Reviews

Токийский зодиак by Содзи Симада, Sōji Shimada

clavishorti's review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional mysterious reflective sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

4.0

Novel The Tokyo Zodiac Murders (Pembunuhan Zodiak Tokyo) karya Soji Shimada membuka pintu menuju misteri gelap dan penuh teka-teki yang terjadi di Jepang, sebuah kisah yang melibatkan pembunuhan-pembunuhan yang tetap tak terpecahkan selama lebih dari 40 tahun. Bahkan pihak kepolisian maupun detektif-detektif ulung tak mampu menemukan jawaban yang memuaskan. Cerita ini mengeksplorasi tiga kasus pembunuhan beruntun yang mengerikan, masing-masing penuh dengan liku-liku yang mengguncang dan menguji logika. Semua bermula dengan kematian seorang seniman nyentrik yang menyimpan obsesi mengerikan.
 
Heikichi Umezawa, sang seniman dan kepala keluarga yang terkenal dengan karya-karya surealisnya, ditemukan tewas mengenaskan di studio pribadinya. Sebuah hantaman benda tumpul mengakhiri hidupnya, namun itu baru permulaan dari misteri yang lebih dalam. Ruangan di mana ia ditemukan terkunci rapat dari dalam, seakan memberi petunjuk bahwa kematian ini bukan sekadar pembunuhan biasa, tetapi sebuah permainan penuh tipu muslihat yang kompleks. Di dekat tubuhnya, ditemukan sebuah surat wasiat yang mengejutkan semua orang. Heikichi merencanakan penciptaan seorang wanita sempurna, yang disebutnya ‘Azoth’, yang akan ia bentuk dari potongan tubuh perempuan-perempuan muda di keluarganya sendiri. Rencana ini bukan hanya menggila, tetapi juga memantik kecurigaan, mungkinkah ia adalah korban dari obsesinya sendiri?
 
Namun, misteri tidak berhenti di sana. Tak lama setelah kematian Heikichi, Kazue Kanemoto, putri tiri sang seniman, ditemukan tewas dengan cara yang tak kalah kejam. Kepala Kazue dihantam dengan vas beling, dan di tubuhnya ditemukan bukti adanya kekerasan seksual. Kejahatan yang brutal ini membawa cerita ke babak baru yang semakin kelam. Polisi dan penyelidik berusaha keras untuk menghubungkan titik-titik antara kedua kasus ini. Apakah kematian Kazue adalah bagian dari rencana gila Heikichi? Ataukah ada dalang lain yang lebih berbahaya di balik semua ini? Bukti yang ada tak cukup kuat untuk mengaitkan kedua kematian tersebut, namun ada kesan kuat bahwa kedua peristiwa ini terhubung oleh benang merah yang tidak kasat mata.
 
Pembunuhan ketiga mengguncang Tokyo dengan cara yang tak terbayangkan. Satu per satu, gadis-gadis dari keluarga Umezawa ditemukan tewas mengenaskan. Tubuh mereka dimutilasi dengan presisi mengerikan, masing-masing kehilangan satu anggota tubuh, dan bagian-bagian tubuh tersebut tersebar di berbagai lokasi dengan kedalaman yang berbeda-beda. Penemuan ini menambah lapisan baru pada misteri yang sudah begitu rumit. Semua detail pembunuhan ini mengingatkan pada surat wasiat yang ditinggalkan oleh Heikichi Umezawa—sebuah rencana untuk menciptakan sosok Azoth dari potongan-potongan tubuh perempuan. Apakah ini kebetulan yang terlalu mencolok? Ataukah ada seseorang yang melanjutkan mimpi gila Heikichi setelah kematiannya?
 
Novel ini mengajak pembaca untuk menyelami teka-teki yang mengelilingi ketiga kasus pembunuhan tersebut. Upaya penyelidikan yang telah dilakukan dengan intensif, termasuk oleh polisi, tetap tidak mampu mengungkap identitas pelaku atau motif di balik serangkaian kejahatan ini. Lalu, di tahun 1979, muncul secercah harapan ketika sebuah dokumen misterius diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai. Sosok ini bukan detektif biasa; dia adalah seorang astrolog eksentrik yang juga memiliki bakat sebagai peramal nasib. Dengan didampingi Kazumi Ishioka—ilustrator dan penggemar kisah detektif—Kiyoshi Mitarai mulai melacak jejak pelaku pembunuhan, serta pencipta Azoth yang seolah hilang ditelan bumi.
 
