Reviews

Pengurus MOS Harus Mati by Lexie Xu

kumomikureads's review

Go to review page

4.0

Kayaknya ini pertama kalinya baca teenlit Indonesia yang genrenya thriller. Dan nggak mengecewakan karena jalan ceritanya ngalir dan seru ngikutinnya. Meski aku belum baca Obsesi, nggak ada masalah karena ceritanya berbeda. Tokoh utamanya pun ternyata beda juga.
Tokoh Hanny dan Frankie lovable banget. Walaupun dua-duanya suka nyebelin tapi ada sisi di mana mereka bikin saya geregetan dan gemas. Kak Lexie bisa banget ngebentuk karakternya. Top.
Cerita-cerita horor yang dikarang dan diaplikasikan ke kejadian itu juga bagus, deh. Paling kasihan sama yang dialami si cewek manis Violina... :(

Saya bakal baca Obsesi dan buku lanjutan PMHM ini xD Seru.

bigpileofbooks's review

Go to review page

4.0

[1st Reread - 25 November 2023]

4⭐️

4 years ago when I first read this book, I said Hanny was my favorite pov, but I think now I prefer Jenny's. I mean, Hanny could be rude sometimes imo. But I couldn't lie, her banter with Frankie was totally entertain me.

The plot is fine but I just realized that the author isn't the type who loves to kill her characters, even though in real life I think they should've been dead if they experienced the same thing. That's why I lowered my rating because that kinda making nonsense to me

nikolinaza's review

Go to review page

4.0

Gila sih, Frankie sama Hanny bikin senyam-senyum terus :>

pujiprahayu03's review

Go to review page

5.0

Aku bener-bener gak nyangka kalau jadi begini. Johan kembali? Johan kabur drai RSJ? Apalagi Jenny yang dicurigai sebagai dalang berbagai kejadian mengerikan saat MOS. Satu lagi, sangat tidak percaya kalau Benji dan Mila bisa dipengaruhi JOHAN!

astereads's review

Go to review page

dark mysterious tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

1.5

vvanillapopcorn's review

Go to review page

2.0

Aku suka dengan buku pertama, obsesi. Tapi utk bku kedua ini, kurang sreg deh. Ga masuk akal aja ceritanya. Ini MOS uda banyak kejadian, masih aja dilanjutin? Kepsek dan para guru jg ga ada kuasa gitu? Aduh
Oke.. ini cuma cerita fiksi.. tp jgn sampai ga masuk akal juga donggg 😅😅😅
Tapi ak akan tetap baca bku ketiga n ke empat karna penasaran hmm

blackferrum's review

Go to review page

4.0

Oke, jadi buku kedua ini lebih fokus ke Hanny Pelangi (btw, Kak Lex selalu bikin nama panjang karakternya bertema alam gitu, ya, hehe seru). Judulnya udah menggambarkan isinya banget karena satu per satu kisah horor karangan panitia MOS jadi kenyataan. Ngeri, sadis, dan yang pasti bikin kesel, sih.

Oh iya, I love karakter bikinan Kak Lex yang as always walaupun cakep, ganteng/cantik, dan rupawan punya sisi somplak nggak kelar-kelar. Terutama Franky, nih. Awal pertemuannya dengan Hanny kukira bakal menggambarkan kisah mereka selanjutnya kayak gimana, di mana Frank cuek bebek sama Hanny dan nggak menyangka secepat itu mereka terikat /ceilah/

Ada beberapa guyonan yang nggak pas aja diletakkan padahal lagi keadaan genting, euy, tapi overall aku suka banget! Menghibur sekali komedinya di tengah kengerian kasus. Bakal lanjut ke buku ketiga ....

autumnfallreader's review

Go to review page

3.0

Akhirnya selesai. Bukan karena gk suka tpi feel nya ilang krena dsmpen lama. Wkwkwk

Rada bete sama Hanny. Rada ada yg d skip di sebelum klimaks.

jasmineandbook's review

Go to review page

5.0

HANNY, KAMU KECE BANGET!

Yak, berbeda dari buku pertama, kali ini aku beneran ga bisa nebak siapa si Oknum X. Of course, karena judul serinya "Johan Series", pasti otak semuanya ada di Johan. Tapi, Johan pakai perantara siapa?

