Scan barcode
renpuspita's review against another edition
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Di situlah letak kebahagiaan menguasai mitos. Kegembiraan untuk bisa menceritakannya kembali- sesuatu yang sangat kuanjurkan pada Anda, pembaca buku ini. Bacalah cerita - cerita ini, jadikanlah milikmu pribadi, dan pada suatu malam musim dingin membeku, atau malam musim panas saat matahari tak mau terbenam, ceritakan pada teman - temanmu apa yang terjadi...
Hanya selang tiga bulan setelah gue baca buku Mitologi Norse karya Donna Jo Napoli , kali ini gue mencoba penceritaan kembali dari salah satu novelis fantasy yang minimal pembaca fantasy pasti tahu yaitu Neil Gaiman. Walau di belakang buku ini disebut novel fantasy, bagi gue Mitologi Nordik lebih ke setengah fiksi dan non fiksi karena isinya sebenarnya lebih ke penceritaan kembali dari Gaiman, berdasarkan risetnya pada Mitologi Norse, terutama dari Puisi Edda yang ditulis kembali oleh sejarawan Islandia, Snorri Sturlusson. Baik Napoli maupun Gaiman sama - sama mereferensi Puisi Edda ini, karena memang semacam "kitab suci"nya mitologi para dewa dewi Norse. Gue ga heran kenapa Gaiman menulis buku ini karena American Gods sendiri sangat terpengaruh oleh mitologi Norse dan karakter - karakter utamanya sendiri juga dari mitologi itu. Membaca kata pengantar dari Gaiman sangat mengasyikkan dan memberi gambaran apa yang akan kita dapat dari buku ini.
Gaiman sendiri mengingatkan kalau akan ada beberapa inkonsistensi dan hal itu emang terjadi. Seperti kisah cerita ketel raksasa Hmyr. Pada kisah pertama, ketel Hmyr diambil berkat kedekatan Tyr dengan ibunya yang adalah istri Hmyr dan kecenderungan Thor untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Tapi di kisah selanjutnya, yang mengambil ketel Hymr adalah Loki. Awalnya gue ngira apakah Gaiman ini typo dan lalu teringat oleh kata pengantarnya bahwa kisah - kisah mitos jaman dulu emang banyak versi. Ada juga versi nama yang berbeda untuk si ular raksasa Midgard, dimana yang gue tahu namanya Jormungand tapi di buku ini Jormungurd. Selain itu di buku ini juga antara dark elf atau svartalfar dengan dwarf atau kurcaci itu ternyata sama. Gue kirain beda karena kurcaci tinggalnya di Nidavellir, sementara dark elf itu penampilannya persis light elf (ljosalfar). Mayan lah dapat ilmu baru lagi nih.
Mitologi Norse (atau Nordik) memang ceritanya muter - muter antara tiga tokoh besar yaitu Odin, si Allfather (atau Maha-bapa) yang berpengetahuan luas, Thor yang mudah lapar, bodoh dan berprinsip kalau kekerasan menyelesaikan semua masalah. Tak lupa, Loki yang licik, penipu handal, suka merepotkan para dewa tapi juga di suatu waktu menyelamatkan mereka (meski masalahnya juga semuanya karena Loki). Buang jauh - jauh image Odin, Loki, apalagi Thor yang kamu tahu dari Marvel. Ini adalah para dewa yang sesungguhnya. Odin meski bijaksana, tak lupa kalau di awal cerita dia membunuh raksasa Ymir untuk membuat Asgard, mengawetkan kepala Mimir untuk menjaga sumur pengetahuan, menyamar menjadi raksasa bernama Bolverkr untuk merayu Gunnlod demi mendapatkan mead yang terbuat dari darah Kvasir, si dewa kecerdasan. Thor sangat gegabah, glutton thy name ist Thor, dan kalau tidak bisa memecahkan masalah, pokoknya ayunkan saja palu Mjolnir dan semuanya beres. Hanya Loki yang setidaknya masih sesuai karakter, jahat, licik, bedanya Loki versi mitologi tentu saja tidak semanusiawi versi Marvelnya.
