Reviews

Espressologie, by Kristina Springer

julaliciousbookparadise's review against another edition

Go to review page

4.0

Rating: 3.5/5

I saw this in the book store last weekend and knew I had to buy it.

And I'm happy that I did. It was short, but it was really a cute story that I devoured in less than two hours. Who wouldn't love it if through your choice of drink, you could find your match? I know I would and Jane has a gift.

And I really enjoyed really reading the matches that were made and thought: wow, that's such an interesting idea that Kristina Springer had for her book.

If you like romance and books that are easy to read, I recommend this one. :)

readerziyya's review against another edition

Go to review page

3.0

Karena novel ini, ada kemungkinan saya akan mencari seseorang yang memfavoritkan iced vanilla latte.

Mengapa? Karena saya adalah seorang penyuka cappucinno (cenderung hot cappucinno). Maka saya membutuhkan penetral yang sejalan secara filosofis, yang menurut Jane Turner, adalah seorang penyuka iced vanilla latte. Well, mungkin ini tidak penting. Mari kita beranjak serius.

Bermula dari kesenggangan waktu yang dimilikinya (juga jadwal yang super membosankan, menurutnya) di akhir tahun Lincoln High, Jane memiliki kesibukan baru: mengamati penampilan, menebak karakter dan jenis kopi yang (akan) dipesan oleh pelanggannya. Buku catatannya terisi dengan jenis kopi dan karakter pemesannya. Hingga ketika tebakan-tebakannya mulai terasa jitu, ia memberanikan diri untuk menjodohkan Simone (hot cappucinno) dengan Gavin (iced vanilla latte). Pasangan pertama dalam eksperiman yang ia beri nama Espressology.

Simone dan Gavin, lalu Sarah dan Jake (seorang Briptu, kata novel ini), hingga Cam dengan Em. Pasangan yang terakhir disebutkan, hanya ‘terlihat’ seperti pasangan. Mengapa? Gelagat Cam-lah yang akan menjawabnya nanti di novel ini. Ah ya, belum juga saya sampaikan kepada kalian. Kebetulan, Jane adalah asisten manajer di Wired Joe’s, kedai kopi starbucks yang dalam novel ini diganti namanya. Sampai pada kealpaannya yang cukup membuat posisi Asisten Manajer terlepas darinya, eksperimen Espressology menjadi penyelamat. Posisinya, bukan Jane yang membuka rahasia eksperimen Espressology-nya, tetapi Em yang justru merasa bahwa Espressology bakal menjadi sesuatu yang keren.

Benar saja, Derek (Manajer Wired Joe’s tempat Jane bekerja), menggagas Espressologist sebagai promo liburan Desember. Tiap Jum’at malam, selama empat minggu, Jane akan menerima orang-orang yang sedang mencari pasangannya. Jane akan mengumpulkan biodata dan karakter khusus mereka, serta kopi kesukaan yang mereka pesan. Dari daftar yang ada, Jane akan mulai mencocokkan dan menghubungkan satu dengan yang lainnya bila dirasa mereka cukup cocok.

Lantas Espressologist menjadi isu yang hangat. Mungkinkah karena masih banyak yang kesepian di liburan natal dan tahun baru? Entahlah. Yang pasti, Espressologist jadi tersohor hingga salah satu variety show, The Gabby Girlz, tertarik untuk mewawancarai dan akhirnya mendemokan langsung Espressologist. Jum’at malam itu lah, saat Espressologist muncul di The Gabby Girlz, yang akhirnya membawa kecamuk sekaligus menggiringnya pada seseorang yang ‘paling cocok’ bagi dirinya. Momen klimaks dalam novel ini.

Cukup spoiler kah? :-P

Membaca novel ini -saya jarang membaca semacam teenlit atau chicklit- membuat saya teringat pada novel Flipped. Rasanya renyah, tidak berat, dan cukup menghibur. Apalagi ada kaitannya dengan kopi. Lebih tepatnya tentang beragam jenis turunan espresso khas sebuah kedai kopi starbucks.

Meski Jane membuat saya menimbang-nimbang untuk mencari seseorang yang menyukai iced vanilla latte, saya tetap lebih menyukai karakter Cam. Apa-apa yang dilakukannya, terlihat cool. Apalagi, dalam catatan Jane, seorang penyuka toffee nut latte adalah seorang yang sulit ditebak-sangat keren-sangat tampan. Hoho. Nantinya kalian akan diperlihatkan percik-percik chemistry antara Jane dengan Cam.

Tiga bintang, dari saya, karena bila membandingkan dengan Flipped -lagi- maka saya akan lebih memilih Flipped. Meski Flipped sebenarnya lebih sederhana, tapi Flipped terasa lebih membekas. Tapi tenang, banyak bagian-bagian yang informatif dari novel ini dan tentunya novel ini cukup menghibur.

