A review by celinafaramitha
Ronggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari

5.0

Dengan bangga saya mendeklarasikan diri sebagai penggemar Ahmad Tohari!!!!

Buku ini, adiktif. Saya merasa digiring dan tidak sempat memikirkan endingnya. Tapi disitulah kesukaan saya, plotnya benar-benar gak tertebak.

Saya membaca buku ini bertiga secara bergantian. Saya, Eko dan Niti.
Kami memiliki pandangan yang sama bahwa tokoh antagonis yang selama ini kita benci Nyai Kartareja, bukanlah tokoh jahat yang sebenarnya melainkan Rasus sendiri.

Bahasanya ringan sekali, tak perlu saya baca seratus kali paragraf yang sama seperti halnya saya sedang baca buku-buku Pram. Saya juga tak perlu utek-utek kamus bahasa Indonesia.

Buku ini adalah penyatuan trilogi Dukuh Paruk. Buku satu sudut pandang Rasus, buku dua sudut pandang orag ketiga serba tahu dan buku terakhir berubah-ubah sudut pandangnya diantara dua itu.

Seperti biasa Ahmad suka sekali mendeskripskan sesuatu secara detil. Saya habis-habisan memainkan "Sang Penari" di kepala menurut versi saya sendiri, hasil dari membaca novel ini. Sungguhlah saya telah temukan mahakarya.

Saya tak tahu harus menulis apa lagi.
Tapi ini salah satu buku yang harus kamu baca sebelum mati, apabilah tidak arwahmu mungkin gentayangan karena tidak afdol hidup di dunia ini (lebay)