A review by nvtpages
Yôgisha X No Kenshin - Kesetiaan Mr. X by Faira Ammadea, Keigo Higashino

5.0

Jadi, ketika kau mencintai seseorang, akankah kau mengorbankan segalanya—bahkan dirimu sendiri dalam bahaya untuk keselamatan orang yang kau cintai?

Menceritakan tentang penyelidikan untuk menemukan pelaku pembunuhan seorang pria yang ditemukan di tepi Sungai Edo, buku ini termasuk ke dalam cerita Inverted detective. Di awal kita sudah mengetahui siapa pelaku, dan apa motif pembunuhannya, jadi dalam buku ini lebih menitikberatkan ke proses penyelidikan polisi untuk menemukan si pelaku tersebut. Meski begitu, tetap banyak sekali kejutan yang hadir di dalamnya, membuat kita menebak-nebak apa yang akan terjadi pada akhirnya.
Plot twistnya sungguh apik! Hampir tidak ada plothole.
Di akhir cerita, jujur aku sedikit menangis, seperti judulnya, Kesetiaan Mr. X memang benar benar digambarkan dengan sangat nyata di sini

Aku suka dengan penggambaran karakter detektifnya. Karena baru pertama baca seri Galileo, cukup kaget dan terkesan dengan kepintaran Profesor Galileo ini.
Detektif Kusanagi juga, insting dan penglihatan yang tajam jadi daya tarik sifat dia.

Di dalam buku ini, banyak perumpamaan dari bahasa keilmuan, sedikit banyak buku ini juga membahas tentang matematika dan fisika (karena terdapat tokoh yang memang ahli dalam kedua bidang tersebut). Kisah romansa juga disisipkan di dalamnya. Sungguh, bumbu cerita yang sangat menarik.

Alur cerita ringkas dan runtut, banyak menggunakan dialog, membuat kita merasa seperti mendengar langsung apa yang mereka diskusikan.

Endingnya aku rasa fair, bisa diterima, banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini.

Wajib baca untuk pecinta mystery-detektif, yang suka menebak alur , karena buku ini benar-benar mengecoh, eksekusi twistnya sangat sangat baik!

"Aku hanya ingin mengatakan di dunia ini tak ada roda gigi yang tak bermanfaat. Dan yang bisa menentukan bagaimana dirinya akan digunakan hanya si roda gigi itu sendiri."
Hal. 238

"Ingat, asumsi itu musuh kita. Apa yang terlihat belum tentu seperti yang kita lihat."
Hal. 232