A review by ghaidaps
Bukan Pasar Malam by Pramoedya Ananta Toer

5.0

Hancur banget rasanya baca ini. Ditambah ini buku peninggalan alm. ayah saya. Beberapa kali pas baca menitikkan air mata. Lucunya kondisi politik pada saat itu masih relate sama kondisi politik saat ini.

"Mengapa kita harus mati seorang diri? Lahir seorang diri pula? Dan mengapa kita ini harus hidup di satu dunia yang banyak manusianya? Dan kalau kita sudah bisa mencintai seorang manusia, dan orang itu pun mencintai kita—mengapa kemudian kita harus bercerai-berai dalam maut. Seorang. Seorang. Seorang. Dan seorang lagi lahir. Seorang lagi. Seorang lagi. Mengapa orang ini tak ramai-ramai lahir dan ramai-ramai mati? Aku ingin dunia ini seperti pasar malam."