuang dari suku dan harus hidup sendiri. Yang gue suka dari naga versi buku ini adalah mereka bukan mindless creatures. Para naga ini aslinya licik, apalagi Toothless. Hiccup aja sampai harus baik2in si Toothless biar Toothless nurut. Bener - bener ga ada wibawanya 😂.
Ceritanya sendiri termasuk simple dan straightforward. Khas buku anak - anak walau konten kekerasannya lumayan (dengan beberapa kata - kata kasar) dan bullyingnya pun ada mengingat ini usia Hiccup kan mau menjelang 11 tahun. Usia rawan anak - anak berlaku kejam lah. Walau Hiccup saingan sama Snoutlout (yang lebih menyebalkan ketimbang versi filmnya), gue suka bagian Hiccup malah lebih akrab sama Thuggory yg notabene anak kepala suku saingannya suku Hooligan. Hubungan anak - ayah Hiccup sama Stoik juga ga sekaku kayak di film. Stoik emang keras, tapi dia juga kelihatan banget sayang sama Hiccup. Bahkan Valhallarama alias emaknya Hiccup aja ada bbrp adegan di buku ini. Beda lah sama versi filmnya.
Musuh di buku ini adalah naga laut gede bernama Lautus Gigantus Maximus yg kayaknya sih jadi inspirasi di film How to Train yg kedua. Sama kayak Toothlesh,Lautus bernama Kematian Hijau ini juga licik. Momen saat Hiccup negosiasi sama Kematian Hijau juga mayan filosofis karena membahas terkait kematian yg tidak pandang bulu. Endingnya sendiri ditutup dengan baik tapi gue juga tahu kalau bukunya masih ada lanjutannya. Bahkan seriesnya saja sampai 12 buku walau yang diterjemahkan setahu gue baru 3 buku saja. Terjemahannya sendiri enak dibaca dan coretan2 di buku juga rerata lucu2 pas dibaca. Narasi bukunya emang berasa kalau ini buku anak2 dan pas kalau mau dibacakan sebelum tidur.
Emang ga sama kayak filmnya,tapi bukunya sendiri juga sama menariknya kok. Bahasa naganya emang agak aneh pas awal2, tapi tenang aja selanjutnya dialog antara Hiccup sama para naga itu ditulisnya laiknya dialog biasa. Gue emang suka Toothless versi animasi, tapi versi buku juga bikin gemes sama licik dan betapa malesnya Toothless buat disuruh ini itu 🤣. Kalau nyari buku anak-anak dengan tema naga, How to Train Your Dragon boleh lah dibaca.
BEDA BANGET sama filmnya!
Atau bisa dibilang filmnya sendiri emang ngakuin kalau loosely based on books. Aspek yang sama mungkin hanya nama dan karakterisasi Hiccup. Sisanya ya banyakan beda. Kayak ga ada Astrid (walau kalau gue cek Wiki baru ada di buku 3. Itu juga namanya bukan Astrid tapi Camicazi), lalu Fishleg orangnya nerd alih2 gendut gemesin dan ternyata ibunya Hiccup masih ada serta namanya Valhallarama. Tapi yg lebih mengejutkan ya...Toothless. Di film Toothless itu naga Night Fury yang unyu gemesin, masih punya gigi dan ga bisa ngomong sama sekali. Tapi di buku ini sangat kebalikannya. Kalau Toothless versi film bak kucing jinak, maka Toothless versi buku adalah kucing garong yg bahkan oyen sendiri pun takluk sama keculasan Toothless.
Karena orang Inggris asli, maka joke orang gendut atau gembrot juga sering dipakai di buku ini. Gue kadang ga ngerti sama humor author2 British ini yg kayaknya hobi banget bikin karakter mereka untuk setidak menarik mungkin. Salah satu PERBEDAAN BESAR antara film dan buku adalah Hiccup bisa bahasa naga dan itu yang bikin dia bisa ngobrol sama Toothless dan naga2 lain. Bahkan penduduk pulau Berk ga ada yang musuhan sama naga. Mereka hanya menganggap naga itu ya dibawah mereka dan lebih cocok jadi tunggangan atau hewan peliharaan selama mereka bisa menaklukkan naganya. Penaklukan naga ini yang jadi tema utama cerita karena Toothless dan kawan - kawannya harus bisa menangkap naga untuk kemudian melatih mereka (yang hanya perlu "BERTERIAK" menurut buku How to Train Your Dragon karya Prof Yobish) agar bisa diterima menjadi anggota suku Hooligan. Kegagalan tidak akan diampuni karena yang gagal akan dibuang dari suku dan harus hidup sendiri. Yang gue suka dari naga versi buku ini adalah mereka bukan mindless creatures. Para naga ini aslinya licik, apalagi Toothless. Hiccup aja sampai harus baik2in si Toothless biar Toothless nurut. Bener - bener ga ada wibawanya 😂.
Ceritanya sendiri termasuk simple dan straightforward. Khas buku anak - anak walau konten kekerasannya lumayan (dengan beberapa kata - kata kasar) dan bullyingnya pun ada mengingat ini usia Hiccup kan mau menjelang 11 tahun. Usia rawan anak - anak berlaku kejam lah. Walau Hiccup saingan sama Snoutlout (yang lebih menyebalkan ketimbang versi filmnya), gue suka bagian Hiccup malah lebih akrab sama Thuggory yg notabene anak kepala suku saingannya suku Hooligan. Hubungan anak - ayah Hiccup sama Stoik juga ga sekaku kayak di film. Stoik emang keras, tapi dia juga kelihatan banget sayang sama Hiccup. Bahkan Valhallarama alias emaknya Hiccup aja ada bbrp adegan di buku ini. Beda lah sama versi filmnya.
Musuh di buku ini adalah naga laut gede bernama Lautus Gigantus Maximus yg kayaknya sih jadi inspirasi di film How to Train yg kedua. Sama kayak Toothlesh,Lautus bernama Kematian Hijau ini juga licik. Momen saat Hiccup negosiasi sama Kematian Hijau juga mayan filosofis karena membahas terkait kematian yg tidak pandang bulu. Endingnya sendiri ditutup dengan baik tapi gue juga tahu kalau bukunya masih ada lanjutannya. Bahkan seriesnya saja sampai 12 buku walau yang diterjemahkan setahu gue baru 3 buku saja. Terjemahannya sendiri enak dibaca dan coretan2 di buku juga rerata lucu2 pas dibaca. Narasi bukunya emang berasa kalau ini buku anak2 dan pas kalau mau dibacakan sebelum tidur.
Emang ga sama kayak filmnya,tapi bukunya sendiri juga sama menariknya kok. Bahasa naganya emang agak aneh pas awal2, tapi tenang aja selanjutnya dialog antara Hiccup sama para naga itu ditulisnya laiknya dialog biasa. Gue emang suka Toothless versi animasi, tapi versi buku juga bikin gemes sama licik dan betapa malesnya Toothless buat disuruh ini itu 🤣. Kalau nyari buku anak-anak dengan tema naga, How to Train Your Dragon boleh lah dibaca.
Graphic: Bullying, Cursing, and Violence
Moderate: Animal cruelty, Body shaming, and Injury/Injury detail
Minor: Cannibalism