Scan barcode
A review by renpuspita
Murder in Mesopotamia - Pembunuhan Di Mesopotamia by Agatha Christie
emotional
mysterious
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.5
Sebelum ke review, gue pengen komplen dikit perihal blurb di buku ini. Karena bagi gue agak misleading. Di blurb dibilang kurang lebih begini "Ketika Poirot menyempatkan diri mengunjungi lokasi penggalian, ia begitu cepat akrab dengan Louise". Tentu aja gue berasumsi kalau "ia" disini mengacu kepada Poirot kan? Masalahnya, setelah baca buku ini, Poirot itu baru ke lokasi penggalian setelah Louise dibunuh! Loh, jadi "ia" ini mengacu ke siapa? 😨. Blurbnya terus terang agak bikin bingung, karena yg dekat sama Louise itu Suster Amy Leatheran sementara Poirot baru tahu kepribadian Louise seperti apa dari penjabaran orang2 di lokasi penggalian setelah pembunuhan terjadi. Apa gue aja yg salah tangkap sih? 🤣.
Eniwei, gue terakhir baca buku Agatha Christie itu sekitar 6 tahun yg lalu dan itu juga baca karena abis nonton versi film Murder on Orient Express untuk membandingkan kedua versi (yang versi buku lebih bagus dan jelas tentunya). Murder in Mesopotamia ini sendiri bisa dibilang prekuelnya Murder on Orient Express seperti nantinya akan dijelaskan di penghujung cerita. Buku ini dituturkan seluruhnya dari sudut pandang Amy Leatheran, seorang suster yang diminta Dr Leidner untuk merawat istrinya Louise Leidner yang bersifat dramatis tapi juga sering ketakutan karena Louise merasa dia diawasi oleh mantan suaminya yang seharusnya sudah lama meninggal. Karena narasi memakai PoV pertama dari Suster Leatheran, jadi bisa dibilang Poirot disini walau tokoh penting bukan tokoh utama dan semua penceritaan tentu saja bias dari sudut pandang Amy seperti yang dijabarkan di prologue buku ini. Walau PoV pertama itu suka tricky, gue suka dengan cara Dame Christie menulis PoV Amy disini karena narasinya sangat lugas, subjektif sehingga bikin pembaca jadi bertanya - tanya, tapi juga jujur apa adanya.
Gue tentunya ga akan terlalu bahas misteri pembunuhannya karena berpotensi spoiler ðŸ¤. Selain itu ga baca bagian akhir dulu kayak kebiasaan gue biar misterinya terjaga. Dari buku ini, gue semakin paham kalau seri manga Kindaichi emang sangat terpengaruh karya2 Agatha Christie. Mulai dari misteri pembunuhan ruang tertutup atau yg sekiranya mustahil dilakukan, jumlah karakter yang cukup banyak, kenal satu sama lain berkumpul di tempat yg sama dan semua punya alibi serta motif untuk membunuh korban, korban yang bakal dicintai atau dibenci banyak orang dll. Jadi emang agak sedikit nostalgia pas baca buku ini walau ya Murder in Mesopotamia tentunya ditulis lebih dulu dong.
Selain diajak menebak-nebak siapa pelakunya, pembaca diajak mengenal orang2 di tempat penggalian Doktor Leidner dan dinamika mereka selama ini. Gue cukup suka juga nukilan-nukilan info tentang proses penggalian di Irak ini. Pada saat Poirot mengungkap siapa pembunuh Louise gue cukup menikmati bacanya, walau bagi gue bukan alasan pembunuhnya itu yg ga masuk akal. Masuk akal banget sih, tapi, latar belakang pembunuhnya yang bikin gue terkesima. Kayak, kok bisa??? (insert pikachu face here). Gue merasa latar belakang dan identitasnya agak outlandish dan kayak apa ya, kurang masuk akal hahaha. Gue ga mau banyak bahas karena entah jatuhnya spoiler hehehe.
Overall, gue suka buku ini walau gue kasih ga sampe 4 🌟🌟🌟🌟 karena masalah latar belakang si pembunuh. Gue suka sama narrativenya Amy Leatheran dalam menceritakan kasus pembunuhan dan juga proses penyelidikannya Poirot. Salah satu buku series Hercule Poirot yang malah penceritaannya dari PoV orang lain, yang jangan sampai terlewatkan deh!
Eniwei, gue terakhir baca buku Agatha Christie itu sekitar 6 tahun yg lalu dan itu juga baca karena abis nonton versi film Murder on Orient Express untuk membandingkan kedua versi (yang versi buku lebih bagus dan jelas tentunya). Murder in Mesopotamia ini sendiri bisa dibilang prekuelnya Murder on Orient Express seperti nantinya akan dijelaskan di penghujung cerita. Buku ini dituturkan seluruhnya dari sudut pandang Amy Leatheran, seorang suster yang diminta Dr Leidner untuk merawat istrinya Louise Leidner yang bersifat dramatis tapi juga sering ketakutan karena Louise merasa dia diawasi oleh mantan suaminya yang seharusnya sudah lama meninggal. Karena narasi memakai PoV pertama dari Suster Leatheran, jadi bisa dibilang Poirot disini walau tokoh penting bukan tokoh utama dan semua penceritaan tentu saja bias dari sudut pandang Amy seperti yang dijabarkan di prologue buku ini. Walau PoV pertama itu suka tricky, gue suka dengan cara Dame Christie menulis PoV Amy disini karena narasinya sangat lugas, subjektif sehingga bikin pembaca jadi bertanya - tanya, tapi juga jujur apa adanya.
Gue tentunya ga akan terlalu bahas misteri pembunuhannya karena berpotensi spoiler ðŸ¤. Selain itu ga baca bagian akhir dulu kayak kebiasaan gue biar misterinya terjaga. Dari buku ini, gue semakin paham kalau seri manga Kindaichi emang sangat terpengaruh karya2 Agatha Christie. Mulai dari misteri pembunuhan ruang tertutup atau yg sekiranya mustahil dilakukan, jumlah karakter yang cukup banyak, kenal satu sama lain berkumpul di tempat yg sama dan semua punya alibi serta motif untuk membunuh korban, korban yang bakal dicintai atau dibenci banyak orang dll. Jadi emang agak sedikit nostalgia pas baca buku ini walau ya Murder in Mesopotamia tentunya ditulis lebih dulu dong.
Selain diajak menebak-nebak siapa pelakunya, pembaca diajak mengenal orang2 di tempat penggalian Doktor Leidner dan dinamika mereka selama ini. Gue cukup suka juga nukilan-nukilan info tentang proses penggalian di Irak ini. Pada saat Poirot mengungkap siapa pembunuh Louise gue cukup menikmati bacanya, walau bagi gue bukan alasan pembunuhnya itu yg ga masuk akal. Masuk akal banget sih, tapi, latar belakang pembunuhnya yang bikin gue terkesima. Kayak, kok bisa??? (insert pikachu face here). Gue merasa latar belakang dan identitasnya agak outlandish dan kayak apa ya, kurang masuk akal hahaha. Gue ga mau banyak bahas karena entah jatuhnya spoiler hehehe.
Overall, gue suka buku ini walau gue kasih ga sampe 4 🌟🌟🌟🌟 karena masalah latar belakang si pembunuh. Gue suka sama narrativenya Amy Leatheran dalam menceritakan kasus pembunuhan dan juga proses penyelidikannya Poirot. Salah satu buku series Hercule Poirot yang malah penceritaannya dari PoV orang lain, yang jangan sampai terlewatkan deh!
Graphic: Murder
Moderate: Stalking