A review by normnialib
Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus

inspiring lighthearted slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

 "𝘕𝘰𝘵 𝘦𝘷𝘦𝘳𝘺 𝘸𝘰𝘮𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘵𝘴 𝘵𝘰 𝘣𝘦 𝘢 𝘮𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳," 𝘩𝘦 𝘢𝘨𝘳𝘦𝘦𝘥, 𝘴𝘶𝘳𝘱𝘳𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘦𝘳. "𝘔𝘰𝘳𝘦 𝘵𝘰 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘰𝘪𝘯𝘵, 𝘯𝘰𝘵 𝘦𝘷𝘦𝘳𝘺 𝘸𝘰𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘩𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘣𝘦."
"𝘐𝘵'𝘴 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘸𝘦 𝘵𝘦𝘯𝘥 𝘵𝘰 𝘵𝘳𝘦𝘢𝘵 𝘱𝘳𝘦𝘨𝘯𝘢𝘯𝘤𝘺 𝘢𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘮𝘰𝘴𝘵 𝘤𝘰𝘮𝘮𝘰𝘯 𝘤𝘰𝘯𝘥𝘪𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘪𝘯 𝘵𝘩𝘦 𝘸𝘰𝘳𝘭𝘥-𝘢𝘴 𝘰𝘳𝘥𝘪𝘯𝘢𝘳𝘺 𝘢𝘴 𝘴𝘵𝘶𝘣𝘣𝘪𝘯𝘨 𝘢 𝘵𝘰𝘦-𝘸𝘩𝘦𝘯 𝘵𝘩𝘦 𝘵𝘳𝘶𝘵𝘩 𝘪𝘴, 𝘪𝘵'𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘨𝘦𝘵𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘪𝘵 𝘣𝘺 𝘢 𝘵𝘳𝘶𝘤𝘬. 𝘈𝘭𝘵𝘩𝘰𝘶𝘨𝘩 𝘰𝘣𝘷𝘪𝘰𝘶𝘴𝘭𝘺 𝘢 𝘵𝘳𝘶𝘤𝘬 𝘤𝘢𝘶𝘴𝘦𝘴 𝘭𝘦𝘴𝘴 𝘥𝘢𝘮𝘢𝘨𝘦."

I almost gave this book 3 stars karena sejujurnya novel ini bosenin sampe pertengahan. Bagian seru dimulai saat alurnya gak lagi mundur, tapi udah maju. Soalnya di alur mundur itu Elizhabeth keliatan gak berdaya. Oke, dia punya keberanian, tapi dia gak punya keberuntungan. Calvin bilang kita gaperlu bold banget untuk menghadapi dunia, tapi outsmart it, karena dunia memang ga berjalan sesuai keinginan kita doang. Elizhabeth di alur maju sangat sangat berbeda. JAUHHH!!!! Dan aku suka dia! Elizhabeth yang seorang single mother, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara pintar, mendidik anjingnya (Six-Thirty), menjadikan anaknya cerdas, menjalin persahabatan dengan tetangganya, I can say I'm so proud of her. Keliatan banget character developmentnya di sini.
Aku suka gimana penulis bikin sesuatu yang simpel, as simple as a cooking class (although our MC really hate how this sounds like), menjadi sesuatu yang sangat empowering. Impactnya luar biasa dahsyat sampe bikin Elizhabeth punya banyak fans dari kalangan perempuan. Di tahun itu, perempuan masih cuma punya peran ibu rumah tangga, keliatan jelas kalau laki-laki gak mau perempuan punya pikiran, kecerdasan, dan impiannya sendiri. Tetangganya Elizhabeth contohnya, Harriet. Dia punya hobi, tapi gak pernah punya kesempatan dan didukung oleh suaminya. Harriet sibuk mempercantik diri DEMI suaminya. Sibuk menyenangkan suasana rumah DEMI suaminya. Sibuk melakukan apapun asal DEMI suaminya. I'm so sad looking at this fact. And we can see this problem still occurs in many places.
Aku berharap banget setiap perempuan baca buku ini at least once in her lifetime. I really love this book.