Namun Gaiman juga tahu, kalau dewa - dewi Nordik tidak hanya tiga dewa itu, walau memang ketiganya nyaris ada di semua kisah. Ada kisah tentang Freya, Frey, Tyr, Heimdall, Idunn, dan terutama kematian Balder yang nantinya akan berujung pada diikatnya Loki di bebatuan yang lalu berlanjut ke Ragnarok. Walaupun buku ini tipis, tapi Gaiman cukup runtut menceritakan kembali. Dimulai dari penciptaan yang hampir sama di semua mitologi, dimana semuanya bermula dari kehampaan dan lalu menjadi ada. Dilanjutkan kisah para dewa dewi dan diakhiri dengan Ragnarok. Ragnarok sendiri memang cukup unik karena tidak jelas kapan waktunya, meski arti Ragnarok sendiri adalah "the twilight of the gods", akhir para dewa - dewi.
Gue merasa beberapa kisah di mitologi Nordik ini emang semacam alegori. Mulai dari sapi Audhumla yang susunya menghidupi Ymir, ini seakan menggambarkan dua hal. Yang pertama adalah galaksi bima sakti atau milky way, dan yang kedua adalah susu sebagai salah satu sumber makanan. Menurut gue, mungkin di skandinavia banyak sapinya jadi sapi pun masuk jadi salah satu aspek di cerita. Kemudian ada pohon Aesc atau Ash, yang menjadi dasar dari penciptaan Ygddrasil. Bahkan ada penceritaan tentang Banjir Besar, dimana nyaris di semua mitologi memang ada Banjir Besar. Ragnarok sendiri bisa jadi menggambarkan peralihan dari agama pagan ke agama Kristen, mengingat Puisi Edda digubah oleh Snorri pada abad 9-an. Walau pas baca deskripsi Ragnarok gue ngebatin ini kayak semacam bencana besar akibat gunung meletus karena hempasan api dari pedang Surtr yang membuat bumi jadi berabu emang mirip - mirip kondisi abis letusah gunung berapi. Gaiman mengatakan bahwa kisah di Mitologi Nordik terasa keras, gelap dan dingin, mungkin ini juga karena daerah Eropa Utara itu dominan malam dan juga udaranya dingin maka tak heran kalau ceritanya lebih banyak kekerasan ketimbang katakanlah, horny setiap saat seperti di mitologi Yunani. Bukan berarti tidak ada konten seksual di buku ini. Ada sih, tapi dikit dan tidak implisit. Pun jarang ada adegan merebut istri/suami orang.
Buku ini hanya ada 16 kisah pendek. Beberapa hanya narasi tapi ada juga yang dilengkapi dengan dialog - dialog, mengingatkan gue sama bukunya Napoli. Baik penceritaan kembali ala Napoli ataupun Gaiman, semuanya sama - sama menarik untuk dibaca. Ada cerita di buku Napoli yang tidak ada di bukunya Gaiman dan juga sebaliknya jadi bisa saling melengkapi. Terjemahannya Djokolelono sangat enak dibaca. Membaca buku ini seakan membaca sebuah kisah dongeng yang bisa banget dibacakan ke orang lain. Seperti kata Neil Gaiman di kata pengantar, kuasailah mitologi biar kamu bisa menceritakannya kembali. Karena mitologi memang awalnya berawal dari tradisi cerita pada malam panjang di depan api unggun, diceritakan oleh pujangga yang mungkin karena mabuk (atau entah nyimeng apa), jadi ceritanya emang beberapa cukup outlandish.
Plus, dari semua karya Gaiman yang pernah gue baca (Stardust, Good Omen, American God), buku ini malah lebih bisa gue nikmati, hahaha. Mungkin karena ceritanya dari mitologi yang gue juga suka bacanya. Sangat gue rekomendasikan kalau kamu mau tahu tentang cerita mitologi Nordik tapi ga mau baca yang panjang-panjang atau ribet.
Begitulah bagaimana dunia - dunia akan berakhir. Dalam abu dan banjir. Dalam kegelapan dan kebekuan es. Itulah takdir akhir para dewa.
Graphic: Death, Violence, and Blood
Moderate: Animal death, Gore, and Murder
Minor: Infidelity, Sexual content, and Kidnapping
thewellbitch's review against another edition
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Moderate: Death and Murder
Minor: Incest, Infidelity, Blood, Cannibalism, Pregnancy, Alcohol, and War
valpuri's review against another edition
4.5
Graphic: Animal cruelty, Confinement, Death, Torture, and Violence
Moderate: Blood, Murder, Fire/Fire injury, Alcohol, War, and Injury/Injury detail
Minor: Ableism, Infidelity, Sexual content, Grief, and Pregnancy
redheadorganist's review against another edition
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.25
Graphic: Animal death, Child death, Death, Gore, Torture, Blood, Grief, Death of parent, Murder, Fire/Fire injury, Alcohol, and War
takarakei's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.75
Totally did reinforce that Loki is my favorite tho ...