Saya pribadi merasa sangat menikmati perjalanan dalam buku The Tokyo Zodiac Murders (Pembunuhan Zodiak Tokyo). Soji Shimada berhasil menyajikan sebuah cerita penuh intrik yang memaksa pembaca untuk terus berpikir: siapa sebenarnya pelaku, bagaimana metode pembunuhannya, dan apa alasan di balik kejahatan yang begitu keji ini? Kebetulan saya membaca versi terjemahan bahasa Indonesia oleh Barokah Ruziati, dan sejak awal, saya sudah merasa tertantang oleh banyaknya karakter yang diperkenalkan. Saya harus sering merujuk ke catatan nama-nama tokoh untuk memastikan tidak kehilangan arah dalam mengikuti alur cerita yang rumit namun tetap memikat.
 
Novel ini memang padat dengan berbagai informasi dan detail yang menuntut perhatian penuh dari pembaca. Saya merasa, untuk bisa menikmati kisah ini dengan baik, kita harus benar-benar menyimak setiap petunjuk dan dialog yang ada. Namun, saya juga merasa sedikit frustrasi pada bagian di mana Kiyoshi Mitarai dan Kazumi Ishioka mulai melakukan penyelidikan mereka. Terkadang, mereka tampak seperti berputar-putar di tempat tanpa kemajuan yang berarti. Saya sempat bertanya-tanya, apakah ini adalah cara Soji Shimada untuk mempermainkan kesabaran pembaca, atau mungkin untuk menambah kedalaman pada karakter dan dinamika mereka? 
 
Mungkin penulis sengaja menghadirkan ketidaksabaran ini untuk menciptakan rasa cemas dan mendalam, untuk membuat kita merasa seolah-olah kita sendiri terjebak di tengah teka-teki yang belum terpecahkan ini. Ketika saya membaca lebih lanjut, saya menyadari bahwa setiap percakapan dan tindakan, seberapa pun tampaknya membingungkan atau bertele-tele, sebenarnya mengandung petunjuk-petunjuk tersembunyi.

Menjelang akhir cerita, rasa penasaran saya kembali membara. Ketegangan yang terus meningkat membuat saya tidak sabar menantikan kejutan apa yang akan diungkap. Tanpa adanya bocoran atau petunjuk sebelumnya, saya benar-benar terkejut ketika akhirnya mengetahui rahasia besar yang tersembunyi di balik misteri ini. Penulis, Soji Shimada, menunjukkan kecerdikan luar biasa dengan menghadirkan kejutan yang tak terduga sebagai kunci utama dalam keseluruhan cerita.  Kejutan ini benar-benar menyentak dan memberikan dimensi baru yang menyegarkan bagi keseluruhan narasi. Saya merasa bahwa penulis telah berhasil menciptakan akhir yang memuaskan sekaligus menggugah pikiran, yang tentunya meninggalkan kesan mendalam bagi saya sebagai pembaca. 
 
Saya sangat merekomendasikan The Tokyo Zodiac Murders (Pembunuhan Zodiak Tokyo) karya Soji Shimada kepada siapa saja yang menyukai teka-teki pembunuhan yang kompleks dan menantang. Meskipun ada bagian-bagian yang terasa bertele-tele, terutama dalam narasi Kiyoshi Mitarai dan Kazumi Ishioka, ketelitian dan kesabaran pembaca akan terbayar dengan pengalaman membaca yang memuaskan dan penuh kejutan. Dengan memperhatikan setiap detail dan tetap fokus, pembaca akan dapat menghargai betapa briliannya plot cerita ini dan bagaimana setiap elemen saling terkait untuk membentuk gambaran yang utuh.