Sekian dan selamat membaca The Espressologist!

melissachristene's review against another edition

Go to review page

3.0

What can I say?
This book was cute, sweet, and fun and basically exactly what you would expect from a contemporary book under 200 pages. I really enjoyed it; although it was quite predictable. It was a nice, light read and as a coffee addict, I immensely enjoyed reading a book about coffee :) Basically, if you are looking for a cute, short read you should definitely think of picking this book up.
3.5/5 stars

bellatora's review against another edition

Go to review page

4.0

Sweet, frothy fun (I know, I know, cheesy wordplay, but how could I resist?). When I got it from the library I was surprised how slim it was. And the plot and characters are a bit thin. It’s wholly predictable and hits my pet peeve of scholastically inept teenage girl heroines (why is the main character in so many teen lit books an academic slacker?). But it is also cute and hits the right romantic notes. Perhaps not memorable, but a good way to pass the time and quick enough that you can finish it before your latte gets cold.

ecsun345's review against another edition

Go to review page

4.0

i was waiting for something bad to happen...but i guess nothing bad did

jessartisan's review against another edition

Go to review page

2.0

Interesting overall concept, but extremely flat in execution. I had glimmers of enjoying the main character, Jane, but then some stereotypical teenism would ruin her for me. If this was my first experience with YA lit, I'd honestly be reluctant to explore the genre further.

destinugrainy's review against another edition

Go to review page

3.0

Jane Turner bekerja sebagai seorang barista di sebuah kedai kopi Wired Joe's. Dari pengalamannya meracik berbagai macam kopi pesanan pelanggan, dia mulai membuat coret-coretan tentang kopi favorit dan sifat pelanggannya. Ketika seorang pelanggan memasuki toko, Jane bisa menebak jenis kopi yang akan dibeli oleh pelanggan tersebut.

Kemampuan Jane tidak berhenti di situ. Dia mulai menjodohkan pelanggannya dilihat dari kopi favorit mereka. Pasangan pertama yang berhasil dicomblangi-nya adalah Gavin dan Simone. Keduanya seperti saling menemukan jodoh, dan bisa jatuh cinta dengan cepat. Jane kemudian mencoba lagi keberuntungannya dengan menjodohkan orang lain, dan sekal lagi berhasil. Ketika manager-nya mengetahui apa yang dilakukan oleh Jane, dia pun memutuskan menjadikan bakat Jane sebagai Espressologist sebagai daya tarik kedai kopi mereka.

Menarik sekali membaca berbagai karakter yang bisa tersirat lewat ramuan kopi. Berbagai macam ramuan kopi berikut penjelasan isinya membuat saya jadi penasaran dengan rasa kopi-kopi itu. Saya sendiri peminum kopi, walaupun hanya kopi instan dalam kemasan sachet. Kira-kira sang Espressologist bisa tidak membaca karakter saya? :D
Karakter Jane sendiri cukup unik, meski tidak istimewa di mata saya. Masa lalu Jane yang selalu menerima bullying dari temannya membuat Jane nyaris merasa rendah diri. Tetapi ada perubahan ketika Jane menyadari bahwa masa lalu tidak bisa menentukan masa depannya. Ketika dia bertemu kembali dengan teman-temannya yang pernah mem-bully dirinya (yang kebetulan juga menjadi pelanggan di kedai itu), dia memberanikan dirinya menghadapi mereka. Sebenarnya dalam diri Jane ada jiwa pemberani. Buktinya dia sanggup mengajukan dirinya sebagai asisten manager di kedai itu. Dan kesetiakawanan Jane patut diacungi jempol. Kalau ditanya karakter favorit saya dalam novel ini, dia adalah Cam. Sayangnya porsi Cam hanya sedikit meskipun dia memegang peranan penting juga dalam novel ini.

Di akhir novel ini ada beberapa resep kopi yang dibagikan oleh penulis. Kalau kamu mau mencoba berbagai rasa kopi dengan nama unik, silahkan membaca habis novel ini.

lumbermouth's review against another edition

Go to review page

3.0

Clearly a first novel, but a quick and enjoyable read. Also: coffee. Nom.

jennwolfe's review against another edition

Go to review page

2.0

Cute, but predictable.

jennab113's review against another edition

Go to review page

2.0

I love the idea of this book, but the execution was not great. The characters felt very flat and there was no development. I didn't like Jane at all. The whole skipping school thing made no sense. The dialogue was very stilted. And the book, especially the end, was very predictable. There were fun/funny moments, but in the end, the book wasn't overly enjoyable.