Scan barcode
user613's review against another edition
reflective
medium-paced
2.0
Moderate: Child death, Cursing, Domestic abuse, Emotional abuse, Misogyny, Physical abuse, Sexual content, Suicide, Terminal illness, Violence, Grief, Car accident, Suicide attempt, Death of parent, Murder, Pregnancy, Fire/Fire injury, Abandonment, and Injury/Injury detail
Minor: Adult/minor relationship and Infidelity
migynous's review against another edition
4.0
Pernahkah kalian membayangkan untuk dapat berkomunikasi dengan seseorang yang ada di masa lalu?
Di buku ini Keigo membawa pembacanya untuk menyimak perjalanan 3 orang pemuda yaitu Shota, Atsuya, dan Kohei yang bersembunyi di Kelontong milik kakek Namiya. Persembunyiannya di toko itu justru membawa mereka pada keanehan atau bisa juga disebut keajaiban, mereka bisa berkomunikasi lewat surat-menyurat dengan orang-orang di masa lalu. Surat-menyurat itu bukan hanya sekedar surat-menyurat biasa, namun mereka berusaha menjadi orang yang memberi saran dan masukan tulus untuk orang-orang yang meminta bantuan kepada kakek pemilik kelontong itu.
Karakter-karakter di dalam buku ini cukup banyak karena ceritanya tidak hanya dibawakan dengan sudut cerita 3 pemuda, namun juga dibawakan dari sudut cerita orang-orang yang mengirim surat kepada kakek Namiya. Menurutku karena Keigo membawakan buku ini dari sudut pandang orang ketiga sehingga membuat cerita yang ada di buku ini mudah untuk disampaikan dari berbagai sudut.
Kehidupan-kehidupan yang diceritakan dari orang-orang yang mengirim surat ke kakek Namiya begitu menyentuh hati. Dari mulai permasalahan tentang mimpi-mimpinya, keluarga, sampai percintaan. Hal itu, tidak lepas dari usaha Keigo yang membuat buku ini dipenuhi dengan pesan moral dan emosi yang mampu membawa pembaca mengambil pembelajaran dari apa yang ditulisnya. Sejauh ini, menurutku dari 2 buku yang sudah aku baca dari karyanya, buku-bukunya itu selalu ringan namun sarat akan makna pembelajaran hidup.
Selain itu, buku ini juga memberi kita pengetahuan baru tentang history yang ada di masa lalu. Misalnya, buku ini terdapat bagian yang menyinggung tentang boikot olimpiade summer Tahun 1980 yang diadakan di Moskow, dan tak lupa krisis tahun 90’ an di singgung juga di dalam buku ini. Tak hanya history, aku pun jadi tahu beberapa makanan olahan Jepang seperti katsuobushi dan tamagoyaki yang seperti telur gulung.
Pergantian waktu dan sudut cerita di buku ini terlalu banyak sehingga terkadang membuat kita perlu beberapa waktu untuk mengolah informasi, apakah halaman yang kita baca itu masih di latar waktu yang sama atau tidak. Kemampuanku yang sulit mengingat nama juga agak menyulitkan ketika membaca cerita ini, sering tertukar, karena cerita ini juga disampaikan dari sudut kisah orang-orang yang mengirimkan surat.
Menurutku Keigo memiliki gaya penulisan yang ringan, tidak memakai kata-kata yang seperti metafora atau apa sehingga buku ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang menyukai bacaan ringan namun sarat akan makna. Karena jujur, sejauh aku membaca cerita di dalam buku ini aku sangat menikmatinya, karakter-karakter di dalam buku sangat menarik terutama si musisi amatir-Katsuro.
Untuk penilaiannya 8 karena dari aku sendiri, menurutku buku ini memiiliki plot yang bagus namun ringan karena secara pribadi aku sangat menyukai buku-buku dengan gaya kepenulisan yang agak berat.
Kindly & Warmly
Migynous >3
Di buku ini Keigo membawa pembacanya untuk menyimak perjalanan 3 orang pemuda yaitu Shota, Atsuya, dan Kohei yang bersembunyi di Kelontong milik kakek Namiya. Persembunyiannya di toko itu justru membawa mereka pada keanehan atau bisa juga disebut keajaiban, mereka bisa berkomunikasi lewat surat-menyurat dengan orang-orang di masa lalu. Surat-menyurat itu bukan hanya sekedar surat-menyurat biasa, namun mereka berusaha menjadi orang yang memberi saran dan masukan tulus untuk orang-orang yang meminta bantuan kepada kakek pemilik kelontong itu.
