Scan barcode
ananya343's review against another edition
dark
emotional
sad
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.25
decembermagpie's review against another edition
adventurous
challenging
emotional
reflective
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.0
lvnreadig's review against another edition
3.0
I wanted to love this book, but it was very difficult for me to finish. I enjoyed learning more about life in Korea and about Hamei’s life during the war. I also didn’t mind the change of perspective. ButI struggled to feel anything for any character. I didn’t find any body particularly likeable. It didn’t make me thoughtful or reflexive or really explore the struggles of mental illness. Maybe if it had remained in Hamei’s perspective, it would have been more thought provoking. It was honestly kind of depressing. Everybody was miserable.
booksnooksandcooks's review against another edition
Really struggling with the characters and I’m not enjoying the love triangle aspect.
reddreadds's review against another edition
Perhaps I will pick it up later but I really am not in the mood for sad and I felt this was headed that way.
1cornsread's review against another edition
dark
emotional
reflective
sad
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.25
nikolinaza's review against another edition
5.0
Trigger Warning(s): war aftermath, depression, suicide, domestic violence.
If You Leave Me menceritakan kisah Lee Haemi yang jatuh cinta pada sahabat karibnya sejak kecil, Yun Kyunghwan. Namun, karena adiknya sakit-sakitan, dia terpaksa menerima lamaran dari Yun Jisoo, sepupu Kyunghwan yang kaya. Setelah menikah, Jisoo pergi berperang, begitu pula dengan Kyunghwan. Ketika perang berakhir, keduanya bukan orang yang sama lagi, dan Haemi pun mempertanyakan apakah pilihan yang dibuatnya sudah benar.
Buku ini berfokus pada apa yang terjadi setelah perang. Meski baku tembak sudah berakhir, masih banyak sisa-sisa kekacauan di mana-mana. Tidak hanya lingkungan yang rusak, tapi sepertinya pola pikir para korban perang juga begitu. Mereka jadi jauh lebih kasar dan egois dibanding sebelumnya. Itu jugalah yang terjadi pada para tokoh utama.
Haemi merasa terperangkap tanpa pilihan dalam hidupnya dengan tiga putri dan suami yang memberatinya. Jisoo yang mengalami kelumpuhan di sebelah tangan juga kacau balau. Dia menghabiskan malam demi malam untuk mabuk-mabukan dan meniduri pelacur. Kyunghwan memutuskan untuk menetap di Seoul dan memulai hidup baru. Kendati begitu, sosok Haemi tidak pernah meninggalkan pikiran dan hatinya. Semua orang punya deritanya dan keegoisannya sendiri-sendiri. Tapi, aku merasa paling kasihan kepada Haemi. Sebagai sesama perempuan, aku merasa relate dengan penderitaannya. Hidup di tengah patriarki yang membuatnya hanya bisa diam menerima segala perilaku suaminya tanpa ada pilihan lain benar-benar mengerikan. Belum lagi para lelaki di sekitarnya sama sekali tidak menghargai usahanya dalam menyayangi mereka dan sama sekali tidak bisa menjaga perasaannya. Entah sudah berapa kali aku memaki Jisoo, Kyunghwan, juga Hyungki selama membaca buku ini.
Alurnya sedikit lambat. Pada bagian awal memang agak terasa membosankan dan dragging dengan kisah cinta segitiga antara Jisoo-Haemi-Kyunghwan. Intrik mulai terasa nendang saat para lelaki kembali dari perang dan memulai kembali kehidupan mereka. Cerita diambil dari sudut pandang Haemi, Kyunghwan, Jisoo, Hyungki, dan juga Solee, putri sulung Haemi dan Jisoo yang hidupnya sedikit banyak terpengaruh oleh pilihan-pilihan yang dibuat oleh orang tuanya.
Jujur, aku salut pada tokoh Solee. Tipikal anak sulung perempuan, dia benar-benar bertanggungjawab dalam menjaga adik-adiknya ketika kedua orang tuanya kacau balau. Pemikirannya begitu dewasa. Aku tidak bisa membayangkan kalau tokoh Solee dibuat sama egoisnya dengan kedua orang tuanya. Mungkin, tidak akan ada yang namanya bahagia dalam buku ini.
