Scan barcode
A review by neshasurya
Tutur Dedes: Doa dan Kutukan by Amalia Yunus
5.0
bayangin cerita retelling ken dedes dan ken arok yang penuh intrik politik bahkan heroik. ngingetin sama the song of achilles dan game of thrones.
dari baca blurb dan liat review temen-temen booktwt tuh udah excited banget. bayangin kalau karakter utamanya sebenernya tuh gak cuma terkenal karena dia cantik dan melahirkan raja-raja terkenal aja tapi juga seorang pendekar yg jago bersiasat.
buku ini menceritakan kembali ken dedes dari ia lahir, masa kanak-kanaknya, petualangannya bersama anjani, penculikan yg dilakukan tunggul ametung, pertemuannya dengan ken arok, sampai kehidupannya di kerajaan tumapel. meskipun berlatar jawa kuno dan penuh dengan cerita politik, mitos dan perang, bacanya gak bosen. bahasa yg digunakan deskriptif tapi tetap mudah dimengerti. bahkan cenderung ringan untuk ukuran historical-fiction.
yang bikin buku ini spesial, cerita tentang kerajaan, kekuasaan dan pembunuhannya diambil dari sudut pandang perempuan. dan aku bisa ngerasain kalau ini adalah buku yg ditulis oleh perempuan. terasa penuh empati, compassion dan well-researched.
suka banget sama penggambaran karakter ken dedes yang badass, pintar membaca keadaan, bahkan bisa menolak ramalan dan patriarki.
buku ini aku rekomendasikan buat kamu yang suka baca cerita sejarah, dengan karakter badass tapi juga bisa mengangkat isu feminisme.
pokoknya kalau mba amalia yunus nulis buku baru, aku langsung beli deh!
dari baca blurb dan liat review temen-temen booktwt tuh udah excited banget. bayangin kalau karakter utamanya sebenernya tuh gak cuma terkenal karena dia cantik dan melahirkan raja-raja terkenal aja tapi juga seorang pendekar yg jago bersiasat.
buku ini menceritakan kembali ken dedes dari ia lahir, masa kanak-kanaknya, petualangannya bersama anjani, penculikan yg dilakukan tunggul ametung, pertemuannya dengan ken arok, sampai kehidupannya di kerajaan tumapel. meskipun berlatar jawa kuno dan penuh dengan cerita politik, mitos dan perang, bacanya gak bosen. bahasa yg digunakan deskriptif tapi tetap mudah dimengerti. bahkan cenderung ringan untuk ukuran historical-fiction.
yang bikin buku ini spesial, cerita tentang kerajaan, kekuasaan dan pembunuhannya diambil dari sudut pandang perempuan. dan aku bisa ngerasain kalau ini adalah buku yg ditulis oleh perempuan. terasa penuh empati, compassion dan well-researched.
suka banget sama penggambaran karakter ken dedes yang badass, pintar membaca keadaan, bahkan bisa menolak ramalan dan patriarki.
buku ini aku rekomendasikan buat kamu yang suka baca cerita sejarah, dengan karakter badass tapi juga bisa mengangkat isu feminisme.
pokoknya kalau mba amalia yunus nulis buku baru, aku langsung beli deh!