Karakter-karakter di dalam buku ini cukup banyak karena ceritanya tidak hanya dibawakan dengan sudut cerita 3 pemuda, namun juga dibawakan dari sudut cerita orang-orang yang mengirim surat kepada kakek Namiya. Menurutku karena Keigo membawakan buku ini dari sudut pandang orang ketiga sehingga membuat cerita yang ada di buku ini mudah untuk disampaikan dari berbagai sudut.
Kehidupan-kehidupan yang diceritakan dari orang-orang yang mengirim surat ke kakek Namiya begitu menyentuh hati. Dari mulai permasalahan tentang mimpi-mimpinya, keluarga, sampai percintaan. Hal itu, tidak lepas dari usaha Keigo yang membuat buku ini dipenuhi dengan pesan moral dan emosi yang mampu membawa pembaca mengambil pembelajaran dari apa yang ditulisnya. Sejauh ini, menurutku dari 2 buku yang sudah aku baca dari karyanya, buku-bukunya itu selalu ringan namun sarat akan makna pembelajaran hidup.
Selain itu, buku ini juga memberi kita pengetahuan baru tentang history yang ada di masa lalu. Misalnya, buku ini terdapat bagian yang menyinggung tentang boikot olimpiade summer Tahun 1980 yang diadakan di Moskow, dan tak lupa krisis tahun 90’ an di singgung juga di dalam buku ini. Tak hanya history, aku pun jadi tahu beberapa makanan olahan Jepang seperti katsuobushi dan tamagoyaki yang seperti telur gulung.
Pergantian waktu dan sudut cerita di buku ini terlalu banyak sehingga terkadang membuat kita perlu beberapa waktu untuk mengolah informasi, apakah halaman yang kita baca itu masih di latar waktu yang sama atau tidak. Kemampuanku yang sulit mengingat nama juga agak menyulitkan ketika membaca cerita ini, sering tertukar, karena cerita ini juga disampaikan dari sudut kisah orang-orang yang mengirimkan surat.
Menurutku Keigo memiliki gaya penulisan yang ringan, tidak memakai kata-kata yang seperti metafora atau apa sehingga buku ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang menyukai bacaan ringan namun sarat akan makna. Karena jujur, sejauh aku membaca cerita di dalam buku ini aku sangat menikmatinya, karakter-karakter di dalam buku sangat menarik terutama si musisi amatir-Katsuro.
Untuk penilaiannya 8 karena dari aku sendiri, menurutku buku ini memiiliki plot yang bagus namun ringan karena secara pribadi aku sangat menyukai buku-buku dengan gaya kepenulisan yang agak berat.
Kindly & Warmly
Migynous >3
grabowskamj's review
5.0
Ta książka to masełko na moje serce, to herbatka z miodem i cytryną, to ciepłe skarpetki w zimny wieczór.
whattup_sugarcup's review against another edition
hopeful
inspiring
lighthearted
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
2.5
bookwormdaily's review against another edition
hopeful
lighthearted
reflective
relaxing
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
4.0
Tidak masalah jika kau tidak berhasil memenangi perang itu. Bahkan perjuangan yang sia-sia pun berharga. Yang penting kau bisa menorehkan jejakmu di sana.
Buku Keigo yang paling beda dari yang lain, karena ini genrenya lit-fiction dengan vibe heartwarming. I love the concept of Toko Kelontong Namiya, tempat yang ditinggali kakek Namiya di mana dia menerima surat konsultasi dari orang-orang yang punya berbagai masalah dan pertanyaan dalam hidup.
Di buku ini, dibagi ke dalam 5 cerita dari karakter yang berbeda-beda. Cerita pertama diawali dengan 3 serangkai Shota, Atsuya, Kohei. Dan to be honest, their stories and characters are my fav. Setiap cerita dari 5 bab ini saling berhubungan, setiap individunya punya keterkaitan dan waktu aku menyadarinya aku lebih kagum sama cara penulisan Keigo yang rapih.
Dari baca buku ini aku belajar bahwa kita semua setiap individu punya arti dan tujuan saat hidup di dunia ini, seberapa normal, buruk kehidupan kita di mata orang lain apalagi terutama di mata diri sendiri, tetaplah yakin bahwa we truly matters.
Aku suka gimana setiap karakter di buku ini punya kelemahannya dan moment mereka menyadari kelemahan itu juga adalah momen perubahan bagi mereka untuk lebih mencintai diri apa adanya.
Setiap relationship between characters-nya ditulis sangat heartwarming, makanya aku sering berkaca-kaca waktu baca buku ini. I love the setting of this book, kerasa banget pedesaan dan nature-vibe feelingnya.
Another book by Keigo that i love and treasure!!
dumplingmenace's review against another edition
4.0
wild to me that this is the same guy who writes the murder mysteries because the vibe is so different but i also loved it
hecubatohim's review against another edition
emotional
funny
mysterious
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
evren_w's review against another edition
adventurous
emotional
mysterious
reflective
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
3.0