Graphic: Death, Torture, and Violence
Moderate: Animal death, Gore, and Blood
Minor: Animal cruelty, Sexual content, and Murder
queer_bookwyrm's review against another edition
- Plot- or character-driven? N/A
- Strong character development? N/A
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? N/A
4.0
Norse Mythology by Neil Gaiman is is his way of compiling all the Norse stories he had access to, and rewriting them in a way modern readers can understand. He has also arranged the stories in some coherent order to create an overall narrative of the Norse Gods.
Gaiman explains at the beginning that a lot of stories about the Norse Gods are simply lost to time and oral tradition, so the stories only follow a handful of the gods, mostly Thor, Loki, Odin, Freya, and a few others.
I found this book to be extremely informative about the Norse God lore and the way the Norse understood our world and universe. These stories set the foundation for so many fantasy stories. Gaiman's comedic timing in this is perfect. I found myself chuckling regularly about Thor and Loki's antics.
Basically, Loki is ridiculous no matter who tells the story, Thor is the biggest himbo, Freya is tired of all the bullshit with people trying to constantly marry her off, and Fenris Wolf deserved better (especially from Tyr).
Graphic: Gore, Torture, Violence, and Blood
charliekjg86's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
Minor: Body horror, Child death, Cursing, Death, Sexual content, Blood, Excrement, and Alcohol
yrlaevelyn's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Graphic: Animal cruelty, Animal death, Body horror, Bullying, Child death, Death, Gore, Torture, Violence, Blood, Cannibalism, Death of parent, Murder, War, and Injury/Injury detail
Moderate: Confinement, Emotional abuse, Genocide, Sexual violence, Slavery, Kidnapping, Grief, Pregnancy, Fire/Fire injury, Toxic friendship, and Abandonment
Minor: Alcoholism, Confinement, Emotional abuse, Fatphobia, Genocide, Infidelity, Misogyny, Sexism, Sexual content, Sexual violence, Suicide, Kidnapping, Grief, Stalking, and Fire/Fire injury
danny_fox's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
I don't know how accurate and true to the cannon these stories are (since this is pretty much my first introduction to Norse Mythology), but I still found it to be super enjoyable and interesting. Besides, I feel like retellings of stories from old mythologies don't need to stick that much to the "cannon", because their whole point is to be retold and see how each person will tell differently the same story.
Normally, I do my reviews by pointing out 3 things I liked and disliked about a book, but since these stories weren't made up and created by Neil, I can only judge it based on its writing style, which I had no issue with.
Instead, I'll separate it like this:
- The stories were super fun.
I found them all to be super interesting and the end even made feel quite upset. This book certainly got me into Norse Mythology.
-The writing style is simple, but in a good way.
I saw that a lot of people find Neil's writing style to be boring. Although, I understand why that is so, I find his more simplistic and not as crazy descriptive writing style to be very relaxing and easy to read. I could see everything in my head really clearly and I didn't feel bored at any point.
But I think it all just comes down to personal preference.
- The way Neil retells these stories is really fun.
The book made me laugh out loud a couple of times and it also made me feel really sad and bad for the characters. As I mentioned this before, the writing was nice enough that I could see everything clearly enough in my head, so I was really invested into this book.
- I don't think there is anything I didn't like about the book.
Again, I don't know how accurate it is to the original sources (and I honestly don't care), and writing style might not be to your liking if you are more into really detailed and descriptive styles. I think it just depends on the person. For me, I didn't have any issues with neither of these things.
Final thoughts:
If you like Norse Mythology or want to learn more about it, I'd suggest reading this book. Before getting into Norse Mythology, I only really knew stuff about Greek Mythology, which books that I read about I found to be a lot more darker and upsetting. I was expecting this book to also make me quite uncomfortable at certain parts (old times were quite brutal and disturbing), but I didn't really have any of those issues. So, the book was just really fun for me. It's definitely a solid 5 ⭐ from me.
Graphic: Death, Violence, and Murder
Moderate: Animal cruelty, Animal death, Gore, Torture, Blood, Alcohol, and War
Minor: Sexual content, Grief, and Death of parent
rhm04's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.0
Graphic: Death, Torture, Violence, Blood, and War