A review by shanya
Muara Rasa by Devania Annesya

4.0

“...ada beberapa hal yang sebaiknya tidak diungkapkan. Namun setiap rasa membutuhkan muaranya. Jika tidak diungkapkan, barangkali manusia harus menanggung beban itu seumur hidup.” – halaman 110

Sebuah kesalahan mulai baca buku ini tengah malam jam 1. Padahal cuma mau cicip, tapi malah ketagihan baca sampai lupa waktu.

Flo, Val, dan Ravi adalah sahabat baik sejak SD. Rumah mereka bertetangga. Flo dan kedua cowok itu beda dua tahun sih, dan saat kuliah mereka terpisah. Liburan semester 2016, Flo yang kuliah di Yogyakarta dan Ravi di Jakarta, pulang ke Surabaya untuk bertemu kembali dengan sahabat-sahabatnya. Bukan hanya pulang ke rumah, karena bagi mereka, Val adalah "rumah".

Well, udah sering banget kali, ya? Kalau persahabatan antara 1 cewek dan 2 cowok, pasti ada aja yang jatuh cinta. Ravi suka sama Flo (yang keduanya sama-sama denial saat tau mereka sudah bertambah dewasa), namun Flo sukanya sama Val (yang cuma menganggap dia adik dan juga udah punya pacar).

Eh, tunggu dulu! Konfliknya bukan di sekitar cinta segitiga gitu aja! Buku ini bukan menye-menye gitu, loh. Realitas banget. Masih banyak lagi hal-hal di buku ini yang sukses bikin aku nangis terus-terusan tengah malam. (Mau tau? Mending baca sendiri aja biar lebih surprise hehe). Alur di buku ini bakal bolak-balik dari 2016, ke 2006 saat mereka pertama kali ketemu, dan kejadian lainnya di 2011. Konfliknya benar-benar kompleks dan memakan jiwa. Dari awal memang sudah pertanda dan aku duga kalau buku ini bakal bikin aku takut (secara mental). Beneran sedih dong