Expand filter menu Content Warnings

tinaha083's review against another edition

Go to review page

4.0

3.5 STARS!!!!!!!!!!!

This book was definitely a slow burn. I was extremely interested at first, then it slogged for a while, and then it picked up again, and really delivered in the last 100 or so pages.

This book is largely about a present day detective/astrologer solving a 40 year old murder case. It’s written in “shin honkaku,” or “new orthodox” style. It’s a classic-style impossible crime, and is written with very obvious love for the Golden Age of detective fiction and classic crime in general. If you are an aficionado of that part of the genre, you will catch many subtle nods to the work of authors of that time period. There are some mentions of other authors and their cases, and the homage is really awesome to see.
I really enjoyed those parts, down to the “Cast of Characters” listing and the Ellery Queen-style challenge to the reader.

I enjoyed the characters for the most part. The mystery itself was interesting if a bit too heavy on the astrology side (more on that in a sec), and it kept me guessing. Without spoiling it, I like the way that the murderer was finally truly unveiled and the explanation for the motive.

Where it fell apart for me was the execution. Golden Age impossible crimes depend largely on highly detailed deceptions and cunning feats of brilliance. While I am ready to allow for the sheer insanity of the deductions, I wasn’t able to believe that the crime could have been done in the way it was by the guilty party. I couldn’t give any credibility to the method, though I loved the explanation and motive. Also, it was TOO detail heavy at times, and on things that end up having little to do with the plot. I’m not into astrology and there was a ton of stuff that I didn’t understand because I don’t know anything about it.

Overall, I enjoyed the mystery more than I enjoyed the execution. I will be exploring further into his work and that of other Japanese authors, as there are several who write in this style. Definitely give it a read if you like John Dickson Carr, Ellery Queen, or Holmes/Watson but I wouldn’t recommend it as a good starting point to the Impossible Crimes section of mysteries. This one is for veterans only, much like “The Five Red Herrings” by Dorothy L. Sayers.

bubulubu001's review against another edition

Go to review page

challenging dark emotional mysterious sad tense medium-paced

3.5

serendipici's review against another edition

Go to review page

4.5

wow what a ride. i like this book more than the crooked house one. it's crazier, crazier motive, and crazier murders. 

should know that it's about revenge from how the bodies were mutilated 

Expand filter menu Content Warnings

einzbern's review against another edition

Go to review page

dark mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? N/A
  • Flaws of characters a main focus? No

4.5

jrswieder's review against another edition

Go to review page

3.0

3.25* the first half of this book was boring tbh. The second half is better and the solution is very smart and original. Not a bad read, just not for me I guess

mx_frizzle's review against another edition

Go to review page

challenging dark reflective tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.25

schizogleek's review against another edition

Go to review page

dark mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

ashaeffendy's review against another edition

Go to review page

5.0

What an amazing book!!! I love it

amerta's review against another edition

Go to review page

5.0

Karya Shimada sensei yang pertama kali aku baca, dan aku beneran langsung jatuh cinta dengan plot yang beliau buat.

Cerita detektif yang memecahkan kasus 40 tahun silam, yang bahkan detektif dari pihak kepolisian pun tidak dapat memecahkan kasus pembunuhan yang terjadi pada saat itu. Setiap cerita dan tulisan yang tersaji, mengajak semua pembaca untuk ikut menebak alur yang dirangkai si Pembunuh untuk menangkapnya.

Aku amaze dengan cara penulis merangkai secara detail bagaimana setiap proses yang dilakukan si Pembunuh, agar identitasnya tidak diketahui oleh orang-orang bahkan detektif kepolisian sekalipun. Dimulai dari secarik surat yang ditulis oleh seseorang, dan sudah dipastikan orang itu menjadi tersangka utama pada kasus kali ini.

Jujur, pertama kali baca ini beneran bingung dan susah nebak siapa pelaku sesungguhnya. Karena pasti ada saja hal yang buat kita curiga, pada satu orang tersebut. Sampai akhirnya, ketemu plot twist yang sangat-sangat tidak pernah terpikirkan dari awal. Karena memang seapik dan sekompleks itu kasus Pembunuhan ini.