Reviews

Re: dan Perempuan by Maman Suherman

maulidizikri's review

Go to review page

5.0

Membuka pandangan baru mengenai kelamnya kehidupan dunia malam di Jakarta, khususnya tentang pelacuran lesbian yang jarang banget aku tau.


Tapi aku kurang puas dengan endingnya yang sangat gantung ini huhuhu
Siapa Surya Buana Putra? kenapa bisa bersama Melur? Apa penyebab nya meninggal? Apa benar memang karena kecelakaan? Atau ada penyebab lain sehingga dia memutuskan bunuh diri? Aku belum tau

pagesderuby's review

Go to review page

challenging dark emotional informative reflective sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

lovingkire's review

Go to review page

5.0

Two reasons that made me like this book. To begin with, we encounter many terms of criminology. Herman himself is a student of criminology at the University of Indonesia. That caught my attention because I like things that involve the knowledge of criminals. In this book, we were made to realize that the world is crueler than what is in our heads.
Nia tallu cappa' bokonna to lampaiyya, iyamintu: cappa' lila, cappa' laso, cappa' badi'.
It's one of pappasang to riolo, ancestral messages in Bugis-Makassar tribal culture that are devoted to bu'rane or a man. In this case, Herman was born in Makassar and migrated to Jakarta is required to carry a badik, which is a sharp weapon and prohibited by airports and ports. That's defined to all intents and purposes question for me because remembering my father, who also used to wander, clearly took his badik with him when he left Makassar. The ancestors believed that the badik or kris had magical and spiritual powers, even the badik that was well taken care of and was usually very old. The explanation of Bugis-Makassar culture in this book makes a second reason for me.

violetavoila's review

Go to review page

4.0

Buku ini mengangkat pembahasan mengenai kejamnya dunia prostitusi, especially prostitusi lesbian. Apakah kalian asing dengan kata prostitusi lesbian? Aku pun awalnya merasa asing dan baru tau kalau "ada loh jasa itu"

Buku ini punya dua bagian. Bagian pertama berjudul "Re:" dan bagian kedua berjudul "Perempuan". Sebenarnya bagian pertama sudah pernah diterbitkan di tahun 2014 dengan judul Re:. Fokus cerita di buku tersebut a.k.a. di bagian pertama buku ini lebih membahas gimana kejamnya dunia prostitusi di luar sana. Rere, salah satu dari para PSK dituntut untuk selalu memuaskan nafsu para pelanggannya, diperas tenaganya demi uang, dan harus berurusan dengan germo yang licik mengambil keuntungan. Rere saat itu menjadi objek penelitian Maman yang sedang melakukan penelitian skripsi mengenai fenomena kepelacuran yang dikaitkan dengan ilmu kriminologi.

Di bagian kedua yg berjudul "Perempuan" merupakan lanjutan dari kisah hidup Maman dan anaknya Rere, yaitu Melur. Di bagian ini lebih membahas usaha Maman dalam mengajarkan secara sederhana namun tegas mengenai konsep keadilan dan balas dendam ke Melur agar Melur tidak dendam terhadap kematian ibunya. Selama ini Melur selalu bertanya-tanya dan meminta keadilan untuk ibunya yang mati dibunuh dengan mengenaskan. Tapi kenapa mereka hanya diam saja dan nggak melakukan apa-apa? Apa karena yang mati itu cuma seorang PSK, makanya nggak ada yang berusaha untuk mengadili tersangkanya? Di mata masyarakat, PSK hanyalah benalu dan sampah masyarakat. Tapi, PSK juga manusia, mereka adalah salah satu dari sekian banyaknya rakyat Indonesia. Seharusnya mereka juga berhak untuk mendapatkan keadilan di negaranya sendiri.

Kalau tidak ada hukum yang bisa mengadili orang di balik tewasnya Rere, maka apakah harus keturunannya Rere sendiri yang mengadili mereka dan menjalankan hukum tersebut?

Dari buku ini aku jadi melek sama dunia pelacuran di luar sana, karna aku juga baru tau kalau "oh, ternyata ada ya?". Aku pun jadi mengetahui istilah-istilah dalam dunia pelacuran serta beberapa teori dalam ilmu kriminologi. I gained a lot of new knowledge and many things that made me more aware about how prostitutes live. Namun sayangnya, di bagian kedua yang berjudul "Perempuan", aku merasa banyak sekali kalimat dan detail yang seharusnya nggak perlu dijelasin dan dimasukkin ke bagian itu, karna emang itu nggak begitu penting. TAPIII, hal lain yang aku suka dari novel ini adalah gimana gaya penulis yang santai namun rinci serta lugas dalam menyampaikannya cerita sehingga ceritanya jadi sangat mengalir dan bikin novel ini page turning sekali. This book is worth to read‼️

And also, I'm really curious and want to read Maman's thesis!!!!! Penasaraaannnn huhuuu tp sayang, skripsinya ga open access :')

rachelmrbn's review

Go to review page

4.0

Bagus bgt?!

kalamala's review

Go to review page

challenging dark emotional reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? N/A

4.5


Expand filter menu Content Warnings

chochurros's review

Go to review page

emotional inspiring sad slow-paced

4.25

titdoc's review

Go to review page

dark emotional reflective tense medium-paced

3.0

frnctaa's review

Go to review page

dark emotional sad medium-paced

3.0

blssdlullaby's review

Go to review page

3.0

i liked the first half of the book, but the second half of the book ... not so much.

i dont like the way he talk about Melur in the second half of the book. feels infantilizing to some degree. i dont think its parental instinct (as he claimed in the book) anymore, she's almost 30 ffs!