Gile, padah bet. Sedari awal sudah dugun aku dengan Benji. Haus kekuasaan banget! Kalau aku jadi Hanny, ogah aku pacaran dengan Benji.

Di sini, Jenny-my-other-queen muncul sedikit banget. Dan kalau boleh jujur, aku lebih suka kalau POV-nya beda-beda tiap bab, nggak melulu pakai sudut pandangnya Hanny. TAPI GINI AJA UDAH SERU BANGET???

Hal yang paling bikin buku ini 5 bintang adalah suara hati Hanny sewaktu dia sadar dengan semuanya saat di tengah kobaran api. Aku cewe, tapi ikut meleleh dan terharu ke Hanny.

Terakhir, di sini Tony nggak kelihatan (sedih), tapi gapapa karena ada Frankie yang asdfghjkl banget!

dyaneka's review

Go to review page

4.0

Tulisan itu ditulis menggunakan darah, bau amis langsung tercium begitu melihatnya. Dan lagi tulisan itu terpasang di beberapa tempat, dan berbunyi sama, "Pengurus MOS harus mati"

Hanny cewek populer di sekolahnya. Kecantikannya cukup membuat sebagian cowok melirik kearahnya ketika ia berada di sekitar mereka. Sayangnya, dia tipe cewek egois. Terbukti ia mau meninggalkan sahabatnya di Singapura ketika Benji, sang ketua OSIS sekaligus pacarnya, memintanya kembali ke Indonesia dan menjadikannya panitia MOS selama 6 hari.

Yaa siapa emang yang nggak mau dikasih kesempatan langka seperti itu?? Membentak-bentak anak orang, kalau aku sih jelas mau, hahahaha :D
Apalagi panitia MOS ini terdiri dari sederet siswa-siswi beken, yang gausah diragukan lagi popularitasnya. Jadilah Hanny semakin bersemangat.

Benji ingin mengubah tradisi MOS di sekolahnya. Yang tadinya MOS itu emang bener-bener MOS, kini ia ingin mengubahnya lebih kejam, hingga siswa-siswa baru akan membenci panitia MOS sampai ingin membunuhnya.
Langkah awalnya yaitu mengarang cerita-cerita horror yang terjadi di lingkungan sekolah.
Tapi ternyata, cerita-cerita itu menjadi kenyataan. Satu per satu panitia MOS dicelakai sesuai dengan cerita yang dikarangnya. Tak terkecuali Hanny.

Tapi untungnya, berkat Frankie, Hanny tidak mengalami hal seburuk panitia MOS lainnya.

Di tengah kericuhan itu semua, Benji mulai menuduh pelakunya adalah anak baru, sesuai dengan skenarionya. Ia berpikir benar-benar ada anak baru yang begitu sakit hati atas kekejaman panitia MOS dan membalas dendam.
Tapi Frankie malah berpikir pelakunya adalah panitia MOS sendiri. Dengan gagasan-gagasan yang muncul di otaknya, ia mulai mencoba memecahkan masalah itu bersama Hanny.

Dan ternyata memang benar. Pelakunya adalah panitia MOS sendiri, apalagi dia menjabat sebagai ketua OSIS. Yep, Benji. Bukan cuma Benji, tapi juga ada Mila yang ternyata pacar gelap Benji dalam jangka waktu yang cukup lama, termasuk saat Benji masih berpacaran dengan Hanny.
Mila bilang, kalau semua ini ide dari Johan.

Johan. Walaupun ia berada di balik dinding rumah sakit jiwa, tapi ia masih mampu menjalankan permainannya. Dengan menggunakan tangan orang lain. Membuat orang lain menanggung apa yang sebenarnya harus ditanggungnya. Johanlah dalang dibalik semuanya.

***

Well, selama baca novel ini, sering aku ketawa :D
Karena emang lucu. Apalagi pas dialog antara Hanny dan Frankie.
Dan untuk bagian yang sadis-sadis sih menurutku nggak begitu menyeramkan, dari cerita horror yang pertama, aku udah bisa nebak kalau modus operandinya akan seperti itu. Apalagi Benji, dari awal aku udah nggak suka sama tokoh ini, sok penting banget, nyebelin.
Aku sukanya lebih ke adegan lucunya Hanny sama Frankie. Tapi yah, novel ini bagus kok, thumb up deh!!