lavenive's reviews
398 reviews

Dua Belas Pasang Mata (Twenty Four Eyes) by Sakae Tsuboi

Go to review page

emotional funny inspiring lighthearted sad medium-paced

4.0

Semua muridnya lahir pada tahun yang sama, dibesarkan di lingkungan yang sama, dan masuk ke sekolah yang sama. Tetapi dalam lingkup yang sedemikian sempit pun sudah terbentuk jurang-jurang lebar dalam kondisi keseharian mereka.

Setelah membaca setengah buku Botchan, aku tidak menaruh ekspektasi lebih untuk buku ini. Namun, buku ini memberikan kisah yang bermacam-macam rasa dengan gaya cerita yang ringan. Buku ini dibuka dengan bagian yang ringan, namun berakhir dengan bagian yang membuat genangan di mata. Peperangan tidak akan berakhir baik, entah pada bagian menang atau kalah. Tetap akan ada yang terluka, hilang, dan menderita. 
Evergreen by Prisca Primasari

Go to review page

emotional funny inspiring fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated

4.0

"Kalau kau memberikan yang terbaik, kau akan mendapatkan yang terbaik juga..."

Bukunya ringan, setelah sekian lama aku bisa baca buku selesai dalam sehari.

Kisahnya ringan, beberapa hal udah bisa ketebak olehku dari sakitnya Toshi hingga alasan keberadaan Toichiro. Banyak hal yang bisa diambil dari buku ini, tentang hubungan dalam masyarakat hingga usaha untuk menghargai orang lain. 
Merakit Kapal by Shion Miura

Go to review page

medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? It's complicated

4.0

"Karena kadang kala isi hati menjadi misteri bahkan untuk kita sendiri."

Buku ini dari halamannya bukan termasuk buku yang tebal menurutku, tapi untuk menyelesaikan rasanya lamaa sekali. Cukup bosan di pertengahan karena rasanya cerita yang ada juga gitu-gitu aja tanpa ada konflik yang DUARRR. Tapi masuk bab 4 udah mulai kerasa seru.

Membaca buku ini jadi berasa punya pengalaman dalam penerbitan divisi penyusunan kamus, aroma kertas, jejeran buku kamus dari berbagai penerbit hingga naskah proof. Rasanya melegakan akhirnya Daitōkai dapat terbit, semuanya kalian sudah bekerja keras!
Putri Kedua (Second Sister) by Chan Ho-Kei

Go to review page

dark emotional informative mysterious reflective tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

5.0

 
"...Yang jadi masalah di sini bukanlah Internet ataupun situs web yang digunakan, walau lewat cara itu kabar tersebut tersebar, tapi kebodohan pikiran manusia. Dalam mencari kebenaran, kita memilih untuk memercayai sumber-sumber yang tak bisa dipertanggungjawabkan, dan kita menyebarkan kebohongan ini atas nama berbagi, menciptakan bencana yang sulit diperbaiki."


Nggak nyangka aku bisa menyelesaikan buku setebal ini dalam waktu kurang dari seminggu, tapi ternyata plot twitst-nya nggak sebanyak itu ya. Setengah buku ini bercerita usaha untuk mengungkap siapa 'pelaku' pendorong bunuh diri Siu-Man, setengah lagi untuk bagian balas dendamnya. Aku udah bisa menebak kemungkinan identitas N (meski meleset haha), sedikit jengkel sama pola pikir Nga-Yee yang entah kenapa terlampau polos untuk kehidupan bermasyarakat yang memang kejam ini. Tapi, aku tetap bangga dengan keputusan akhir yang diambil Nga-Yee. Jalan ceritanya seru, diterjemahkan dengan apik dan mengalir. Tanpa sadar aku sudah berada di bab sepuluh haha.

Hal yang bikin aku kurang puas adalah motif yang rasanya kurang greget, maksudku pelaku sebenarnya (yang secara nggak langsung menempatkan Siu-Man dalam posisi ini) berakhir dengan nggak tahu gimana. Selain itu, aku menyarankan kalian untuk membaca buku ini secara fisik, karena digital dari gramedia sangat menyebalkan untukku. Terlepas dari itu aku enjoy banget baca buku ini, sempet berhenti diawal karena agak berdebar saat kejadian yang dialami Siu-Man di MRT.

Setelah membaca ini mari kita lebih bijak menggunakan internet, sebagai salah satu bentuk antisipasi siapa tahu nanti hidupnya bersinggungan sama orang kaya N. Akhir kata, aku pengen makan mie pangsit porsi besar, kurangi mie-nya, banyak bawang daun, sup dipisah, buncis goreng, dan jangan pakai saus tiram.