Kalau lagi butuh bacaan yang menguras emosi, mungkin bisa dicoba buku ini. Tersedia di Big Bad Wolf :D
If You Leave Me menceritakan kisah Lee Haemi yang jatuh cinta pada sahabat karibnya sejak kecil, Yun Kyunghwan. Namun, karena adiknya sakit-sakitan, dia terpaksa menerima lamaran dari Yun Jisoo, sepupu Kyunghwan yang kaya. Setelah menikah, Jisoo pergi berperang, begitu pula dengan Kyunghwan. Ketika perang berakhir, keduanya bukan orang yang sama lagi, dan Haemi pun mempertanyakan apakah pilihan yang dibuatnya sudah benar.
Buku ini berfokus pada apa yang terjadi setelah perang. Meski baku tembak sudah berakhir, masih banyak sisa-sisa kekacauan di mana-mana. Tidak hanya lingkungan yang rusak, tapi sepertinya pola pikir para korban perang juga begitu. Mereka jadi jauh lebih kasar dan egois dibanding sebelumnya. Itu jugalah yang terjadi pada para tokoh utama.
Haemi merasa terperangkap tanpa pilihan dalam hidupnya dengan tiga putri dan suami yang memberatinya. Jisoo yang mengalami kelumpuhan di sebelah tangan juga kacau balau. Dia menghabiskan malam demi malam untuk mabuk-mabukan dan meniduri pelacur. Kyunghwan memutuskan untuk menetap di Seoul dan memulai hidup baru. Kendati begitu, sosok Haemi tidak pernah meninggalkan pikiran dan hatinya. Semua orang punya deritanya dan keegoisannya sendiri-sendiri. Tapi, aku merasa paling kasihan kepada Haemi. Sebagai sesama perempuan, aku merasa relate dengan penderitaannya. Hidup di tengah patriarki yang membuatnya hanya bisa diam menerima segala perilaku suaminya tanpa ada pilihan lain benar-benar mengerikan. Belum lagi para lelaki di sekitarnya sama sekali tidak menghargai usahanya dalam menyayangi mereka dan sama sekali tidak bisa menjaga perasaannya. Entah sudah berapa kali aku memaki Jisoo, Kyunghwan, juga Hyungki selama membaca buku ini.
Alurnya sedikit lambat. Pada bagian awal memang agak terasa membosankan dan dragging dengan kisah cinta segitiga antara Jisoo-Haemi-Kyunghwan. Intrik mulai terasa nendang saat para lelaki kembali dari perang dan memulai kembali kehidupan mereka. Cerita diambil dari sudut pandang Haemi, Kyunghwan, Jisoo, Hyungki, dan juga Solee, putri sulung Haemi dan Jisoo yang hidupnya sedikit banyak terpengaruh oleh pilihan-pilihan yang dibuat oleh orang tuanya.
Jujur, aku salut pada tokoh Solee. Tipikal anak sulung perempuan, dia benar-benar bertanggungjawab dalam menjaga adik-adiknya ketika kedua orang tuanya kacau balau. Pemikirannya begitu dewasa. Aku tidak bisa membayangkan kalau tokoh Solee dibuat sama egoisnya dengan kedua orang tuanya. Mungkin, tidak akan ada yang namanya bahagia dalam buku ini.
Kalau lagi butuh bacaan yang menguras emosi, mungkin bisa dicoba buku ini. Tersedia di Big Bad Wolf :D
purplepierogi's review against another edition
3.0
the unique setting and cool cover pulled me in, but while Kim treats her flawed characters with empathy and does a good job building up what differing identities are projected on our protagonist, I couldn’t quite make myself care about them. maybe because some major plot points come from others, are skipped over and recounted, or are from children’s perspectives? It was fine.
deannab415's review against another edition
challenging
dark
emotional
reflective
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.25